Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Tuhan, aku menyukai salah satu hambamu

🇮🇩LafaLova
--
chs / week
--
NOT RATINGS
60.9k
Views
Synopsis
Seorang cewek yang mengagumi cowok pemain basket. Si cewek tidak bisa mengungkapkan perasaan kagumnya, sampai akhirnya dibantu beberapa temannya hingga berujung konflik dan patah hati. Namun sikap si cowok malah berbanding terbalik, semakin lama semakin manis dan penuh harapan. Bagaimana kelanjutannya, apakah si cewek bisa mengungkapkan secara langsung atau akan berakhir secara drama? Ada 2 pilihan yang membuat si cewek berat untuk melupakan si cowok, apakah pilihan yang membuat nya semakin galau.
VIEW MORE

Chapter 1 - Perkenalan yang misterius

"Ayo kalian semua harus mengumpulkan barang-barang yang harus dibawa".

Begitulah teriakan teriakan panitia ospek yang sedang ribet mengatur mahasiswa baru.

"Huh salah beli coklat, gapapa lah lagian ga tau juga disuruh bawa coklat kayak gitu".

Aku menggerutu karena salah beli coklat, berbeda dengan yang lainnya aku malah beli coklat persegi isi kacang mede ukuran besar yang harganya lumayan loh.

Lagian manut banget sih kita disuruh bawa makanan banyak hanya untuk dikasih ke kakak senior bakalan menang banyak tuh mereka.

Oya perkenalkan nama aku Zee, aku lebih nyaman dipanggil Zee.

2 hari aku mengikuti acara ospek, dan waktu 2 hari itulah aku bertemu teman-teman baru. Walaupun impianku untuk berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri telah pupus, tapi aku yakin aku bisa lebih baik kuliah di perguruan tinggi swasta.

Aku bertemu seorang teman yang bernama Rani.

Kita dikelompokkan dalam satu tim saat ospek dan ternyata kita adalah teman sekelas juga.

Wait...

Saat 2 hari ospek berlangsung, aku menemukan banyak cowok tampan.

Tapi aku hanya tertarik dan memperhatikan 1 cowok. Dia terlihat manis menggunakan kemeja berwarna pink dan celana hitam. Senada dengan kulitnya yang bersih, dia terlihat sosok yang kalem. Ah sok tau banget, padahal aku belom tau siapa dia.

Setelah ospek selesai dan memulai hari pertama masuk kelas, aku mulai berusaha beradaptasi dengan teman-teman baru.

Dan aku kaget, ternyata dikelasku hanya ada 2 cewek.

"Rani, ini seriusan kita dikelas cuma berdua?".

"iya Zee, gimana dong hahaha."

Kita jadi kaum minoritas dikelas, karna mayoritas itu cowok.

Awalnya canggung karena tengok kanan kiri kursi diduduki sama cowok.

Tapi setelah seminggu berlalu berasa biasa saja.

Aku mulai mencari kosan untuk aku tempati selama kuliah.

Akhirnya aku menemukan kosan di sebelah kampus, hanya berjarak beberapa langkah dari kampus.

Sebulan berlalu jadi mahasiswa baru, aku dan rani mulai memilih organisasi atau forum belajar.

Akhirnya aku ikut salah satu forum belajar, awalnya canggung karena bagiku sulit belajar hal yang baru aku ketahui.

Saat aku mau masuk ruangan, aku bertemu si cowok kalem yang aku temukan saat ospek.

Dia sedang duduk sambil memakai headset, dan sepertinya dia sedang menikmati kesendiriannya.

Aku melihat dia dari dekat, dia sangat cuek tidak ada basa basinya sama sekali.

Aku sedikit ilfiil jadinya, walaupun aku suka karna dia terlihat keren.

Dia seperti cowok yang aku lihat di komik anime, sosok yang cuek dan keren.

Tapi aku belom tau dia masuk kelas apa, karma aku tidak terlalu kepo waktu itu.

Selesai kuliah biasanya aku makan diwarteg, bersama temanku.

Karna aku masih belom ada kegiatan organisasi jadi masih bosan selesai kuliah langsung pulang ke kosan.

Tempat favorit makan kita adalah warteg, jadi setelah makan biasanya aku dan temanku mengobrol sebentar diwarteg. Diseberang jalan aku melihat ada cowok kalem itu, bersama teman-temannya. Sepertinya dia mau makan siang juga.

Saat dia bersama teman-temannya, dia menjadi sosok yang humoris dan keliatan ceria gitu.

"Rani, coba deh liat cowok itu."

"Kenapa zee? suka yaa"

"Hehe abis dia keliatannya manis banget. kemarin aku liat dia cuek gitu sih"

"Ciee, memperhatikan toh."

"Iya dari semenjak ospek ngeliat dia, pake kemeja pink."

"Kalem sih keliatannya."

Aku dan Rani berbisik-bisik selama dia ada disitu.

Dia dan teman-temannya sepertinya asik bercanda sebelum makan.

"Kayaknya dia jurusannya sama deh kayak kita Zee"

"Oh iya kayaknya dia kelas sebelah"

Sedikit tebakan kita tentang dia, karna akhirnya 1 fakta tentang dia terungkap.

Beberapa waktu berlalu, akhirnya makin lama aku dan Rani semakin mengetahui tentang cowok itu.

"Zee ikut organisasi senat yuk"

"Hmm... boleh, tapi aku minder belom pernah ikut organisasi semacam itu sama kayak OSIS"

"Ya gapapa Zee, mumpung masih open rekrutmen tuh"

"Okelah"

akhirnya aku dan Rani ikut organisasi senat dikampus.

aku ingin mencari pengalaman dan biar ga bosen saja sih dikampus.

Setelah mengikuti pelatihan dan proses rekrutmen senat akhirnya kita resmi menjadi anggota.

Seminggu setelah bergabung di senat lumayan membuat kegiatan kita menjadi Berfaedah.

Aku dan Rani juga mempunyai banyak teman baru, salah satunya teman baru kita yaitu Diyan.

Diyan adalah sosok yang unik dan interaktif, sikapnya yang humble membuat kita semakin akrab dengannya.

Ternyata Diyan banyak mengikuti organisasi kampus, mulai dari Fotografi, basket dan Senat.

aku salut dengannya karena dia begitu antusias dengan kegiatan dikampus.

Awal tahun ada pengumuman dari jurusan bahwa setiap jurusan harus mengikuti training organisasi.

Rani dan Diyan mengikuti Training Jurusan ke daerah puncak.

Aku ga bisa ikut, karena waktu itu ga di izinin buat pergi jauh.

"Zee, ternyata cowok kalem itu ikut juga nih. namanya Chandra." Chat dari Rani yang sedang mengikuti kegiatan TO.

"Serius Rani? Ya ampun, akhirnya tau juga namanya." jawabku girang tapi kurang percaya.

"Iya serius Zee, masa bohong tanya Diyan deh. kata Diyan si Chandra juga anak basket."

Balasan chat Rani meyakinkan aku.

"Oh yauda kalau begitu, makasih ya Rani udah bantu aku cari tau namanya."

"Iya Zee sama-sama, kan demi sobatku."

Setelah mengetahui namanya, aku langsung cari akun Facebooknya. Tapi aku gagal, belum bisa menemukan akun facebooknya.

Rasanya tak sabar ingin cepat-cepat bertemu dengan teman-temanku untuk mengetahui lebih banyak cerita tentang dia selama disana.