Chereads / Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan / Chapter 9 - UPACARA ADAT

Chapter 9 - UPACARA ADAT

"Pak maaf sebelumnya, saya minta tolong sekali kepada bapak untuk membimbing dan melatih murid-murid saya upacara adat, karena saya ingin sekali nanti pada saat pembagian rapot sebelumnya disambut terlebih dahulu oleh penampilan upacara adat".

Ibu kepala sekolah meminta pertolongan kepada bapaku untuk melatih murid-muridnya agar bisa menampilkan Upacara Adat. Satu minggu waktu yang diberikan oleh kepala sekolah kepada kami untuk berlatih upacara adat sampai matang. Kenapa satu minggu waktu yang diberikan, sedangkan kan sistem berfikir seseorang pasti berbeda-beda tidak semuanya sama? karena acara pembagian rapot akan dilaksanakan pada satu minggu kedepan. Terus latihannya gimana, kan pasti nggak semuanya bisa menghafal gerakan tari sampai matang dalam waktu satu minggu? Maka dari itu sebelum latihan dimulai semua anak yang ingin ikut berpartisipasi dalam penampilan upacara adat akan ditanya terlebih dahulu "Apakah sanggup berlatih dalam waktu seminggu?" jika sanggup oke langsung masuk dan jika tidak sanggup ya.. berarti tidak bisa ikut. Tetapi yang sudah sanggup untuk berlatih dalam waktu satu minggu tidak langsung bisa tampil. Nanti pada saat geladi akan diseleksi lagi semua anggotanya, apabila ada yang belum siap Maka belum bisa ikut tampil. Syukur-Syukur semua anggotanya sudah siap tampil, sudah matang maka semuanya akan ditampilkan.

bel pulang sekolah telah berbunyi dan semua anak-anak yang telah terpilih untuk penampilan upacara adat berkumpul di rumahku. Kenapa berkumpulnya di rumahku? karena sanggar keseniannya berada di rumahku. Sanggar apa sih? Sanggar adalah sebuah tempat yang digunakan khusus untuk berlatih kesenian, entah itu seni musik, seni tari dan yang lainnya.

Semua berkumpul di rumahku untuk melaksanakan latihan pertama kalinya. Tetapi pada latihan pertama ini kita tidak langsung latihan menari, karena jika langsung latihan menari pasti pada bingung mau nari apa jadi pada latihan kali ini kita breafing untuk pembagian bagian-bagian. Seperti yang menjadi pemain musik, penari merak, pembawa bendera, lengser DLL. Pada saat itu aku mendapat peran sebagai "LENGSER". Lengser adalah seseorang yang berperan sebagai kakek-kakek yang bertugas untuk mengarahkan jalannya sebuah alur cerita dalam Upacara Adat, dan juga mengingatkan apabila ada anggota ada yang lupa terhadap alur ceritanya.

Pada malam hari lebih tepatnya setelah shalat isya, semua anggota yang mendapat peran sebagai pemain alat musik berkumpul disanggar untuk melaksanakan latihan dan pembagian bagiannya masing-masing. Seperti Gong, Saron, Bonang dll. Disini bapaku bertugas sebagai pelatih sekaligus pemain gendang. Sebelum latihan dimulai semua pemain berdo'a terlebih dahulu agar pada latihan kali ini diberikan kelancaran. Latihan pun dimulai dengan membaca basmalah bersama-sama "Bismillahirrahmanirrahim".

Latihan pun dimulai semua pemain menempati posisinya masing-masing. Materi yang diajarkan pertama kali oleh bapaku adalah bagaimana memukul alat musik itu dengan baik dan benar serta menghafalkan setiap irama yang diajarkan. Semua anggota berlatih dengan serius dan mungkin pada latihan kali ini terlalu sulit karena mereka belum pernah belajar alat musik tradisional sebelumnya, maka harus banyak banyak bersabar pada latihan kali ini.

Latihan selesai pada jam 08.30 WIB karena jika diteruskan sampai jam 09.00 WIB takutnya mengganggu tetangga sebelah yang ingin beristirahat. Semua berkumpul untuk breafing hasil dari latihan pada kali ini. Latihan pun ditutup dengan mengucapkan hamdalah bersama-sama "Alhamdulilah". Semua pemain pulang ke rumahnya masing-masing.

Keesokan harinya para anggota pun berkumpul di Sanggar untuk latihan. Pada hari itu semua anggota yang berperan sebagai penari diajarkan tariannya masing-masing.Yang perempuan oleh ibuku, dan yang laki-laki oleh bapaku. Semua anggota entah itu penari mayang, merak, bendera dan payung dilatih gerakan dasar terlebih dahulu sebelum lanjut ke gerakan selanjutnya. Para anggota pun berlatih dengan sungguh-sungguh sampai mereka bisa menguasai tariannya masing-masing yang akan mereka tampilkan.

Satu hari sebelum tampil atau bisa disebut H-1 semua anggota berkumpul untuk latihan. Tetapi pada latihan kali ini tidak akan dilaksanakan di dalam sanggar melainkan akan dilaksanakan di tempat yang akan menjadi tempat kita perform nantinya dan itu disebut geladi bersih(geladi resik). Awalnya aku kira pada saat geladi resik akan sama seperti latihan di sanggar cuman tempatnya aja yang berbeda. Ternyata pada saat geladi dimulai sangat berbeda sekali dengan latihan di sanggar. Jika pada saat latihan di sanggar tidak ada yang melihat,ada sih yang liat tapikan yang liatnya juga paling sesama pemain. Berbeda dengan pada saat geladi, pada saat geladi banyak orang yang melihat kita sedang latihan, mungkin mereka penasaran sedang apa kita disini nari-nari gak jelas. Pada saat latihan telah selesai anggota yang rumahnya dekat pulang ke rumahnya masing-masing tetapi yang rumahnya jauh mereka menginap di rumahku karena besok kita akan siap-siap pada waktu pagi sekali(shubuh).

Adzan pun telah berkumandang aku dan anggota-anggota yang lain dibangunkan dari tidur untuk Persiapan shalat shubuh. Setelah semua anggota selesai menunaikan shalat shubuh, para anggota pun bersiap-siap untuk tampil. Seperti make up dan memakai bajunya masing-masing sesuai dengan perannya. Pada saat orang lain di-make up untuk menjadi gagah dan cantik, berbeda halnya denganku. Saat itu aku di-make up untuk dijadikan persis seperti kakek-kakek. Aku memakai baju pangsi, celana komprang, memakai ikat kepala seperti kakek-kakek dan memakai tasbih yang besar dikalungkan di leherku. untuk make up rambutku dijadikan warna putih, halisku menjadi putih, ditambah kerutan pipi, dan ditambah kumis lalu diwarnai putih agar terlihat seperti kakek-kakek.

Sebelum para anggota pergi ke tempat perform, para anggota pun berkumpul terlebih dahulu untuk melaksanakan do'a bersama agar penampilan perdana kali ini berjalan dengan mulus, lancar, dan memuaskan.

Suara musik pun telah terdengar berdendang itu menandakan bahwa penampilan Upacara Adat telah dimulai semua anggota telah berada di posisinya masing-masing. Satu demi satu peran telah dimainkan kini tinggal giliranku yang berperan sebagai lengser menari-nari kesana-kemari mengikuti alunan irama musik yang sedang dimainkan, suara tertawa masyarakat pen mulai pecah di telingaku. mereka tertawa karena merasa lucu oleh kelakuanku pada saat memerankan Lengser. Aku pun senang karena bisa membahagiakan dan menghibur para penonton.

Alhamdulillah penampilan kali ini telah berjalan dengan mulus, lancar, dan memuaskan padahal penampilan pada kali ini adalah penampilan pertama kalinya Upacara Adat yang dimainkan oleh anak MI(Madrasah Ibtidaiyah) dengan mulus dan ini juga bisa dijadikan rekor pertama di sekolah kami.

Oh iya dari tadi aku udah jelasin Upacara Adat tapi aku belum nyebutin nama Sanggarnya. Nama Sanggarnya adalah "GENTRA MUDA HARAPAN" atau bisa disebut "GMH".