Suara irsan terdengar, "Huahhh". Mereka berdua terkejut, kemudian menghampiri irsan dengan canggung.
Irsan yang sedang menggisik matanya mendengar suara "Kau sudah bangun", ketika membuka matanya wajah irsan memerah.
"Cantik sekali...apa kalian berdua makhluk surgawi". Irsan melihat mereka menggelengkan kepala.
Irsan tersenyum canggung, kemudian dia meraba tubuhnya untuk menenangkan dirinya yang gugup di depan dua wanita cantik. Dia sadar bahwa dia memakai pakaian yang cukup mewah.
Baju putih berpola emas tampak sangat indah dan elegan, dan pakaian itu cocok dengan irsan yang baru, Tampan dan elegan.
Feng Lin berbicara " Kau ini siapa, kenapa kau tiba-tiba muncul ketika kami keluarga sedang berdoa".
Mereka berdua kemudian duduk di samping kasur yang ada kursinya.
"Namaku irsan, aku ada disini karena seseorang memanggilku ke dunia ini", mereka berdua terkejut.
"Maksudmu, kau itu makhluk yang di summon, berarti kau akan sangat menjadi kuat". Mereka tersenyum bersamaan. Dan irsan hanya bengong menikmati pemandangan indah.
Mereka ikut bingung dengan irsan yang tidak segera membalas ucapan mereka.
"Hallo!...apa kau baik-baik saja" Wan Rou berkata dengan suara lembutnya. Irsan segera menggelengkan kepalanya menyadarkan diri. Dan menjawab "Ya aku hasil summoner, tapi aku malah berada disini, seharusnya aku bersama pemanggilku".
Kedua gadis itu menangguk "Ohhh".
"Aku tidak tahu apa aku bisa menjadi kuat, aku mungkin tidak bisa berkultivasi di dunia ini". Irsan berkata dengan menundukan diri.
Kedua gadis itu tersenyum "Tenang saja, kau pasti bisa berkultivasi" Feng Lin menjawab.
"Iya, selama ini, tidak pernah ada satupun makhluk yang dipanggil, tidak bisa berkultivasi. Semuanya bisa tanpa pengecualian". Wan Rou berkata dengan nada menyenangkan.
Irsan menangguk lembut, lalu atmospher berubah menjadi canggung, karena dua gadis itu tidak tahu harus berkata apa lagi.
Irsan tersenyum, lalu berkata "Apa kalian percaya padaku, jika aku berkata aku adalah makhluk yang tidak akan kalah dari apapun di semesta ini". Kecanggungan mereka berubah menjadi ketidaknyamanan, mereka menanggap itu omong kosong tergila yang pernah mereka dengar.
"Aishh...kenapa kau ini, apa kau sudah gila, berani sekali kau bilang tidak terkalahkan", Wan Rou membalasnya dengan tatapan menghina. Irsan menatap Wan Rou dengan lembut tanpa merasa tersinggung.
"Begitu ya, seberapa jelaspun aku berkata pada kalian bahwa aku tidak terkalahkan, kalian tidak akan mungkin percaya, orang sepertiku yang baru di kenal walaupun berbicara jujur tetap akan diragukan kebenaranya". Irsan melihat mereka berdua dengan tatapan bertanya.
Feng Lin membalas, "Iya, tetap omong kosong. Bahkan seorang yang sangat dipercaya tetap saja akan diragukan jika dia berkata tidak terkalahkan, lagipula julukan tidak terkalahkan mustahil tercapai di dunia ini yang memiliki banyak peringkat kultivasi".
Irsan tertawa kecil, "Jika aku terus berkata aku tidak terkalahkan, kalian akan membenciku...aku tidak ingin seperti itu". Mereka berdua menatap irsan dengan wajah kebingungan.
"Ketika aku tertidur, aku merasa mendengar suara dirimu yang berkata ingin melarikan diri dari kekangan Shi Tian" Irsan melihat Wan Rou, "Aku masih belum mengetahui siapa namamu".
"Namaku Shen Wan Rou, dan dia Shen Feng Lin". Feng Lin melambaikan tanganya dengan canggung.
"Mengenai Shi Tian, itu menjadi urusan pribadiku, tolong jangan ikut campur", Wan Rou berkata dengan sopan.
"Ehh...padahal aku bisa membantumu, kenapa kau menolak" irsan bertanya, dan Wan Rou langsung menjawab "Aku tidak ingin punya hutang ke orang lain, aku benci itu".
"Baiklah, aku tidak akan ikut campur sampai kau yang memintanya sendiri". Irsan terdengar sangat menyebalkan di telinga Wan Rou dan membuatnya cemberut. Feng Lin tertawa kecil melihat temannya dipermainkan.
"Aku ingin tahu bagaimana caranya berkultivasi" irsan bertanya, Wan Rou menghindari tatapanya, kemudian Feng Lin yang mengambil inisiatif.
"Cara berkultivasi!?...biarkan aku berpikir sebentar", setelah memasang berbagai ekpresi berpikir, Feng Lin kemudian berbicara.
"Pertama aku akan jelaskan berbagai tingkatan kultivasi". Irsan terlihat serius.
"Tingkat kultivasi pertama bernama Foundation Building, dalam tahapan ini orang yang akan memulai berkultivasi harus memanggil sesuatu yang ada di spirit world, dan itu akan menjadi spirit pertama yang membuat orang mulai bisa berkultivasi".
"Ada 2 Tahapan dalam Foundation Building, pertama Summon Spirit dan kedua Absorbing Spirit".
"Dalam tahapan Absorbing Spirit terbagi menjadi dua cara yaitu manual dan alami. Dengan secara manual seseorang harus menyatukannya dengan kemampuanya sendiri, sedangkan secara alami proses penyatuannya memerlukan hubungan baik dengan spirit agar spirit secara suka rela menyatu dengan summonernya".
"Absorbing spirit dibagi menjadi 3 penyatuan, pertama Vena, kedua organ, ketiga blood, keempat bone, kelima meat, keenam muscle, ketujuh skin. Setelah tahapan itu selesai, baru tahapan selanjutnya bisa dimulai yaitu Foundation Refinement".
"Dalam tahapan Foundation Refinement, kita mulai bisa menyerap energy alam. Tahapan ini sering disebut dengan tahapan perbaikan dengan tujuan memperkuat foundasi kultivasi dan memudahkan proses penyerapan energy alam".
"Ada tujuh tingkatan dalam tahapan Foundation Refinement, yaitu Vein Refinement, Organ Refinement, Blood Refinement, Bone Refinement, Meat Refinement, Muscle Refinement, dan Skin Refinement. Setelah menyatukan semua tingkatan itu, seorang akan bisa melangkah ketahap selanjutnya yang bernama Saint Stage".
Irsan yang memandang Feng Lin dengan wajah kagum dan penasaran. Setelah mendengar kata saint dia semakin ingin tahu tahapan apa itu, Imajinasi liarnya berkata itu akan sangat mengagumkan.
"Tahapan Saint Stage?", Feng Lin tersenyum canggung "aku tidak tahu sama sekali, aku tidak diberitahu Elder".
Irsan menjambak rambutnya sendiri, rasa penasarannya belum terpuaskan. Feng Lin memasang senyum ceria, irsan melihatnya dan terpesona dengan senyum polos yang begitu melelehkan hati.
"Kalian berdua memiliki daya tarik yang luar biasa" Irsan berkata sambil tersenyum bodoh. Feng Lin spontan membalas senyuman dan berkata "Benarkah, apa kita berdua cantik, lalu apa daya tarik kami", Mata indah Feng Lin membuat irsan semakin terpesona.
"Cantik?, tentu saja, kalian memiliki bentuk wajah yang sempurna, kulit putih yang indah, suara yang lembut dan elegan", Irsan menggelengkan kepala tidak percaya "Kalian terlalu memiliki banyak kelebihan sampai aku bingung bagaimana cara mengungkapkannya".
Wan Rou yang dingin perlahan terlihat lebih baik, Feng Lin semakin penasaran tentang pesonanya sendiri. Dia bertanya dengan penuh semangat, "begitu banyak ya?, apa kau bisa menyembutkan pesona kami masing-masing lebih detail lagi".