Chereads / Tuhan, aku menyukai salah satu hambamu / Chapter 5 - Hanya Kebetulan

Chapter 5 - Hanya Kebetulan

Kriiiinngggg.....kriiingggg....

suara alarm di handphone temanku berbunyi tepat jam 04.00 pagi.

Semalaman temanku yaitu Diyah menginap dikosanku karena dia takut telat ke kampus.

Diyan segera bangun dari kasur, sedangkan aku masih terlelap karena baru saja jam 01.00 aku bisa tertidur lelap.

"Zee.. bangun, aku mandi duluan deh ya.."

"HHhhmmm... iya udah sana, aku masih ngantuk nih"

"Bangun Zee, kita mesti ke kampus"

"Iya Diyan, udah sana mandi duluan."

Aku masih ngantuk, karena semalam aku tak bisa tidur karena kepikiran persiapan esok hari.

Tapi aku segera duduk dan kucek-kucek mata, sambil melihat handphone yang sedang dicharger.

"Deuuhh.. hari ini pasti bakalan pulang malam lagi, full time deh dikampus"

...

Setelah mandi dan siap-siap memakai dress code panitia.

Aku dan Diyan ingin mencari sarapan terlebih dulu, agar kuat menjalani kegiatan full time.

"Sarapan apa nih Zee, warteg udah buka belom yah?"

"Waduh kayaknya belom buka deh"

"Yah sarapan apa dong, bubur ayam gimana?"

"Ga bakalan kenyang, entar siang laper lagi. tapiiiii belom ada yang lewat juga kan tukang bubur"

"Yaudah langsung ke kampus aja deh kita, sambil nunggu kang bubur lewat"

"Ayo deh.."

Aku dan Diyan memutuskan untuk langsung ke kampus, sambil membawa tas dan peralatan panitia ospek.

*sampai dikampus....

"Mana nih panitia yang lain belom ada yang nongol batang idungnya..."

"Wah parah nih, kemarin aja pada janji dateng subuh"

Aku dan Diyan masuk ke ruang panitia, sambil menunggu panitia lainnya datang.

Lalu satu persatu panitia datang, termasuk Chandra.

"Nah tuh si Chandra Dateng, langsung ke toko kue tuh ambil snack-snack". Perintah Diyan sebagai ketua pelaksana.

"Ajak panitia lainnya ya, masa gue sendirian" sahut Chandra.

"Iya udah, ajak anak cowok... Kalo kamu Zee standby aja diruangan."

"Santay aja, PJ mah duduk doang cuma nyuruh-nyuruh anak buah hahaa". Sambil memberikan kwitansi kepada Chandra, aku sedikit bercanda agar suasananya tidak panik.

Lalu Chandra segera pergi untuk mengambil Snack yang telah dipesan oleh aku dan Diyan dihari sebelumnya.

Setelah itu aku mempersiapkan kebutuhan konsumsi lainnya untuk para tamu dan dosen, dalam rangka persiapan opening ospek.

Seperti air mineral botol dan buah-buahan yang aku beli semalam bersama Chandra.

Acara opening ospek akan dimulai jam 07.30 pagi, sedangkan mahasiswa baru atau peserta ospek satu persatu mulai berdatangan.

Panitia lainnya ada yang bertugas sebagai pemeriksa barang bawaan peserta ospek.

Seperti jaman aku ospek setahun yang lalu, mereka pun disuruh membawa makanan dan atribut ospek yang unik.

Jaman sekarang tidak boleh ada perloncoan dalam ospek.

Maka dari itu aku dan panitia lainnya tidak menerapkan kekerasan dalam mengospek peserta.

Kami sebagai panitia hanya bersikap seperti biasa saja kepada peserta, tidak ada senioritas malah kebanyakan panitia itu orangnya humoris mana bisa mereka bersikap galak kepada peserta.

Hanya tegas saja dalam membimbing, agar mereka belajar disiplin untuk menghadapi masa perkuliahan dikampus.

"Zee, minta tolong bawain ini dong nanti ke depan"

Salah satu panitia yaitu Kak Jojo menyuruhku untuk memegang atribut ospek sebagai simbolis memulai acara ospek.

"Duh tugas aku kan dibelakang layar nih, masa harus tampil juga haha"

"Iiihh gapapa sebentar doang, lagian ga ada yang bisa"

"Oke kak santay"

....

Lalu acara ospek secara resmi dibuka oleh Rektor kampusku, sebagainya simbolis dia memasangkan satu persatu atribut kepada peserta ospek.

Tugasku hanya membawakan saja, kak Jojo yang memberikan kepada Rektor.

Aku merasa malu, karena disaksikan oleh seluruh pasang mata peserta ospek, panitia, serta para tamu yang hadir dilapangan.

Tapi itu merupakan pengalaman pertama dalam hidupku.

Setelah acara selesai, seluruh peserta ospek meninggalkan lapangan lalu masuk kedalam ruang aula kampus.

Peserta yang ikut ospek sekitar 100 orang lebih, didalam ruangan yang sudah berAC pun masih terasa panas.

Tapi beruntungnya tugasku tidak didalam ruangan Aula tersebut, aku hanya standby diruang panitia atau lebih tepatnya ruangan konsumsi.

Aku menghandle konsumsi panitia dan peserta ospek.

"Zee, abis ini kita ngapain?" Chandra bertanya tugas selanjutnya kepadaku.

lalu aku jawab.

"kemarin kan gue udah pesen makan siang ke warteg, jadinya entar lu tinggal ambil aja yaa.."

"warteg mana nih?" tanya Chandra bingung.

"Itu yang diujung jalan...."

"Oh... makan siang buat panitia aja kan?"

"iya betul.."

"kita gini-gini aja nih, hahaha paling santay diantara panitia lainnya"

Lalu salah satu panitia lainnya menyauti perkataan Chandra.

"Iya nih, rebahan aja dulu..."

Dalam panitia bagian konsumsi aku ditemani 3 orang, bagian konsumsi ada 4 orang yaitu 2 cewek dan 2 cowok. Beruntungnya aku bisa mengandalkan cowok.

Tetapi dihari sebelumnya aku yang menghandle pesanan makanan ke warteg dan ke salah satu restoran.

Jadi tugas mereka sedikit berkurang, hanya pada saat acara saja mereka berkerja.

Aku tidak terlalu mengandalkan panitia cewek satu lagi, kebetulan aku tidak terlalu akrab dengannya tapi dalam sebuah tim harus bisa profesional. Karena memang semua panitia berasal dari beberapa jurusan bahkan organisasi kampus, jadi beberapa panitia yang tidak aku kenal.

"Zee..gue boleh masuk ke aula ga? izin nih dipanggil temen-temen organisasi buat demo" Tanya April, salah satu panitia cewek masih bagian konsumsi.

"Iya gapapa, silahkan aja..."

"Oke zee.."

Dalam acara Ospek masing-masing organisasi harus show up untuk mengajak peserta ospek atau mahasiswa baru, agar bergabung dalam organisasi kampus.

"Eh Zee, gue aja belom tau nih persiapan apa buat basket".

Tiba-tiba Chandra curhat padaku tentang organisasi.

Berhubung aku pernah menjadi bagian dalam organisasi basket saat acara turnamen, jadi aku mengenal beberapa senior atau anggota organisasi tersebut.

"Hmmmm... emang ga ada obrolan dari senior?"

"Ada sih, tapi masih bingung katanya.. Mungkin pake materi lama hahhaa"

"Dulu kan ada yang free style pas jaman kita ospek, siapa tuh?"

"Iyaa.. tapi sekarang ga ada orangnya hahaha"

"Lu aja Chandra, pasti bisa dong"

"Bisa, tapi malu hahaha. Entar mahasiswa baru pada naksir sama gue lagi hahaha"

Deghh... seketika aku kaget mendengar dia bilang "naksir" apakah dia berharap seperti itu, jika nanti ada cewek mahasiswa baru yang naksir padanya?

lalu aku menyauti perkataan Chandra.

"Waduh ini sih antara malu atau PD abis yaa anda hahaha"

"Malu seriusan dah, tapi udahlah ga bakalan disuruh juga"

"Yaaa elah sapa tau, entar ada cewek yang minta lu freestyle"

"Terpaksa dong hahaha"

Ngobrol dengan Chandra dan bercanda seperti itu bisa membuatku semakin nyaman. Tapi jika benar Chandra nanti ada yang naksir, aku takut dia berubah jadi cowok sok ganteng dan caper (cari perhatian).

Seketika pikiranku jadi kemana-mana, apa yang aku pikirkan tentangnya belum tentu terjadi juga.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 11.00, sehingga aku menyuruh Chandra untuk mengambil makanan di warteg.

"Chandra udah jam 11 nih, ambil makanan sana diwarteg.."

"Oke berangkat..." dengan sigap Chandra menyauti perkataanku.

"Waduhh semangat bener calon imam gue hahaha..." aku bergumam dalam hati.

Saat Chandra sudah keluar ruangan, aku fokus melihat Handphone.

"Zee si Chandra jurusan apa?" tiba-tiba April bertanya tentang Chandra kepadaku.

"hmmmm satu jurusan sama aku, cuma beda kelas"

"Oh... dia seangkatan sama kita?"

"Iya seangkatan... "

"Ternyata dia lucu ya orangnya, aku kira dia cuek. Dari tadi dengerin dia ngobrol ketawa Mulu"

"Haha emang dia begitu, keliatan doang cuek aslinya rada gila"

"Hahaha... aku suka deh sama tipe cowok kayak gitu.."

Deghh..

Seketika aku kaget mendengar April berkata seperti itu, karena sedari tadi dia bertanya-tanya tentang Chandra. Jangan jangan dia naksir juga.

"Udah punya pacar belom dia?" tanya April lagi.

"Oh kalo masalah itu aku ga tau deh yaa.."

"Hahaa jadi kepo nih aku."

"Hehehe...coba nanya langsung aja ke orangnya"

"Ya mana berani, entar disangka naksir"

Loh loh... kenapa cewek ini semakin kepo dan ingin tau si Chandra punya pacar atau tidak.

Aku saja yang sudah beberapa bulan kenal dengan Chandra tidak berani menanyakan hal itu, karena memang aku juga memendam perasaan kepadanya.

Mana mungkin aku membayangkan Chandra punya pacar, yang ada hatiku hancur saat itu juga.

"Makanan datangggg"

Chandra dan panitia lainnya masuk ke ruangan sambil membawa beberapa box makanan.

"Terimakasih atas kerja samanya timku" aku mengucapkan terimakasih kepada Chandra dan Jeki yang telah mengambil pesanan makanan dari warteg.

"Boleh makan duluan dong, hahaha"

"Hmm gimana yaa, nunggu instruksi dari ketuplak (ketua pelaksana) dulu deh "

"Ehh... yauda deh gapapa."

"Sabar ya, i know what you feel alias *kelaperan* hahaha"

"Iya nih laper soalnya belom sempet sarapan kan tadi"

"Oya gimana kalo panitia dipanggilnya sebagian disuruh makan, sebagian standby didalam aula, gantian gitu makannya"

"Nah begitu lebih baik..." sahut April.

"Sok atuh dipanggil satu persatu" sahut Chandra.

"Iya udah ini mah tugas gue sama April, gue panggilan yang lain dulu ya"

Lalu aku keluar ruangan untuk memanggil satu persatu panitia untuk makan siang.

Dan satu persatu panitia telah datang ke ruangan konsumsi untuk makan.

Aku dan April kembali lagi ke dalam ruangan.

"jangan lupa absen yaa gaes" tegasku kepada panitia lainnya.

"makan harus diabsen juga nih, ampun dah" sahut salah satu panitia.

"Harus dong, satu orang satu box yaa ga boleh lebih."

"Yah baru aja mau nambah"

"Eeeitt ga boleh dong, entar ada yang ga kebagian"

"Yoi.. kita kan satu tim masa ga saling berbagi"

Saat panitia sedang asik makan, ada juga yang saling bercanda.

"Widih makannya ayam goreng, Alhamdulillah ya Allah akhirnya nemu ayam"

"hahaha anjir seneng amat kayak ga pernah nemu ayam goreng"

"Ga pernah, gue kan anak kosan"

"Ya Allah, Mon maaf nih sampe prihatin kita jadinya"

"Gapapa, sini kasih ayam gorengnya ke gue sebagai tanda lu prihatin ke gue"

"Dih ogah, lu minta ama PJ konsumsi dah sonoh"

"Ah elah, katanya prihatin ama gue. Udah lah gue bersyukur aja masih mending dikasih makan"

Bersama panitia ospek aku merasa terhibur dan bahagia karena ini pengalaman pertama menjadi panitia sebuah acara besar dikampus.

Apalagi ada Chandra yang menjadi partner dalam tim kepanitiaan.

Rasanya tidak ingin semuanya berlalu begitu saja, sayang hanya 2 hari acara ospek ini.

Tapi aku berharap kebersamaan aku dengan Chandra bisa terus berlanjut "heh jangan ngarep" karena aku hanya bisa berharap.

Sambil melihat panitia yang lahap makan, aku teringat Chandra yang sepertinya sudah kelaparan. Tapi mereka ada diluar ruangan. Seketika aku memanggil Chandra dan Jeki yang sedang ngobrol diluar.

"Oya Chandra, Jeki, lu makan duluan aja gapapa..."

"Serius nih gapapa...?" tanya Chandra.

"Iya serius gapapa..."

Lalu Chandra mengambi 1 box dan memberikan ceklis pada kertas absen.

Terdengar suara adzan Dzuhur berkumandang. Aku ingin segera pergi ke masjid belakang kampus. Tapi melihat situasi ruangan panitia masih ada yang belum mendapatkan makanan. Jadi aku pertimbangkan dulu kepada April.

"April, aku boleh sholat duluan ga?"

"Iya gapapa, silahkan..."

"Oke, nitip ya kalo misalnya ada panitia yang mau makan jangan lupa suruh absen."

"Siap zee"

lalu aku bergegas ke masjid belakang kampus sendirian. Tiba-tiba dijalan bertemu Rani temanku.

"Hey Zee, yang lain udah pada makan yaa?"

"Iya udah pada diruangan ran, kamu makan sana.."

"Masih banyak ga? katanya suruh gantian"

"Lumayan banyak sih, bukannya ini udah Ishoma ya makan aja gapapa"

"Iya sih, kamu udah makan?"

"Belom, nih aku sholat dulu gantian sama April yang jaga diruangan."

"yauda kalo gitu aku juga sholat dulu, makan mah gampang nanti.."

"Oh yauda ayoo bareng, Oya Diyah kemana ya?"

"Tadi sih aku liat ngobrol sama bapak-bapak dari sponsor"

"Oh.. berarti lagi sibuk dia ya?"

"mungkin...."

Lalu obrolanku dengan Rani berlanjut dijalan menuju masjid.

Saat aku sedang asik ngobrol tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dan Rani.

Ternyata itu adalah kak Rima.

"Hey kalian.. mau ke masjid ya? kok ga ngajak-ngajak aku sih"

"Deuh si Kaka, kemana aja sih?"

"Aku abis nemenin ketuplak ngobrol sama sponsor" sahut kak Rima.

"Oh gitu, terus Diyan sekarang kemana?"

"Diyan tadi katanya mau ke ruang konsumsi"

"Oh yauda gapapa, mau makan dulu dia"

Akhirnya aku bertiga sampai dimasjid.

Setelah melaksanakan sholat Dzuhur aku, Rani dan kak Rima kembali ke kampus.

"Zee gimana si Chandra, bisa kerja tim ga?" tanya kak Rima.

"hmmmm... aman kok, tenang aja" sahutku sambil menghela nafas.

"Dia cuek ga ke kamu? awas aja dia nulis status begitu lagi."

"Ssttt... udah kak, jangan dibahas lagi yang itu.."

"Lagian sok kegantengan banget sih jadi cowok, awas aja kalo dia ga profesional."

"Loh kak Rima kok jadi marah gitu ke dia?" tanya Rani heran.

"Engghh.... engga marah kok, cuma kesel aja gitu temenku dijahatin kayak gitu"

"Emang dia jahat ya kak? kalo menurut aku sih jangan su'udzon dulu kita sama si Chandra." sahut Rani.

"Bener juga sih, sejauh ini sikap Chandra baik baik aja ke aku" kataku dengan sedikit lapang dada.

"Ah udahlah, dek kamu jangan mikirin dia lagi ya"

"iya iya...yuk makan dulu kita, laper nih"

Lalu kita bertiga masuk keruang konsumsi.

"Wah darimana nih ibu-ibu, pantesan pada ngilang" tanya Diyan yang sedang mengunyah makanan.

"abis Sholat dong"

"Lah aku ditinggal, ga ngajak-ngajak nih jahat kalean"

"Aku tadi nyariin kamu kemana. Kata Rani kamu lagi ketemu sponsor. Yaudah kita duluan aja" sahutku.

"Udah makan dulu aja Diyan, kamu kan sibuk jam terbangnya lebih banyak" sahut Rani.

"Iya sih... haha yauda kalian makan juga sini" kata Diyan.

"Iya nih udah laper" sahut kak Rima.

Saat aku dan teman-teman sedang asik makan, Chandra menghampiri lalu menyapa.

"Ibu-ibu lahap bener makannya? kelaperan yaa hahaha"

"Diem lu Chandra, entar kalo gue keselek gimana?" sahut Rani.

"Deuh galak bener mpo Rani, kalo lagi laper galak yaa tapi sama aja sih.."

"Dih rese beud bocah"

"Hahaha... udah ah, gue mau ke masjid dulu..."

"Bodoamat"

Aku dan lainnya tidak menyauti perkataan Chandra karena sedang lahap makan.

"Oya nih tadi aku dapet pesan dari Ketua senat, katanya kita harus ikutan show up jam 2'an nanti" kata kak Rima.

"Ga ikut ah, ngapain cuma mejeng didepan mahasiswa baru." kataku sinis.

"Ga boleh Zee, harus ikut semua"

"Yaudahlah ikut aja Zee, lumayan ntar dikenal mahasiswa jadinya kita hahaha" sahut Rani.

"Boleh boleh dah..."

Lanjut bab selanjutnya....