[Pagi Hari Di Desa Ashura]
Pagi itu embun yang tebal masih menyelimuti desa tersebut, namun Magie sudah terbangun dan terlihat sedang bersiap-siap.
Maggie mulai memanggil dan mengumpulkan keempat bawahannya, dan bersama-sama merekapun pergi memasuki Hutan Terlarang.
"Senior, apa anda yakin kita pergi tanpa memberitahunya?" Ucap salah satu Hunter Penjaga yang bernama Araki.
"Biarkan saja, ga usah peduliin cowok ga berguna itu!" Jawab Maggie.
Keempat Hunter itu pun terkejut saat mereka mendengar jawaban tersebut. "Heh, tuh Senior kenapa sih? kok dia terlihat kesal gitu, apa dia ada masalah dengan Senior Scarra?"
"Entahlah, sudah jangan banyak bicara nanti dia dengar." Bisik-bisik para Hunter Penjaga.
"Dasar cowok mesum menyebalkan, berani-beraninya dia mengintip ku saat mandi, Ihh dasar menyebalkan." Maggie menggerutu kesal dengan wajahnya yang memerah.
Maggie dan keempat Hunter Penjaga itu pun tiba disebuah jalan yang bercabang, kemudian Maggie memerintahkan para Hunter untuk saling berpencar.
"Dengar! dari sini kita akan berpencar, kalian masing-masing pergilah ke arah yang berbeda dan berhati-hatilah, jika kalian bertemu dengan Hunter dari Asosiasi lain bersembunyi lah, dan jangan menyerangnya, karena kita disini hanya melakukan pengawasan, kalian mengerti?" Ucap Maggie.
"Yes, Senior!" Teriak para Hunter Penjaga tersebut dengan serentak.
"Sssstttt... Jangan berisik! sekarang kita sudah terhubung dengan party, jadi aku akan mengetahui jika kalian diserang, tapi ingat! sebisa mungkin hindari pertarungan, karena tugas kita cuman mengawasi, mengerti?" Ucap Maggie.
"Yess... Seniorr...." Bisik Keempat Hunter tersebut.
"Bagus! Go, berpencar!"
Keempat Hunter itu pun berpencar dan lari dengan sangat cepat. Ada yang berlari dan melompat dari pohon ke pohon, ada juga yang berlari dengan skill tak kasat mata mereka.
"Huft...." Maggie menghela nafas. "Semangat sekali mereka, jadi teringat dulu deh."
Tanpa dirinya sadari, Maggie telah menelusuri Hutan Terlarang tersebut hingga cukup dalam. Tanpa henti dirinya terus membunuh para monster yang dia temukan di sepanjang perjalanannya.
"Ini untukmu!" Teriak Maggie.
Dduuarrr.
Maggie menghantam monster-monster tersebut tanpa ampun.
"Dasar cowok mesum!"
Dduaarrr.
"Scarra menyebalkan!"
Bboomm.
"Aku benci padamu!"
Dduuaarr.
Ternyata Maggie memasuki Hutan Terlarang tersebut hanyalah untuk meluapkan seluruh kekesalannya terhadap Scarra.
[Flashback]
Malam itu Scarra beranjak pergi ke kamar mandi dan hendak membersihkan dirinya. Namun di kamar mandi tersebut ternyata telah ada Maggie di dalamnya, dan dirinya lupa untuk mengunci pintu kamar mandi tersebut.
Saat Scarra membuka pintu tersebut, alangkah terkejutnya dia saat melihat Maggie telanjang bulat tepat di depan matanya. Dengan rambut hitamnya yang lebat dan terurai panjang hingga ke pinggang, ukuran payudara dan bokong yang sangat ideal, serta kulit putihnya yang sangat mulus, membuat Scarra tidak bisa berhenti menatapnya saat itu.
Selama ini Maggie selalu mengikat rambutnya dan berpenampilan seperti layaknya wanita tomboi. Dirinya juga selalu menggunakan sebuah kain di balik jubahnya, kain tersebut selalu dia balutkan dengan kencang kepada payudaranya, hingga membuat payudaranya terlihat sangat kecil.
"Ma-Magie, ternyata milikmu... Besar juga!" Ucap Scarra, spontan. Dan Scarra langsung menutup mulutnya dengan tangannya. "Upss...."
Saat itu posisi Maggie membelakangi Scarra, dan saat dirinya mendengar hal itu, Maggie secara spontan langsung berbalik dan melihat ke arah sumber suara tersebut.
Merekapun saling menatap, muka mereka mulai memerah, dan tubuh merekapun terbujur kaku untuk beberapa saat.
"Wow!" Ucap Scarra.
"Aaaaaaa... Dasar mesum...!" Teriak Maggie dengan mukanya yang kemerahan sambil menutupi bagian intim tubuhnya dengan tangannya.
Scarra menutup pintu tersebut dan langsung berlari kembali kedalam kamarnya, dan dirinya mengurungkan niatnya untuk membersihkan badannya malam itu.
**
Para Hunter Penjaga dengan berhati-hati terus menelusuri serta mengawasi hutan tersebut. Hingga kemudian Hunter Penjaga yang bernama Araki yang saat itu sedang mengawasi dari atas pohon, menemukan sekelompok orang misterius sedang berkumpul dengan jubah serba putih yang menutupi hingga kepalanya.
Dan Araki langsung mengirimkan pesan telepati kepada para anggota yang lain. "Senior, aku menemukan sekelompok orang mencurigakan disini, mereka menangkap seorang gadis, dan nampaknya gadis itu merupakan anggota dari Aliansi Mawar Merah."
"Tetap jaga jarak dan awasi terus, dan yang lain pergilah merapat ke tempatnya." Seru Maggie.
"Baik, Senior."
"Senior, ada yang aneh dengan mereka, tiba-tiba saja mere...." Belum selesaikan Araki berbicara, tiba-tiba saja salah satu dari kelompok misterius tersebut muncul di depannya, dan menghunuskan pedangnya.
Slaasshh.
Beruntung Araki dapat melompat dengan cepat dan bisa menghindari tebasan tersebut. Namun saat Araki masih berada di udara seseorang yang lain muncul dengan cepat di dibelakangnya, dan menghantamkan pedang besarnya tepat ke punggungnya.
Bbaaamm.
"Huwaaa...." Araki berteriak sangat keras.
"Araki... Bertahanlah." Suara hantaman dan teriakan Araki terdengar oleh Aragiri, yang saat itu kebetulan lokasinya tidak jauh dari tempat Araki berada.
Hantaman tersebut membuat HP Araki berkurang hingga 20%, Maggie dan para Hunter yang lain pun bergegas pergi ke lokasi Araki berada.
Saat itu Araki sudah di kepung dan dikelilingi oleh para anggota dari kelompok misterius tersebut. "Ah sial... jika seperti ini, tidak ada jalan lain selain bertarung." Araki bersiaga dan mencoba mengamati lawan-lawannya.
"Hu-Hunter Gagak Hitam? apa dia datang untuk menolongku." Dengan mata yang berkaca gadis itu melihat ke arah Araki. "Pergilah! untuk apa kau menyelamatkanku?! mereka berbahaya!" Teriak gadis tersebut.
"Tenanglah nona, aku akan baik-baik saja! dan aku akan menyelamatkanmu!" Jawaban Araki saat itu telah membuat hati gadis tersebut tersentuh, dan membangkitkan harapannya.
"Haha... Berlaga so pahlawan ya?! hei nona, lihat dan saksikanlah kematian dari pahlawanmu ini!" Ucap salah satu anggota kelompok misterius tersebut.
Kemudian kelompok misterius tersebut menyerangnya secara bersamaan dengan bertubi-tubi dan dari segala arah. Dengan mati-matian Araki mencoba bertahan dari serangan tersebut.
"Sialan! maju kalian semua!" Teriak Araki.
Traannk... Traannk... Treennk...
Pertarungan sengit pun berlangsung.
**
Scarra saat itu baru terbangun dari tidurnya, lalu dia mencari Maggie untuk berkordinasi dan membagi tugas mengenai misinya. Namun dirinya tidak menemukan Maggie, hingga salah satu Hunter Penjaga memberitahunya bahwa mereka melihat Maggie dan para Hunter lain pergi memasuki Hutan terlarang.
"Eh... Dia main pergi seenak jidatnya saja!" Ucap Scarra spontan.
Bersambung.