[Desa Ashura]
Scarra dan rombongannya telah kembali ke Desa Ashura.
Sesampainya mereka di Desa tersebut para penduduk Desa, Yuki dan kedua Hunter penjaga yang bernama Gazef dan Hyoku berlari menghampiri dan menyambut kedatangannya.
Maggie saat itu hanya berjalan tertunduk dan tidak berkata apa-apa, dia merasa bersalah karena kecerobohannya hampir membuat kedua anggotanya mati terbunuh.
"Tuan Scarra, bagaimana?" Tanya Rogan yang merupakan kepala desa tersebut.
"Sekarang semuanya sudah aman, kalian bisa bernafas lega."
"Senior, apa kau berhasil membunuh pemimpin itu?" Tanya Renka.
"Mmm...." Scarra menganggukkan kepalanya. "Tapi ini tidaklah gratis." Scarra melanjutkan ucapannya.
Semua orang disitu terkejut dan saling melirik. "S-Scar apa maksudnya ini?" Tanya Maggie.
"Memangnya apa yang anda inginkan, Tuan?" Tanya Rogan yang merupakan kepala Desa tersebut.
"Aku ingin kalian menyiapkan makan malam, karena aku sangat kelaparan." Ucap Scarra sambil tersenyum.
"Eh...." Maggie terkejut.
Semua orang saat itu tertawa dan merekapun mulai pergi untuk menyiapkan makan malamnya.
Scarra mengajak Rogan pergi ke suatu tempat dengan alasan untuk mencatat makanan apa saja yang ia inginkan.
Tetapi sebenarnya dirinya membutuhkan sebuah informasi. Ketidaktahuan Scarra mengenai Dunia barunya tersebut akan memperbesar titik lemahnya, terutama saat dirinya bertemu dengan Petinggi Guild lain atau seseorang yang lebih kuat darinya.
Scarra mengeluarkan sebuah Peta di invetory nya dan peta itu ia letakan di sebuah meja, kemudian Scarra menanyakan beberapa pertanyaan kepada Rogan.
Rogan saat itu beranggapan kalau Scarra sedang mencari tahu dalang yang telah menyebarkan teror atau ancaman terhadap Desanya. Dan Rogan menceritakan semuanya yang ia ketahui mengenai Dunia tersebut, dan menjawab semua pertanyaan dari Scarra.
Dan Scarra pun mendapatkan beberapa informasi yang sangat penting.
Pertama, uang cash shop yang ada di Game Crown Island Online tidak ada gunanya di dunia ini. Emas akan berguna tapi mungkin akan berbahaya jika membawanya terlalu banyak, karena banyak para bandit yang selalu mengintai orang-orang di setiap kota.
Selanjutnya, Scarra bertanya mengenai beberapa wilayah yang tergambar di petanya tersebut. Dan Rogan menjelaskannya dengan sangat terperinci.
Desa Ashura ini telah menjadi bagian dari Wilayah Guild Gagak Hitam dan berbatasan langsung dengan Hutan Terlarang yang terbentang dari utara sampai selatan.
Desa Ashura merupakan Desa terluar dari Benteng Kota Acela dan terletak di wilayah sebelah utara, Desa ini berbatasan langsung dengan Wilayah Arcanean yang saat ini dikuasai oleh Guild Mawar Merah.
Disebelah selatan terdapat Desa Sehan yang juga berbatasan langsung dengan Wilayah Alibian, dan saat ini wilayah tersebut dikuasai oleh Guild Bulan Sabit.
Saat ini Guild Gagak Hitam dan kedua Guild tersebut sedang tidak terlibat konflik. Namun itu bukan sebuah jaminan, karena peperangan bisa terjadi kapan saja.
Namun dibalik semua itu, pertemuan Scarra dengan kelompok XGuard yang ternyata bukan sebuah Aliansi Guild memberinya sebuah pertanyaan besar.
Dilihat dari lambang X yang terdapat dari jubah kelompok tersebut, membuat dirinya meyakini bahwa di Dunia ini terdapat Player lain selain dirinya. Karena dahulu logo X merupakan lambang Guild nya yang cukup terkenal di kalangan para Player.
Kini Scarra belum mengetahui apa motif sebenarnya dari kelompok tersebut. Karena jika mengingat apa yang disampaikan Kousei, seharusnya mereka menculik ratusan para wanita yang masih suci. Dan hal itu hanya mungkin dilakukan kepada para penduduk biasa, dan bukan kepada seorang Hunter yang mungkin bisa melawan.
"Buruk sekali, seharusnya aku menggali informasi pada orang itu lebih banyak lagi."
"Ada apa, apa ada yang salah?" Ucap Rogan.
"Tidak, tidak ada apa-apa, selain itu, apa ada hal lain yang bisa kau sampaikan?"
"Ya, setelah Desa ini, tidak ada Desa lain yang masuk kedalam Wilayah Acela, jika anda melanjutkan perjalanan dan mengikuti jalan utama maka anda sudah masuk kedalam wilayah Arcanean."
"Baiklah terimakasih untuk informasinya, sekarang mari kita bersiap untuk makan." Ucap Scarra
Scarra pun berkumpul dengan yang lainya dan memulai pesta makan malamnya. Iringan musik dan tarian tradisional penduduk Desa Ashura memeriahkan pesta tersebut.
Terlihat kegembiraan dari wajah para penduduk dan para Hunter saat itu, Dengan riang dan lahapnya mereka memakan makanan yang disajikan.
"Enak!" Ucap Yuki. "Tuan ini tambah lagi, pokoknya Tuan harus makan yang banyak." Yuki memberikan potongan daging kepada mangkuk Scarra.
Saat itu Scarra melihat Maggie yang sedang makan sendirian dengan wajah yang murung. "Pasti dia merasa terbebani, apa sebaiknya aku hibur saja? ah tidak-tidak, menghampirinya di saat seperti ini pasti akan membuat moodnya semakin buruk."
"Tuan, kenapa sih diem aja? apa ada yang sakit?" Yuki memegang wajah Scarra dengan kedua tangannya, lalu mendekatkannya kepada wajahnya.
"Ngapain?" Tanya Scarra kepada Yuki dengan wajah yang memerah.
"Tuan, kenapa sih melamun terus?"
"Ah tidak, tiba-tiba saja aku merasa tidak enak badan, aku ke kamar dulu ya." Scarra beranjak pergi menuju kamarnya.
"Hmm, pasti dia memikirkan cewek itu." Yuki memandang Maggie dengan perasaan cemburu.
Didalam kamarnya sambil berbaring Scarra merenung, ia memikirkan saat dimana dirinya membunuh pemimpin dari kelompok XGuard tersebut.
Saat itu dirinya tidak merasakan apa-apa ketika membunuh pria tersebut, walaupun apa yang ia lakukan terlihat dan terasa sangat nyata.
Scarra baru menyadari bahwa di dalam Game Crown Island Online Karakter yang di gunakan tidak akan terluka atau terpotong walau ditebas dengan skill sekuat apapun. Biasanya setiap karakter yang terkena damage atau serangan hanya akan berpengaruh kepada jumlah HP nya saja, dan tidak akan membuat bekas luka seperti yang telah terjadi pada musuhnya.
"Dunia ini benar-benar berbeda, aku harus lebih berhati-hati." Scarra pun ketiduran.
Saat itu malam sudah semakin larut, dan pesta pun telah berakhir. Kemudian Yuki kembali dan masuk kedalam kamarnya, ia melepas pakaian luarnya dan lalu berbaring tidur di atas tubuh Scarra.
"Yuki, ternyata kamu, aku kira siapa." Ucap Scarra.
"Eh... Emang Tuan pikir siapa? cewek galak itu ya? Tidak boleh! pokonya Tuan hanya milikku!" Rupanya kebaikan dan perhatian Scarra padanya selama ini telah menetaskan benih cinta di hatinya.
"Aku tidak bilang begitu, udah ayo tidur." Scarra sudah tidak canggung lagi untuk memeluknya dan mendekapnya.
"Hm, sepertinya aku harus menemuinya dan mengucapkan terimakasih padanya." Maggie pun Beranjak pergi ke kamar Scarra untuk menemuinya.
Saat Maggie hendak mengetuk pintunya, dirinya melihat pintu tersebut tidak sepenuhnya tertutup.
"Pintunya terbuka?" Maggie perlahan membuka pintu kamar tersebut. "Scar, apa kau belum tidur? aku masuk ya?"
"Ma-Magie?" Scarra langsung spontan terbangun, karena dia ingat saat itu Yuki sedang tertidur sambil memeluknya tanpa pakaian luarnya, dan dirinya takut Maggie menjadi salah paham.
"Scar, kamu kenapa?" Tanya Maggie di depan pintu.
Saat itu Scarra menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dengan mukanya yang sangat panik.
"Aku ingin bicara, apa aku boleh masuk?" Ucap Maggie.
"Ti-Tidak, jangan sekarang! lebih baik besok saja kita ceritanya! oh ya, jangan lupa tutup kembali pintunya." Ucap Scarra dengan wajah paniknya.
"Ba-Baiklah." Maggie melangkah pergi dengan perasaan sedih. "Apa dia masih marah ya?"
Selain Maggie merasa bersalah kepada anak buahnya, dirinya juga merasa bersalah kepada Scarra karena telah bertindak seenaknya tanpa berkordinasi.
"Ah, kemana dia?" Scarra mencari Yuki yang tiba-tiba menghilang. Dan ternyata akibat tidurnya yang sangat aktif, Yuki terjatuh ke lantai di samping kanan tempat tidurnya, sehingga saat itu dirinya tidak terlihat oleh Maggie.
"Haduh, syukurlah," Scarra terbaring lemas. "Hampir saja."
**
Dengan diarahkan oleh ke enam anggota XGuard yang saat itu melarikan diri, Tiga Kapten dari kelompok XGuard berhasil menemukan mayat Gion La Federick.
Gion La Federick adalah Kapten Divisi #10 XGuard yang dibunuh dengan sadisnya oleh Scarra. Dan kini ketiga Kapten tersebut berdiri tepat di depan mayatnya.
"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?"
* Landers Lavine - Kapten Divisi #9 XGuard *
"Gion merupakan Kapten dengan Class Mage tingkat tiga, siapa Hunter yang mampu melakukan ini padanya?"
* Carlos Aguera - Kapten Divisi #8 XGuard *
"Orang itu pasti berada di tingkat yang lebih tinggi, yang jelas, kita tidak boleh meremehkannya."
* Nigun Grid Luis - Kapten Divisi #7 XGuard *
"Master, sepertinya Hunter dari Guild Gagak Hitam yang melakukanya, karena saat itu Guild Gagak Hitam datang menghadang kami dan mencoba menyelamatkan wanita itu." Ucap salah satu anggota dari keenam XGuard yang melarikan diri.
"Gagak Hitam? dalam rangka apa mereka menyelamatkannya? sejak kapan mereka menjalin kerjasama?" Tanya Landers.
"Sepertinya, inilah maksud dari kedatangan Guild Gagak Hitam ke Desa Ashura kemarin, mungkin saja Guild Mawar Merah meminta bantuan kepada mereka." Jawab Carlos.
"Tidak, aku rasa ini hanyalah sebuah kebetulan, Guild Gagak Hitam selalu berdiri sendiri dan sangat tertutup terhadap Guild lain." Sahut Nigun.
"Jadi apa yang harus kita lakukan?" Tanya Carlos.
"Aku akan turun menyelediki nya sendiri." Jawab Nigen.
Bersambung.