Chereads / A Path Of Supreme God / Chapter 9 - Shen Clan

Chapter 9 - Shen Clan

"Oy...tunggu aku, apa tanganmu tidak sakit", irsan menyusul mereka. Wan Rou yang mendengar itu merasakan sakit di tangannya, butir keringat kecil keluar dari pipinya. Feng Lin yang melihat itu bertanya. "Apa itu benar-benar menyakitkan". Wan Rou hanya mengangguk kecil.

Irsan menerobos dan memisahkan pegangan tangan mereka, dia berdiri di tengah kemudian mereka berhenti.

"Kenapa kau ini" Wan Rou berkata dengan dingin. "Jangan begitu, jangan abaikan aku, aku punya pertanyaan".

Feng Lin membalas "Kalau begitu, katakan ketika kita berjalan", irsan mengangguk kemudian mereka berjalan perlahan.

"Aku penasaran kenapa musik yang aku kenal bisa ada disini", mereka terkejut kemudian menyadari sesuatu.

Feng Lin berkata "Ahhh...jadi kau berasal dari tempat yang sama dengan seorang yang bernama Udin Walker". Irsan mengerutkan alisnya. Wan Rou melihat itu kemudian berkata "Kau setidaknya tahu sedikit informasi tentangnya.

Irsan mengangguk, "ya...aku hanya tahu dia memakai nama asli yang berasal dari bangsaku, dan nama walker dari bangsa lain". Mereka berdua hanya mengangguk.

Feng lin berkata dengan antusias, "Asal kau tahu, Udin Walker adalah seorang musisi yang hebat. 500 tahun yang lalu dia memperkenalkan genre musik baru yang cocok untuk party, namun dia tidak langsung terkenal,Dia harus berjuang melawan musik Pop, rock, dan alternatif yang lebih dulu populer."

"Perlahan pasti pasti dia mulai bangkit, kemudian satu kesempatan emas dia manfaatkan dengan baik, dia diundang ke sebuah pesta ulang tahun seorang kaisar, dari berita yang tersebar kaisar itu sangat menyukainya sampai-sampai dia menari dengan gila".

"Seseorang merekam semua tarian kaisar yang gila itu, videonya menyebar di seluruh dunia, akibat penyebaran itu orang mulai berpikir musik yang dia kembangkan enak di dengar" irsan menahan pertanyannya. " Video tarian heboh kaisar dan musik yang membuat seseorang menari tidak karuan mencapai ratusan juta view di mytube" irsan semakin gatal ingin bertanya.

"Jika kau penasaran kau bisa melihatnya", Feng Lin mengeluarkan sesuatu di cincinya. Barang berbentuk batu bata melayang ke tangan dia. Feng Lin menyentuh bagian kiri, kemudian batu bata itu menyala dan memperlihatkan logo tangan beradu panco dengan sebuah tulisan Shimen.

Dia menggeser tombol menu sedang mencari sesuatu, logo berbentuk F di sentuh, kemudian aplikasi itu berjalan dan menunjukan opening Internet Finderer Browser dengan moto cepat dan selalu yang tercepat.

Feng Lin menuliskan kalimat mytube, secara otomatis mytube berada paling atas, tanpa ragu feng lin menyentuh kalimat itu, sebuah platform yang familiar di mata irsan terlihat, Logo mytube berwarna biru tampak sangat mencolok, Feng Lin menuliskan kalimat Wingedwolf emperor Dance di kolom search.

Video berputar kemudian gambaran seorang pria tua menari dengan heboh tanpa irama atau apapun itu, dia hanya menggerak badanya tanpa tujuan, namun dari wajahnya dia memperlihatkan kesenangan yang luar biasa, seolah dia sangat merindukan sesuatu.

Irsan melihat semua itu dengan pandangan tidak percaya, dia berkata dalam hatinya, "Bukanya itu Adam East, pemeran Ratman classic, kenapa dia berada di sini".

Setelah memikirkan semua keanehan ini, irsan hanya bisa tertawa, "Dunia ini terlalu banyak dirasuki hal-hal yang berbau bumi. Browser dan mereka handphone itu sudah tidak laku di bumi, tapi disini malah terkenal dan banyak di gunakan... Siapa dua peniru itu,".

Video itu selesai berputar, irsan berkata "Sebaiknya aku harus beradaptasi dengan cepat, terlalu banyak serangan tak terduka, aku mungkin tidak bisa menahanya kekesalan ini".

Feng Lin danWan Rou tidak mengerti apa maksud irsan dan mereka tidak bertanya.

Tidak lama kemudian, Patriach Shen ada di depan matanya. Dia menangkat tangan dan salam tinju dia perlihatkan.

"Tuan muda, Perkenalkan saya Shen Feng Long patriach keluarga Shen", dia tersenyum hangat ke arah irsan. Dia mendapatkan balasan salam tinju dan kalimat sederhana dari irsan ���suatu kehormatan bagi saya berkenalan dengan anda".

"Nama saya ketika dia bumi bernama Irsan Ackerman, nama ini akan sangat asing di telinga anda". Patriach Shen tanpa ragu langsung mengatakan inti. "Saya ingin berbicara dengan anda sebentar di ruangan itu". Irsan langsung melihat ke arah dimana jari patriach menunjuk sesuatu.

Pintu dari sebuah ruangan terbuka dengan seorang gadis yang berdiri di depan pintu dan tersenyum hangat ketika melihat irsan memandang ke arahnya.

"Kalau begitu silahkan tunjukan jalanya patriach shen", irsan tersenyum sambil meminta arah pergi. Mereka berdua kemudian pergi dan memasuki ruangan tersebut. Gadis pelayan menutup pintu.

Ruangan sederhana yang tampak seperti dapur yang ada meja makan terlihat menarik perhatian irsan karena design aneh namun tampak seperti ruangan berkualitas dengan granit gradiasi warna merah biru ungu.

Patriach yang sudah duduk duluan mnyediakan kursi untuk irsan, dia dengan sopan menerima kebaikan.

Dengan senyuman hangat patriach berbicara. "Anak muda, kakek tua ini sangat senang melihat anda di sini". Irsan hanya membalas dengan senyuman.

"Saya disini hanya ingin mengusulkan ide yang terburu-buru", irsan menggunakan kode alis berkerut.

Patriach shen tampak canggung berkata "Ini agak aneh, kita baru saja bertemu, dan aku langsung menawarimu tanpa berpikir panjang". Alis irsan semakin berkerut dengan ekpresi meminta jawaban langsung tanpa basa basi.

Senyum penuh ditunjukan patriach, dia berkata"Kalian bertiga tampaknya sudah saling mengenal" .

Irsan membalas dengan senyum nakal "Ahhh...aku tentu tidak akrab dengan mereka, tapi aku berhasil menanamkan gambaran baik pada mereka". Dia merapihkan bajunya dengan sedikit canggung "Apa anda bisa berkata secara langsung tanpa kode merepotkan yang selalu dilakukan wanita".

Patriach terlihat senang dan langsung berkata "Apa dari mereka berdua ada yang kau suka". Suara irsan menjadi kering dan dia meminta minum. Patriach dengan sigap memberi segelas air.

"Keduanya sangat baik dan cantik, aku mungkin tidak bisa memilih" irsan berusaha menahan senyum, namun aktingnya terlihat jelas.

Patriach menghela nafas ringan. "Di masa depan aku tidak keberatan kau punya istri lebih, aku bisa menjadikan cucuku sebagai tunanganmu, tapi aku tidak yakin keluarga Feng Lin bisa menerimanya".

Irsan tertawa bahagia, "Apa kami, makhluk yang dipanggil ke dunia ini sangat berharga. Kau rela membayar harga yang sangat mahal hanya karena ingin mengikatku di keluarga ini".

Senyuman sederhana menjawab pertanyaan irsan.

"Iya, kalian sangat berharga, masa depan kalian sangat cerah, menjadi kuat tidak akan terlalu sulit" Patriach tampak tenang, "Aku mungkin akan mengorbankan banyak hal hanya untuk membuatmu tetap berada disini".

Irsan menyodorkan gelas kosong, patriach menatap wajah irsan yang tenang dan misterius, dia menuangkan anggur harum yang berwarna hitam.

"Sekilas aku menganggapmu orang baik, dari cara clan memperlakukanmu, mereka terlihat sangat hormat dan mengagumi anda, aku yakin kau menawarkan ini padaku hanya untuk kebaikan clan, tapi ada yang menangguku, kenapa kau mengorbankan kebahagian cucumu sendiri hanya demi kepentingan orang lain".

Wajah serius dan pertanyan tajam irsan membuat patriach ingin mengeluarkan keluh kesahnya. Dia menghela nafas panjang.

"Terkadang, aku hanya ingin hidup normal, tanpa harus menanggung beban berat ini, tapi...semua itu tidak bisa aku lakukan".