-- Part 3 --
Apa kamu pernah mendengar—sesuatu tentang atavisme? Itu pasti adalah kata yang cukup jarang didengar oleh sebagian orang di dunia.... tidak, tujuh puluh persen, atau mungkin sampai sembilan puluh persen orang jarang mendengarnya. Katakan saja, sebuah fenomena ketika karakteristik yang telah hilang selama kurun waktu(generasi) tertentu terlihat pada seseorang. Sebut saja, lebih mudahnya 'gen khusus yang hanya lahir tiap beberapa generasi'.
"Nah Momo, Momo, lihat itu, rambutnya putih seperti orang tua, apa mungkin umurnya lebih dari 100 tahun(lol)?"
"Eh? Hiina, rambutnya memang putih bersih dan terlihat natural tapi mana mungkin sampai segitu(lol). Eh tunggu, apa jangan-jangan itu cat yang harganya sampai 100 juta ya(lol)?"
Di dalam Shinkansen(kereta cepat), bersandar di kursi biru dari polyester di seberang dua perempuan yang berbisik-bisik dan tertawa adalah Shion yang duduk sambil menutup mata.
Untuk beberapa saat, pesan pengumuman yang mengumumkan berhentinya Shinkansen terdengar di 12 gerbong. Mengikuti pesan itu, semua orang mempersiapkan dirinya untuk turun. Sementara Shion melepas headset di telinganya, rambut di sekitar headsetnya sedikit tersibak karena tindakan itu, kemudian—
Kereta berhenti, orang-orang berdiri membawa barang bawaan di tangan dan punggung mereka masing-masing. Dua orang yang tadinya memperhatikan Shion sambil tertawa juga berdiri, Shion juga berdiri.
Setelah 3 jam sejak memasuki Shinkansen, laki-laki dengan jaket merah «Gamer» Shion membuka kelopak matanya, melihat—
"Nah, kalian."
Dua orang yang baru saja berdiri dari kursi membuka lebar dan membelalakan mata mereka. Pandangan mereka jatuh pada laki-laki berambut putih yang mereka bicarakan sampai beberapa saat lalu. Dan kesadaran mereka, seketika membeku.
Alasan mengapa mereka membeku terkejut bukan karena laki-laki itu punya rambut berwarna putih ataupun fakta bahwa dia bicara pada mereka.
Itu karena apa yang mereka lihat ketika berdiri.
«Atavism's Characteristic» lain – sepasang iris mata yang memantulkan cahaya emas.
~**~
.....
"Nono Momo dan... Asa Hiina, huh. Keduanya 17 tahun, pelajar SMA. Aku memang terbiasa dipandang aneh karena atavismeku tapi... jangan lupa biaya untuk merendahkanku—sangatlah besar, hahah."
Berdiri di stasiun setelah keluar dari Shinkansen, Shion memegang dua item merah di tangannya. Dan lalu—
Membuang dompet bertuliskan Momo dan Hiina yang telah kosong ke tempat sampah, laki-laki berambut putih memiliki senyuman senang di pipinya.
Sementara kata-kata mulai terbentuk di bawah senyumnya, dia berkata:
-- Sungguh, dunia ini yang tak ada artinya.
"Kenapa tidak meledak saja?"