Chereads / King Of The Crown Island / Chapter 17 - Episode 16 - Pertarungan Sesungguhnya II

Chapter 17 - Episode 16 - Pertarungan Sesungguhnya II

"Ayo cepat pergi!" Teriak Maggie.

Maggie memanfaatkan amukan Demian Wolf untuk membuka jalan pelariannya. Rama menggendong Araki, Haru menggendong Aragiri, dan Maggie membawa gadis tersebut dengan rantai miliknya. Bersama-sama mereka berlari secepat mungkin meninggalkan area pertarungan.

"Mereka kabur! cepat kejar!"

Para kelompok misterius pun langsung bergerak dan berlari mengejarnya, mereka menghiraukan Demian Wolf yang terus mengejarnya sambil sesekali menyemburkan apinya.

Dduuaarrr.

Kelompok misterius tersebut terus menghindari setiap serangan yang di lancarkan oleh Demian Wolf. Mereka hanya fokus berlari untuk mengejar Maggie dan kelompoknya.

"Monster jelek itu terus mengikuti kita!"

"Biarkan saja! monster itu memiliki HP yang besar! kita akan kehilangan mereka jika meladeninya!"

"Cih, Guild Gagak Hitam... Awas saja kau!"

**

"Haru, Rama! ayo cepat!" Seru Maggie kepada mereka yang berada di belakangnya.

"Tunggu, Senior! dia berat sekali!" Ucap Rama yang saat itu sedang menggendong Araki.

"Banyak dosa kali." Sahut Aragiri dengan suara yang sedikit serak.

"Hahahahaha." Sahutan Aragiri membuat semua orang disitu tertawa.

"Masih sempat-sempatnya kau bercanda Ri." Araki membalas sahutan tersebut.

"Hahahahaha." Merekapun tertawa kembali.

Namun tawa mereka tidaklah lama. Tiba-tiba saja seseorang dengan jubah yang sama muncul 2 meter tepat di depan Maggie.

"Paralysis Zone!" Ucap pria misterius tersebut.

Dan seketika tubuh merekapun terbujur kaku dan tak mampu digerakkan, bahkan merekapun tak mampu berbicara.

Dari kejauhan terlihat para kelompok misterius sedang berlari dan semakin mendekat bersamaan dengan Demian Wolf yang terus mengikutinya dari belakang.

"Master!" Teriak salah satu anggota kelompok misterius dari kejauhan.

"Orang ini...? mungkinkah, dia ketuanya?" Maggie merasakan energi sihir yang sangat kuat dari pria yang saat itu ada di hadapannya.

Pria tersebut mengenakan jubah serba putih dengan simbol X berwarna merah di bahu kanannya, dan terlihat seluruh tubuhnya dibalut dengan sebuah perban hingga tinggal menyisakan kedua matanya saja.

"Kalian lama sekali!" Ucap pria tersebut.

Pria tersebut tiba-tiba menghilang dan kemudian muncul di depan Monster Demian Wolf, dirinya mengulurkan tangannya ke arah monster tersebut dan lalu berkata. "Hell Fire!".

Kemudian sebuah api kecil berwarna merah kehitaman muncul dari telapak tangannya, lalu ia melemparkan api kecil tersebut kepada Demian Wolf yang saat itu sedang melompat dan hendak menerkamnya.

Saat api kecil itu mengenai tubuh Monster tersebut, seketika saja api itu langsung membesar dan membakar seluruh tubuh Demian Wolf dalam sekejap dan membuatnya menjadi abu.

"Apa yang terjadi?"

Maggie yang saat itu tak mampu memalingkan pandangannya merasa sangat cemas, karena auman keras dari Demian Wolf tiba-tiba saja lenyap dan tak terdengar lagi.

"Master, maaf... Mereka menghambat pelarian kita." Ucap salah satu dari kelompok misterius.

"Apa gunanya aku merekrut kalian! jika melenyapkan kecoa seperti ini saja tidak bisa!

Pria misterius tersebut kemudian berjalan menghampiri Maggie dan kawan-kawannya, lalu ia mengangkat tongkatnya ke atas. "Black Hole!".

Kemudian pusaran asap hitam yang pekat muncul tepat di atas Maggie dan anggotanya, pusaran itu terus berputar dan semakin membesar. Seiring membesarnya lubang pusaran itu, sebuah tarikan semakin terasa kuat dan mulai menarik seluruh benda yang ada disekitarnya.

"Apa ini!" Teriak Haru.

Tubuh Maggie dan anggotanya mulai terangkat secara perlahan ke udara, namun tiba-tiba saja.

Bboooom.

Pria misterius tersebut melompat mundur, akan tetapi Scarra sudah berada di belakangnya dan langsung menghunuskan pedangnya.

Sllaasssh.

Wuusshh.

Pria tersebut menghindar dengan Skill Teleport miliknya, namun tebasan tersebut sempat mengenai pundaknya dan membuat luka goresan di pundaknya.

Renka kemudian mendarat di dekat Maggie dan kelompoknya.

Duaarr... Duaarr... Duaarrr...

Belasan cahaya yang entah dari mana datangnya tiba-tiba melesat dan menghujani tempat dimana para kelompok misterius tersebut berdiri. Hingga merekapun berlari dan melompat mundur.

"Siapa orang itu, pergerakannya cepat sekali." Master dari kelompok tersebut memperhatikan Scarra dengan seksama. "Rank A?".

Pria tersebut sangat terkejut, karena dia tidak merasakan hawa keberadaanya, dan serangannya pun sangat cepat. Namun yang membuatnya semakin terkejut adalah saat dia melihat Scarra hanyalah berpangkat Rank A.

Kilatan Cahaya kembali datang.

Duuuaaar.

Pria tersebut menghindar dengan Skill Teleportasi miliknya. Namun Scarra kembali muncul di hadapannya dan menghunuskan pedangnya.

Trraannkk.

Pria tersebut menahannya, akan tetapi Scarra terus menyerangnya tanpa henti. "Ce-Cepat sekali." Pergerakan Scarra hampir tidak terlihat oleh pria tersebut.

Traannkk... Traannkk... Treennkk...

Mereka pun bertarung sangat cepat dan sengit.

Semua orang yang berada di tempat itu tak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya melihat sebuah kilatan cahaya yang saling beradu, serta percikan api yang timbul dari setiap benturan senjata.

"Siapa kau? jangan berlagak! orang berpangkat A sepertimu tidak akan bisa menandingi ku!" Ucap pria misterius tersebut.

"Untuk apa aku memberitahu orang yang sebentar lagi akan mati!" Jawab Scarra.

Traannkk... Treennkk...

Mereka berdua berbicara sambil bertarung.

Bbooom.

Sebuah laser merah melesat dan meledakan sebuah bukit.

Dduuaarr.

Pria tersebut mencoba mengeluarkan skill-skill terkuatnya, namun semuanya berhasil di patahkan dan dihindari.

"Hell Fire!"

Api hitam kecil muncul dan di lemparkan ke arah Scarra.

Wuuusshh.

Namun Scarra memukul api itu dan memantulkannya ke arah pria tersebut, namun beruntung pria tersebut berhasil menghindarinya.

"Apa itu tadi, dia memantulkannya?" Pria tersebut sangat terkejut. "Padahal aku sama-sekali tidak merasakan energi sihir maupun aura darinya, tapi kenapa dia bisa sekuat itu."

Pria misterius tersebut telah berada di tingkat 3, dan dirinya telah mengerahkan seluruh kekuatannya, akan tetapi dirinya masih tidak mampu melukainya.

Sllaassh.

Beberapa tebasan mengenai tubuh pria tersebut dan tanpa dirinya sadari badannya kini telah penuh dengan sayatan, hingga membuat jubah putihnya menjadi berwarna merah darah.

"Siapa kau sebenarnya? kenapa kau bisa sekuat itu?" Pria tersebut menyadari bahwa kekuatan Scarra lebih tinggi darinya.

Dirinya merasa bahwa selama ini Scarra belum mengerahkan seluruh kemampuannya. Hal itu bisa dia lihat dari setiap serangannya yang hanya terus menggunakan senjatanya dan tanpa sama sekali menggunakan skillnya.

Kemudian Scarra berhenti dan mengangkat senjatanya dengan kedua tangannya.

"Naku!"

Lalu dirinya menebaskan pedangnya ke arah kelompok misterius tersebut.

Traannkk... Traannkk... Traannkk...

Serpihan pedang berbentuk bunga sakura terus berputar mengelilingi mereka dan terus menerus menyayat nya.

"Arrghh...."

Ratusan serpihan dari pedang tersebut terlihat layaknya segerombolan lebah yang terus menerus mengerumuni serta menyayat badannya, dimulai dari tangan, punggung, kaki, dan bahkan wajahnya.

"Sial, serpihan ini banyak sekali! Master, apa tidak lebih baik kita mundur saja?! Teriak salah satu pria dari kelompok misterius terebut.

Bersambung.