Chereads / King Of The Crown Island / Chapter 5 - Episode 4 - Aliansi Gagak Hitam

Chapter 5 - Episode 4 - Aliansi Gagak Hitam

[Aula pertemuan Guild Gagak Hitam]

"Ah ... Lama sekali! sebenarnya apa sih yang sedang Kousei persiapkan, kenapa dia belum datang juga!" Dalam pertemuan itu Kyo Ren telah datang lebih awal daripada yang lain, dan dia telah menunggu cukup lama.

* Kyo Ren - Hunter Rank S peringkat 4 *

"Bersabarlah Ren! Oh ya ... ngomong-ngomong kemarin aku dapat informasi kalau kali ini Master akan datang, apa itu benar?" Shiro bertanya kepada para Hunter dan mencoba mencairkan suasana.

* Shiro - Hunter Rank S peringkat 5 *

"Entahlah ... Tapi kalau di ingat-ingat, selama ini ... Dari awal aku bergabung dengan Guild ini, sejujurnya aku masih tidak tahu seperti apa sosok Master kita, sebenarnya Master itu ada ga sih?" Kazu bertanya kepada para Hunter yang ada disana dengan dahi yang sedikit mengerut.

* Kazu - Hunter Rank S peringkat 9 *

Mendengar pertanyaan dari Kazu, Kyo Ren langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Benar juga ucapanmu Kazu, selama ini aku juga berfikir demikian! sekarang coba kalian pikirkan, selama ini semua perintah siapa yang perintahkan? dan setiap keputusan siapa yang putuskan? Kousei bukan? aku yakin Master Gagak Hitam sebenarnya tidak ada!" Ucap Kyo Ren mencoba meyakinkan Hunter yang lain.

Peryataan Kyo Ren sejenak membuat beberapa Hunter yang lain terdiam dan berfikir, sebagian dari mereka ada yang percaya dan ada pula yang membantah. Hingga kemudian merekapun berdebat dan saling beradu argumen.

"Kalau memang Sang Master Gagak tidak ada, kenapa Rimaster Kousei tidak menempati posisi tersebut dan kemudian memilih Rimaster yang baru?" Ucap Shiro yang masih meyakini keberadaan Sang Master Gagak.

"Mungkin saja Kousei sengaja melakukan hal itu, sehingga kedua posisi itu bisa dia kendalikan!"

"Sudah cukup, hentikan omong kosongmu Ren! pikiranmu terlalu berlebihan, tidak mungkin Rimaster Kousei melakukan hal itu, aku mengenalnya lebih darimu!" Tao mencoba memperingati Ren dengan menggebrak meja yang ada di hadapannya.

* Shinji Tao - Hunter Rank S peringkat 3 *

"Eh ... apa maksudmu memukul meja seperti itu, apa kamu mau menantangku? dengar Tao, aku tau peringkatmu lebih tinggi dariku, tapi itu hanyalah sebuah peringkat, kita tidak akan tahu siapa yang lebih kuat sebelum kita bertarung, dan aku tidak akan kalah darimu!" Ren menatap tajam ke arah Tao sambil bersiap mengeluarkan pedangnya.

"Coba saja!" Tao yang merasa lebih kuat dengan tenang dia menerima tantangan dari Ren.

Dari awal sebenarnya Mika sudah berusaha untuk melerai perdebatan tersebut, namun karena suaranya yang lemah lembut membuat ucapannya sama sekali tidak di dengar.

* Mika - Hunter Rank S peringkat 10 *

"Kak Hanami ayo tolong bantu aku hentikan mereka." Mika menggoyangkan bahu Hanami dan mencoba menyadarkannya yang saat itu sedang mabuk berat.

Hanami adalah seorang pemabuk berat, dia tidak pernah lepas dari sake kemanapun dirinya pergi.

"Ah ... Sudah biarkan saja mereka, aku tidak mau ikut campur masalah mereka, lebih baik kita minum-minum dulu sedikit sambil menunggu Master Kousei datang, benarkan Lion? hehehe."

"Benar sekali Hanami hahaha ... bersamamu aku selalu merasa bahagia, sake yang kamu bawa selalu nikmat! hahaha." Ucap Lion sambil bersulang dengan Hanami.

* Hanami - Hunter Rank S peringkat 8 *

* Lion - Hunter Rank S peringkat 7 *

Di saat Ren hendak mengeluarkan pedangnya tiba-tiba saja pintu aula terbuka dengan keras hingga mengagetkan semua orang di dalamnya.

"Master!"

Semua Hunter di dalam ruangan itu berdiri dan serentak melakukan penghormatan.

Terlihat sikap dan nyali para Hunter tersebut menciut ketika Rimaster Kousei datang.

Para Hunter saling melirikkan matanya saat melihat Kousei datang seorang diri.

Tao yang saat itu melihat gerak gerik Shiro mencoba memberi tanda padanya untuk tidak menanyakan sesuatu tentang Sang Master.

Shiro menyadari hal itu dan dia langsung mengurungkan niatnya dan memilih untuk tidak berkata apa-apa.

"Ayo kita mulai pertemuan ini!"

"Yes, Master!" Jawab para Hunter serentak, kemudian merekapun duduk kembali di tempatnya.

"Langsung saja, aku ingin standard penilaian ujian kali ini lebih tinggi lagi! aku tidak ingin menerima anggota yang masih dalam proses berkembang, aku ingin semua anggota baru sudah mencapai tingkat kedua dan siap bertarung!"

"Aku setuju!" Ucap Kyo Ren tanpa berfikir panjang.

Sebagian para Hunter menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Kyo Ren yang hampir saja memotong pembicaraan Rimaster Kousei.

"Tunggu Master, bukankah cukup sulit untuk mencari orang yang sudah mencapai tingkat dua, walaupun ada mungkin cuman satu atau dua orang saja." Nobu mencoba mengingatkan Rimaster Kousei.

* Nobu - Hunter Rank S peringkat 6 *

"Master, apa yang di katakan Nobu benar, kenapa kita tidak melakukan cara yang seperti biasa saja? memilih beberapa orang di tingkat pertama dengan kemampuan di atas rata-rata, dan melatihnya seperti biasa hingga mereka mencapai tingkat dua." Shiro berpendapat bahwa cara yang selama ini dilakukan sudah tepat dan benar.

"Master saya setuju dengan Shiro, menurut saya jika persyaratannya di rubah mungkin kita akan kekurangan anggota, dan kita akan kerepotan untuk menjaga Wilayah Acela yang besar ini, mengingat Petualang yang sudah mencapai tingkat dua sangatlah jarang sekali di temukan."

Tao dan sebagian Hunter merasa keputusan Rimaster Kousei tidak tepat, karena jika hanya memilih petualang yang berada di tingkat dua saja maka akan sangat sulit untuk mendapatkan anggota baru.

Dan jika jumlah anggota tidak bertambah, maka akan semakin sulit bagi Guild Gagak Hitam untuk menjaga Wilayahnya dari serangan Guild lain.

Saat itu Kousei berfikir sejenak.

"Hm ... Maki! apa kamu membawa data para peserta ujian? jika kamu membawanya tolong sebutkan berapa peserta yang sudah mencapai tingkat dua, dan coba uraikan status mereka!"

"Ba-baik Master." Maki mulai membuka satu persatu tumpukan berkas yang dia pegang.

Para Hunter menunggu Maki yang saat itu sedang memilah dan memilih berkas dengan sabarnya.

"Baiklah Master izinkan saya untuk menjelaskan." Maki berdiri dari tempat duduknya dan mencoba untuk menjelaskan.

"Dari semua laporan berkas ini, terdapat 25 Petualang yang mendaftarkan diri untuk bergabung dengan Guild kita, 20 di antaranya merupakan Petualang tingkat pertama dan 5 peserta yang tersisa merupakan Petualang tingkat kedua.

"Apa, lima orang? yang benar saja!"

Beberapa Hunter terlihat tidak percaya saat mendengar laporan dari Maki.

"Master, sepertinya ini merupakan hari keberuntungan kita!"

"Kalau begitu, kita langsung terima saja mereka, bagaimana?"

"Tidak bisa seperti itu Ren, kita harus tetap menguji mereka!"

Belum selesai Mika menjelaskan, semua Hunter di ruangan tersebut sudah di selimuti dengan kegembiraan.

"Tolong semua untuk diam dulu dan jangan memotong! kita dengarkan dulu laporannya hingga selesai, silahkan dilanjutkan Maki, cukup jelaskan yang lima orang tadi saja!" Tegas Kousei memperingati para anggotanya.

"Baik Master, Petualang pertama bernama Maggie, Level 105 dengan Class Witch, dan dia seorang Wanita."

"Yang kedua bernama Rigen, Level 107 dengan Class Guardian."

"Yang ketiga Shinji Nero, Level 102 dengan Class Archer.

" Tu-tunggu! Shinji ...?" Ucap salah satu Hunter.

Semua Hunter di ruangan itu merasa tidak asing dengan nama itu, dan seketika mereka semua menoleh ke arah Tao, termasuk Kousei.

"Eh ... Shinji ...? Tao, jangan-jangan dia itu saudaramu ya?" Kazu mencurigai Tao karena memiliki nama depan yang sama.

"I-iya ..." Jawab Tao, singkat.

"Eh ... Kenapa tidak cerita kalau kamu punya saudara? kalau kamu cerita kan dia bisa masuk melalui jalur rekomendasi!"

"Se-sengaja aku tidak bercerita, aku ingin dia masuk ke Guild ini dengan usahanya sendiri!" Tao menutupi rasa bangga di dalam hatinya, dengan memperlihatkan ekspresi yang sedikit angkuh saat dirinya berbicara.

Sebenarnya saat itu Tao sendiri tidak mengetahui kalau ternyata adiknya sudah mencapai tingkat dua.

"Dik, ternyata kamu sudah melampauinya, aku sangat bangga sekali padamu!" Tao menahan haru di dalam hatinya.

Tanpa Tao sadari, ekspresi angkuhnya mulai berubah dan matanya terlihat berlinang.

"Lion ... coba perhatikan, itu Tao kenapa sih?" Hanami berbisik kepada Lion yang saat itu duduk di sebelahnya.

"Tau dah ... Hari ini dia memang terlihat aneh sekali, sudah kamu jangan banyak tanya ah, aku sedang pusing nih!"

"Dasar Pria lemah!"

"Eh ... Sudah sssttt ...."

Saat situasi sudah kondusif, Mika melanjutkan laporannya.

"Baik aku lanjutkan ya, Petualang yang ke empat bernama Tsuhira, Level 104 dengan Class Destroyer.

"Dan yang terakhir bernama Scarra, Level ... Tu-tunggu ... Eh, Master! disini dia tidak mencantumkan levelnya, apa formulirnya masih bisa diterima?" Dengan sedikit terkejut Maki bertanya kepada Kousei.

Menurut peraturan, jika terdapat satu saja kolom yang tidak terisi di formulir pendaftaran, maka formulir itu tidak sah.

"Apa-apaan orang itu! apa maksud dia tidak mengisinya, apa dia mencoba meremehkan kita!" Kyo Ren yang terkenal dengan temperamennya tidak bisa menahan emosinya saat mendengar hal itu.

Shiro yang saat itu duduk di sebelah Kyo Ren langsung menginjak kakinya dan memberinya tanda untuk tidak membuat keruh suasana.

Kyo Ren pun terdiam dan menoleh ke arah Shiro dengan ekspresi yang terlihat sedikit kesal.

"Hm ... Maki, coba sebutkan Classnya!" Ucap Kousei.

"Classnya Samurai, Master!"

Class Samurai merupakan Class tersulit dalam Game Crown Island, dan hanya sedikit Player yang bisa menggunakannya.

Kousei sejenak terdiam dan berpikir, pasalnya Class Samurai sangat jarang sekali di jumpai, oleh karena itu sangat sedikit sekali informasi mengenai Class tersebut.

Dan tidak sedikit pula orang-orang dengan Class Samurai tingkat Satu yang mengaku-ngaku sebagi Samurai tingkat Dua.

Sein Ken dan Sein Kai yang saat itu mengerti apa yang di pikirkan Kousei akhirnya bersuara.

"Master!" Sambil menganggukkan kepala, mereka berdua mencoba memberikan isyarat.

Semua Hunter kecuali Kousei saat itu benar-benar terkejut dan seketika melirik ke arah Ken dan Kai. Selama ini mereka sama sekali tidak menyadari keberadaannya.

"Se-sejak kapan, mereka ...?"

"Me-mengerikan! Peringkat Satu dan Dua memang mengerikan, aku sama sekali tidak merasakan hawa keberadaanya! apa selama ini mereka benar-benar ada disana?"

* Sein Ken - Hunter Rank S peringkat 1 *

* Sein Kai - Hunter Rank S peringkat 2 *

Ken dan Kai adalah merupakan saudara kembar, dalam hal kekuatan mereka berdua setara. Jika dalam satu peringkat bisa di duduki oleh beberapa orang, maka mereka berdua tentu akan berada dalam peringkat yang sama.

Kousei saat itu lupa bahwa Ken dan Kai merupakan Class Samurai, namun isyarat yang di lakukan Ken dan Kai menyadarkannya, Kousei percaya bahwa mereka berdua bisa membantunya dalam memberikan penilaian.

"Baiklah Maki, mengingat sulitnya mencari Petualang tingkat Dua, saya akan tetap menerima orang itu dalam ujian ini! dan satu hal lagi, tolong semuanya dengar!" dengan lantang Kousei berbicara "Saya telah putuskan, mulai sekarang syarat untuk bisa bergabung dengan Guild Gagak Hitam adalah mereka harus sudah mencapai tingkat Dua, dan itu mutlak! apa kalian mengerti?"

"Yes, Master!"

"Bagus, jika sudah mengerti kita sudahi saja pertemuan ini, Maki sekarang pergilah temui para peserta dan sebarkan informasi ini pada mereka!"

"Ba-baik Master." Maki pergi meninggalkan ruangan dengan tergesa-gesa.

Maki adalah seorang Hunter yang kuat, di samping itu dia juga merupakan penanggung jawab administrasi Guild Gagak Hitam.

"Dan sisanya ikut aku ke Arena!"

"Yes, Master!"

Para petinggi Guild Gagak Hitam pun pergi meninggalkan Aula Pertemuan tersebut.

***

Disisi lain, terjadi sebuah keributan di Pintu Belakang Arena Pertarungan.

Keributan terjadi di karenakan para Petualang yang sudah mendaftar merasa kecewa, mereka tidak terima dengan keputusan Guild Gagak Hitam yang merubah persyaratan begitu saja.

Maki yang saat itu berada disana mencoba menjelaskan bahwa keptusan tersebut bersifat mutlak dan tidak bisa di rubah, dia juga mencoba menenangkan para Petualang tersebut dengan memberi beberapa uang ganti rugi. Dan mau tidak mau mereka harus menerimanya.

"Maki! apa urusanmu disini sudah selesai?" Hanami datang untuk menyusul Maki.

"Sudah, baru saja selesai."

"Kalau begitu ayo kita bersiap-siap, sebentar lagi acaranya akan di mulai!"

"Baik!"

***

Para Petualang yang saat itu sedang singgah di Kota Acela dengan antusias mereka berbondong-bondong memasuki Arena, mereka berharap bisa menyaksikan pertandingan yang spektakuler yang hanya di adakan dalam 3 bulan sekali.

Menjelang pertandingan, terlihat para Petualang sudah mulai memadati kursi penonton. Suara gemuruh penonton yang berada di dalam arena tersebut terdengar hingga ke pelosok kota.

Dengan suara gemuruh yang terdengar begitu kerasnya, membuat Scarra dapat dengan mudah mencari lokasi Arena tersebut. Dan dengan arahan dari beberapa petugas patroli Scarra akhirnya tiba di pintu belakang Arena.

Scarra kemudian menunjukan Lisensi Sementaranya kepada Petugas Arena yang saat itu berjaga di pintu tersebut.

Dengan di kawal oleh beberapa Penjaga, Scarra di arahkan menuju sebuah ruangan khusus yang telah di persiapkan oleh Guild Gagak Hitam, yang mana ruangan tersebut menjadi ruang tunggu bagi para peserta yang akan mengikuti ujian tersebut.

Ketika Scarra memasuki ruangan, terlihat empat peserta lain yang sudah datang lebih awal sedang berdiri di setiap pojokan, dan mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang tajam.

Bukan hanya menatap, mereka juga saling mencoba mengintimidasi satu sama lain dengan auranya masing-masing.

Scarra yang saat itu tidak mengerti apa-apa dengan dinginnya dirinya berjalan, berjalan melewati orang-orang tersebut dan duduk di sebuah kursi yang berada di tengah-tengah ruangan tersebut.

"Hey, apa kalian tidak akan duduk?" Tanya Scarra kepada para peserta yang lain.

Bersambung.