Chereads / The Demon's Contract / Chapter 9 - Chapter 08: Manusia Baru

Chapter 9 - Chapter 08: Manusia Baru

Pria itu menatap Verlyn dengan ketakutan.

Dia tidak memahami bagaimana manusia bisa selamat saat berhadapan dengan Monster seperti itu.

Verlyn pun menoleh ke arahnya, sesaat menatap mata Verlyn, pria itu langsung berkeringat dingin dan bergegas untuk bangun.

Itu karena dia melihat Verlyn yang tiba-tiba berubah wujud seperti The Walker.

Padahal sebenarnya tidak, Verlyn tetap menjadi manusia.

"M-Menjauh dariku!!"

Teriak pria itu, dengan keadaan pincang dia mencoba berlari.

"Konyol sekali"

Guman Verlyn.

Sesaat dia sudah dekat dengan senapannya, dia langsung mengambil senapa lalu menembak ke arah pria itu.

*BANG!!

Tembakannya tepat mengenai jantung si pemimpin, dan dia pun mati di tempat.

Wajah dan Mata Verlyn pun mulai kembali ke semula, dia lalu melihat keadaan sekeliling yang kacau berantakan.

"Kita sebaiknya pergi dari sini... Maafkan kakak Sylen, Kakimu beneran jadi patah"

Ujar Verlyn yang bersedih melihat Kaki Sylen yang sudah tidak berfungsi.

"Bwaba~"

Balas Sylen dengan nada tawa.

Verlyn pun mengelus kepala Sylen dengan lembut, lalu tak lama hujan mulai turun mengguyur mereka.

Verlyn lalu mengangkat tangannya ke atas, seketika muncul sebuah bayangan hitam berbentuk seperti payung yang menutupi mereka dari Hujan.

Selain "Mirror Mirage", teknik yang membuatnya bisa meniru wujud mahluk lain jika mereka saling bertatapan, ada juga "Shadow Soul" yang membuat bayangannya bisa meniru wujud benda padat / hidup, dan beberapa teknik lain.

Sambil bermain dengan Sylen, mereka kembali ke dalam bus.

Verlyn lalu mulai membalut kakinya Sylen, sambil mengobati adiknya, Verlyn berharap Sylen memiliki kemampuan Self Healing atau setidaknya kemampuan yang membuatnya bisa kebal dari rasa sakit.

Sambil menyentuh kaki Sylen yang lunak, Verlyn mengingat wajah terakhir Yana.

"Aku minta maaf bibi, Aku tidak bisa menjaga anakmu dengan baik"

"Gyaaauu~"

Sylen seketika berteriak halus, seperti mengatakan pada kakaknya itu untuk tidak khawatir.

"Ahahaha kamu seperti memahami kakak loh, jangan begitu ya"

Tanganya Sylen tiba-tiba menyentuh pipi mnya Verlyn lalu mulai meremasnya dengan kuat.

"Auu~ Sylen~"

Setelah selesai, Verlun pun mulai menggelitik badannya Sylen yang membuatnya tertawa.

Sore itu, Hujan mengguyur Pegunungan dengan deras, membuat genangan air bercampur darah di sepanjang jalan tersebut.

***

Sebulan kemudian...

Verlyn dan adiknya terlihat melewati kota baru, sebelumnha mereka sudah melewati 2 kota, dan selama perjalanan sebulan itu Verlyn bertemu dengan monster2 baru yang unik dan kuat.

Semua bisa dia hadapi dengan mudah, karena dia sudah menguasai kemampuannya lebih dalam.

Bahkan sekarang dia sudah bisa menciptakan Seekor kuda dengan bayangannya, dan mahkuk itu adalah apa yang mereka tunggangi saat ini.

Musim dingin tinggal hitungan jari, membuat Verlyn harus mencari pemukiman agar bisa mendapatkan tempat hangat untuk Sylen.

Namun mereka belum pernah melihat manusia selama itu, hanya ada jejak mayat2 mereka saja.

Apalagi kota ini adalah yang terburuk, Kota QZ ini mungkinlah yang paling pertama terkena serangan 2 bulan yang lalu.

Sylen terlihat menyukai Kudanya Verlyn dan mencabut2 bulu dari kuda itu, beruntungnya Kuda itu memiliki Jiwa sendiri, jadi Verlyn tidak merasakan rasa sakit dari perbuatan Sylen.

"Sil- Ayolah jangan nakal"

Ucap Verlyn sambil mencoba melepaskan genggaman adiknya dari si Kuda.

"Kyaa~ Tata~ Teraa~"

Balas Sylen dengan gembira.

"Iya, Tera nanti kesakitan"

Balasnya.

Tera adalah nama dari Kuda Bayangannya Verlyn, karena kuda itu memiliki Jiwa sendiri dan Verlyn suka dengan nama yang dia berikan pada kuda itu.

"Nggehhhhh!"

Tiba-tiba kuda itu mengangkat kaki depannya, menandakan ada yang mendekati mereka.

Dan benar saja, dari atas terdengar suara helikopter.

Dengan cepat, Tera kembali menjadi bayangannya Verlyn dan mereka bersembunyi di salah satu bangunan.

"Aku pikir kota ini sudah kosong, tapi ternyata tidak"

Ujarnya sambil melihat helikopter itu menjauh dari mereka.

"Kita jangan naik Tera dulu ya?"

Pinta Verlyn ke adiknya.

"Taa~"

Mereka berdua pun melewati kota dengan melewati tiap-tiap bangunan.

*Krak!

"Tch!"

Tiba-tiba Suara retak di dengar olehnya, dia lalu menggending Sylen dan menghindar dari sana.

*BRAK! BAAANG! BAAAAM!! BAM!

Seseorang terlihat terhempas ke beberapa tembok bangunan dari tempat mereka berdiri tadi.

Verlyn pun mengintip ke arah tembok yang hancur, lalu melihat seorang manusia yang terkapar di ujung jalan.

"??"

Dia dan Sylen pun melihat orang itu dengan keheranan.