Verlyn, yang merasakan Hawa aneh itu menjadi gemetaran dan tidak berani membuka pintu Kamarnya.
Dia berdiam diri di depan pintu Kamarnya dan bergumam karena tidak yakin bila yang berada di balik pontu adalah Elddy...
'Sebenarnya Hawa apa ini? Kenapa Aku gemetaran seperti ini... Ini sangat aneh'
Lalu-
BANG! BANG!
"NONA MUDA KUMOHON BUKA PINTUNYA!!"
Teriak seseorang yang suaranya terasa familiar bagi Verlyn, dan ternyata itu adalah Nanny...
Orang yang selalu bersama Dengannya dan Merawatnya sejak kecil, Dia orang yang penting lebih dari apapun. Bagi Verlyn, Nanny juga Temannya sekaligus Ibunya...
Verlyn yang mengetahui bahwa itu adalah Nanny pun membuka pintu Kamarnya dan Nanny langsung masuk sambil menutup kembali pintu dengan Kuat-
BANG!!
"!!!"
Perbuatan Nanny pun membuat Verlyn terkejut, dan bukan itu saja. Wajah Nanny juga menunjukan ekspresi takut dan Tubuhnya bergetaran sambil memeluk Seorang Bayi-
'Tunggu dulu, Nanny tidak pernah berpacaran apalagi menikah. Dan Dia bukan wanita cabe-cabean yang hamil diluar Nikah... Siapa bayi ini?'
"Nanny? Kenapa kau bergemetaran seperti itu dan Siapa Bayi ini-"
Perkataannya terhenti karena Nanny menyentuh Pundaknya dan Menatapnya dengan sedih...
"Nona Muda, Ku mohon kemari"
Nanny Membawanya ke dekat jendela dan melihat ke luar sebentar...
"Nona muda Ku mohon Lompatlah"
Kata Nanny saat sudah yakin dengan apa yang ada diluar jendela.
'Lompat?!'
Verlyn langsung menunjukan wajah cemas dan takut...
"Tunggu dulu, N-nanny jelaskan Padaku Apa yang terjadi... Kau Membuatku takut"
Ungkap Verlyn yang mencoba melepaskan genggaman Nanny sambil gemetaran. ..
"Nona Muda, lompatlah Kumohon"
Langkah kaki Verlyn perlahan mundur
"Kau bercanda Nanny, Ini lantai 2 loh"
Nanny yang mendengar itu pun menunjukan Wajah gelap...
"NONA MUDA DENGARKAN APA YANG KU BICARAKAN, KAMI SEMUA MENCOBA MENYELAMATKANMU DARI KEJADIAN INI!! NONA MASIH TERLALU MUDA UNTUK MELIHAT HAL YANG TERJADI DI DALAM MANOR... Nyawa Nona sangat berharga Bagiku, Ku mohon ..."
Air mata pun keluar dari wajah Nanny saat Dia melihat tatapan Nona Mudanya yang takut akan Dirinya...
Dan bayi yang mendengar Teriakan Nanny pun langsung Menangis
"UWAAAAaaaah~"
"A-a- Aku tidak mengerti, Mengapa! Jelaskan padaku! Nanny!.. Jika kau bicara begitu A-aku takut- Hikss"
Tangis Verlyn yang terisak. Nanny yang Melihatnya dengan wajah sedih mencoba menenangkan nya ...
"Maafkan Aku Nona"
Ucap Nanny.
Dia pun menarik tangan Verlyn ke ujung jendela dan Mendorongnya...
"Akh!"
Verlyn langsung jatuh dengan cepat, dan perlahan Hal-hal di Lihatnya mulai melambat. Dia mencoba meraih tangan Nanny, namun jarak Antara Dia dengan Nanny sangat lah Jauh.
Puffh!
"..."
Verlyn terdiam serentak, karena dia tidak merasakan rasa sakit, kemudian Dia pun membuka Matanya dan melihat Dirinya Ditangkap oleh penjaga Setianya...
"Elddy? Bagaimana Kau ada di-"
Perkataan Verlyn terhenti, saat Dia melihat Sekitarnya yang bukan hanya ada Penjaga Setianya itu, namun Kepala Pelayan Tuan Bel, dan Koki Dapur Nyonya Yana juga ada disana...
"Hiks!- Kenapa Kalian Disini?"
Elddy yang saat itu menggendong Verlyn. menjawab Pertanyaannya sambil menyeka Air mata Nona Mudanya itu...
"Nona tenanglah, Kami disini akan Melindungimu"
Melihat Penjaganya itu pun membuatnya tersenyum namun dia langsung bersedih, Penjaganya pun menyeka air matanya—
"Kenapa? Hiks- Nanny tidak mau bilang apa yang sedang terjadi Elddy, Aku takut"
"..."
"Elddy?"
"Tinggal Sedikit lagi"
Balas Elddy, yang sedang melihat ke arah Kamar Verlyn.
Lalu Nanny yang masih berada di Kamar Verlyn pun memanggil Bel...
"Bel, Tangkap Anakmu"
Bel yang melihat Aksi Nanny langsung Memarahinya, kenapa Putrinya itu berada bersama Nanny. Dia pun naik ke atas pohon yang berdekatan dengan jendela di kamar Verlyn untuk mengambil Putrinya dengan hati-hati.
"Tunggu? Itu Bayinya Bel?"
Verlyn terkejut, lalu Yana yang Melihatnya pun berjalan Ke Arahnya, dan menepuk kedua Pundak Verlyn...
Puff
"Itu Bayi Kami, Nona Muda"
Verlyn terkejut bukan main. Memang benar, sejak dulu Dia sudah Curiga akan Gerak-gerik Bel Dan Yana. Tapi Dia tidak menyangka Mereka akan Menikah dan mempunyai Anak juga.
Yana pun tersenyum menatap Verlyn, karena dia sudah tau apa yang dipikirkan Nona Mudanya itu.
"Kami sudah lama menikah loh Nona, Walaupun begitu baru bulan lalu Kami memiliki Anak, dan Aku maupun Bel mengharapkan Nona Muda untuk Menjaganya"
Verlyn terdiam sesaat, dia langsung melihat Mereka dengan Wajah kesal dan Takut..
"Mengapa?! Itu seakan Kalian semua ingin m-meninggalkan Ku? ..."
Bel yang saat itu sudah menggendong Bayinya, berjalan Menuju Verlyn.
"Nona Muda, gendonglah Dia"
"..."
Verlyn terdiam Kaku, Matanya berkaca saat melihat Bayi yang digendong nya itu tersenyum...
"Dia sangat lucu-"
"Itu benar Nona, Dia masih kecil dan rapuh. Sebab itulah Kami sebagai Orang Tuanya tidak mau Dia kehilangan Masa Depan nya"
Ungkap Bel yang menunjukan wajah yang pahit.
"Karena itu, Kami ingin Nona muda Merawatnya, walaupun akan ada banyak cobaan dan rintangan yang dihadapi Nona nanti, Kami yakin Nona bisa mengatasi nya karena Nona adalah anak yang Jenius dan Mandiri"
Yana pun melihat wajah Verlyn yang kesal, karena Perkataan Yana itu, Verlyn pun langsung menundukan Wajahnya.
"Apa Aku dan Bayi ini begitu penting bagi Kalian, hingga Kalian tega berkorban?! "
"Tentu saja penting"
Jawab Nanny yang sudah melompat dari lantai dua, Nanny lalu berjalan menuju Verlyn dan menepuk lembut Kepalanya...
"Nona Muda, Tolong dengarkan Aku-"
"KYAAAA!!"
Tiba-tiba Seorang Wanita berteriak di dalam mansion.
Dan tak lama Seorang Pria bertanya dengan suara keras...
"KALIAN BELUM SELESAI?! KAMI SUDAH TIDAK SANGGUP MENAHANNYA CEPATLAH- UKH!!"
"..."
Setelah mendengar itu, Keempat Pengikutnya melihat Verlyn dengan wajah bahagia.
"I-itu Suara Lio? Apa yang terjadi Padanya?"
Nanny menghiraukan pertanyaan nya, dan langsung mencium singkat pipi Verlyn.
"Nona Muda, Dengarkan Aku. Mulai sekarang Kami tidak akan Bersamamu lagi, dan apa yang terjadi padamu nanti tolong jagalah Dirimu baik-baik"
"Dan jangan mudah percaya pada orang lain Nona, Orang-orang di luar Manor sangat berbeda dengan Kami yang ada di dalam sini, keselamatan Anda lebih penting dari apapun"
Sambung Yana...
Verlyn yang mendengar itu pun menangis
Hiks!
"Mengapaaa?~"
Hiks! Hiks!
"Aku tidak Maaaau~"
Penjaga Setianya, Elddy hanya bisa menggigit Bibirnya dan terdiam melihat Nona Mudanya menangis. Sedangkan Bel, Dia sudah bertekad untuk mengorbankan Dirinya kepada Putri Satu-satunya dan tidak ingin berkata apa-apa lagi...
Yana menjongkok lalu mencium dahi Putrinya.
"Putriku, Ibu minta maaf ya Karena tidak bisa Bersamamu lebih lama lagi"
Entah karena insting atau mengerti, Bayinya langsung menangis dan Itu membuat Yana meneteskan Air mata.
"Maafkan Ibu nak"
Yana lalu mengelus Dahi Putrinya, dan tak lama Putrinya berhenti menangis...
"Tidak! Tidak! Tidak! Tidak! Aku tidak mau, Kenapa harus jadi begini?!"
Ungkap Verlyn yang Emosinya Beracak-acak...
Nanny dan Yana pun memeluk Verlyn dengan lembut.
"Sabarlah Nona, Tegarlah Nona... Ini adalah jalan yang Kami pilih"
Ucap Nanny.
"Nona Muda, Kami tidak mau Nona kehilangan Masa Depan Nona"
"Suatu saat Nona pasti akan mengerti ..."
Sambung Yana dengan nada halu dan menunjukan Ekspresi sedih...
Nanny lalu melepaskan Pelukannya, tapi Yana masih memeluk Verlyn dan berbisik-
"Tolong Jaga Sylen baik-baik, Dia memang masih bayi namun Namanya dan Sifatnya itu sama"
*Nt: Syilen (Diambil dari Sy "Saya", dan Ilen dari "Silent" / Diam) Arr gak tau nama lain lagi wkwk
Verlyn hanya bisa mengangguk menahan tangis.
"Jaga Dirimu Baik-baik juga, Nona"
Yana yang sudah mengucapkan kata perpisahan lalu menepuk lembut kepala Verlyn.
"Sekarang El"
Serentak Tepukannya berhenti. Elddy langsung menggendong Verlyn dan Putrinya bel kabur menjauh dari Mansion.
Sebelum terlalu Jauh dari Verlyn, Nanny menarik nafas ya dalam-dalam dan berbicara dengan Suara Kencang...
"AKU TIDAK MENYESAL KARENA SEMPAT MELIHAT NONA TUMBUH MENJADI GADIS YANG SEHAT LOH!!!"
Verlyn yang mendengar apa yang dikatakan Nanny pun menangis di sepanjang perjalanan...
***
Nanny dan Yana masih melihat ke arah hutan walaupun Nona Muda Mereka sudah menjauh cukup lama.
Namun-
"..."
"Ya-na"
Yana yang mendengar suara Suaminya pun berbalik.
"Ada Apa sayang-"
Dia diam tercengang melihat Bel Suaminya di serang dari belakang hingga menembus Jantungnya.
Air mata Yana menetes.. Namun Dia tidak menyesal karena ini memang jalan yang Mereka pilih dengan tulus.
Nanny yang juga melihat Bel dibunuh itu pun, tau apa yang akan di lakukan Monster itu Selanjutnya...
"Selamat Tinggal Nona Muda"
Kata Nanny sambil menutup Matanya
"..."
Bersambung...