Kousei mulai memasuki Arena dan duduk di singgasananya, dengan di dampingi oleh Ken dan Kai di sebelah kanan dan kirinya.
"Hey lihat! bukankah itu Master Kousei? Teriak salah satu penonton.
"Iya benar, lihat! Ken dan Kai juga ada disana!" Sahut penonton yang lain.
"Aku hampir tidak percaya, aku bisa melihat mereka secara langsung!" Ucap salah satu penonton kepada teman di sebelahnya.
Kousei mencoba menyapa seluruh penonton di arena tersebut dengan melambaikkan tangannya, dan seketika para penonton pun bersorak.
Sesaat sebelum pertandingan di mulai, Kousei mengaktifkan Skill Pendeteksi Aura miliknya, sehingga penglihatannya menjadi jauh lebih sensitif.
Dengan kemampuan tersebut, dirinya bisa mendeteksi aura dan jumlah energi sihir yang terdapat pada setiap orang.
Saat itu Kousei terus mengawasi dan mendeteksi setiap aura dan energi sihir yang terpancar dari para penonton, hal itu dilakukan guna menghindari masuknya penyusup yang biasa di sebut dengan nama Black Hunter (Hunter Pencari Informasi).
Hingga kemudian Tao datang dan menghampiri Kousei, dia menundukan kepalanya dan berbisik dari belakang "Master semua anggota sudah siap di posisinya masing-masing."
"Bagaimana dengan Maki, apa dia sudah kembali?"
"Sudah Master, dia sudah berada di posisinya bersama Hanami."
"Baiklah, mari kita mulai acaranya!"
Kousei berdiri dan menghentakkan tongkatnya ke lantai, dengan seketika munculah sebuah dinding pembatas yang besar dan berbentuk layaknya kubah, dinding tersebut menjulang tinggi ke atas dan melingkari seluruh area pertarungan.
Dengan perlahan dinding itu mulai meredup dan semakin terlihat transparan, saking transparannya para penonton sampai tidak bisa melihat pembatas tersebut. Kejadian itu sontak membuat para penonton bersorak dan membuat arena semakin bergemuruh.
Kemudian Kousei menganggukkan kepalanya, memberi tanda kepada Shiro yang berada di area pertarungan untuk segera memulai pertandingannya.
"Biklah." Shiro memfokuskan kekuatan auranya untuk mengeraskan suaranya.
"Para hadirin! terimakasih karena sudah menunggu! Ujian Gagak Hitam kali ini, inilah persertanya!" Teriak Shiro dengan lantang dan berapi-api.
"Yang pertama, petualang Class Witch bernama Maggie!" Maggie mulai berjalan memasuki arena "Akankah kemampuan sihirnya yang eksotis dapat meloloskannya dalam Ujian Hunter Gagak Hitam ini?! kita lihat saja nanti!"
"Aku sudah pasti lolos." Sambil melambaikan tangan ke arah penonton.
"Berikutnya, yang kedua! sang tembok baja, kekuatan dari segala kekuatan membuatnya sulit untuk di jatuhkan, inilah dia, Rigen! sang Guardian!"
Dengan senyuman yang sedikit kaku, Rigen mulai memasuki arena.
"Yang ketiga, petualang ini adalah merupakan saudara laki-laki dari Shinji Tao, dengan Class yang sama seperti kakaknya yaitu Archer, akankah kehebatan kakaknya menular kepada dirinya?! kalian akan mengetahuinya nanti, inilah dia, Shinji Nero!"
"Lihat saja kak, aku akan membuatmu bangga." Nero berjalan memasuki arena tersebut sambil melihat ke arah Tao.
"Selanjutnya! dengan serangan, kecepatan, dan power yang tinggi membuatnya menjadi Class yang sangat di takuti, siapakah dia?! inilah Sang Destroyer, Tsuhira!"
"Cepat, langsung saja bertarung!" Ucap Tsuhira sambil memainkan senjatanya.
"Dan yang terakhir, merupakan pria misterius dengan Class yang misterius! inilah dia, Scarra! The Samurai!" Dengan tersenyum dan rasa kagum, Scarra mulai memasuki arena pertarungan.
"Baiklah, perlu kalian ketahui, ke 5 peserta yang berdiri tepat di hadapan kita ini adalah merupakan Petualang Tingkat Dua! karena itu, ujian kali ini pasti akan sangat menarik untuk di saksikan!"
Selepas mendengar hal tersebut, para penonton semakin bersorak, namun tidak sedikit juga yang tidak percaya "Tingkat Dua? semuanya? yang benar saja!" Ucap salah satu penonton yang tidak percaya.
"Baiklah, pertandingan kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya, kali ini peserta tidak akan bertarung melawan peserta lain, melainkan, mereka akan bertarung satu lawan satu dengan salah satu Hunter Gagak Hitam! dan yang akan menjadi lawannya adalah, inilah dia, Hunter Rank S peringkat #7, Lion! Sang Paladin!"
"Yosh, kerahkan semua kemampuan kalian!" Ucap Lion menantang.
"Peraturan kali ini sangat sederhana, yaitu, jika para peserta mampu menguras jumlah HP dari Lion Sang Paladin lebih dari 30%, maka pertandingan akan di hentikan dan peserta tersebut akan di nyatakan sebagai pemenang!"
"Jadi jangan pernah segan dan jangan menahan diri! kerahkan seluruh kemampuan kalian untuk merobohkan Sang Paladin! dan jangan khawatir! karena Maki dan tim penyembuh sudah bersiap di sisi lapangan untuk menyembuhkan kalian!"
"Dan juga, di atas sana! Master Kousei akan mengawasi jalanya pertandingan, jika para peserta tidak berhasil merobohkan Sang Paladin dalam waktu yang sudah di tentukan, dan jika jumlah HP para peserta sudah mencapai di bawah 10%, maka pertandingan akan langsung di hentikan, dan penilaiannya akan di tentukan dari seberapa kuat serangan kalian dan seberapa tangguh kemampuan bertarung kalian!"
"Baiklah, ke 5 peserta sudah di perkenalkan, dan peraturan sudah di sampaikan, jadi kita langsung mulai saja pertandingannya, are you ready!" Teriak Shiro dengan diiringi suara gemuruh dari para penonton.
Para peserta di persilahkan untuk kembali menuju ruang tunggu dan menunggu untuk di panggil.
***
"Tarik nafas dalam-dalam... Tenanglah... tenanglah...." Rigen berdiam diri di sebuh lorong, dan mencoba menenangkan dirinya.
"Hey paman, apa kau gugup?" Ucap Scarra menyapanya saat hendak melewati lorong tersebut.
"Aku bukan pamanmu! dan aku masih berumur 22 tahun!" Tegas Rigen.
"Eh, tuh orang lebih muda dari aku ternyata."
"Para hadirin, langsung kita panggil saja, inilah dia peserta pertama kita, Rigen! Sang Guardian!" Ucap Shiro dan di susul suara gemuruh dari para penonton.
"Hey pa... maksudku... Rigen, namamu di panggil tuh!" Scarra mencoba memberitahukan Rigen yang saat itu terlihat sedang melamun.
"Aku juga dengar!" Rigen melangkahkan kakinya dan mulai memasuki arena tersebut "Sialan, kenapa harus aku yang jadi peserta pertamanya."
"Judes banget." Ucap Scarra di dalam hatinya.
"Baiklah, Tampaknya para penonton sudah tidak sabar untuk menyaksikan pertarungan yang spektakuler ini, Lion Sang Paladin! melawan Rigen Sang Guardian! siapa yang akan menang?!"
"Yosh... aku pasti bisa." Rigen menyemangati dirinya sendiri.
"Lihatlah senyuman di wajah Rigen! apa dia sangat percaya diri?! atau mungkin dia ingin menyembunyikan rasa gugupnya?! kita akan mengetahuinya, are you ready... fight!"
Saat aba-aba sudah di ucapkan, Rigen tidak langsung menerjang Lion, dengan tenang dirinya mengaktifkan beberapa skill pasif penguatan miliknya.
"Ho... baiklah-baiklah aku yang akan maju." Dengan tersenyum lebar Lion perlahan berjalan ke arah Rigen, dan tiba-tiba saja.
"Wuussh..."
Lion tiba-tiba saja menghilang, dengan meninggalkan beberapa asap tipis yang berputar.
"Whooa... Apa yang terjadi! dengan sekejap Lion lepas dari pandangan kita!" Ucap Shiro.
"Me-Menghilang?" Rigen melirikkan matanya ke kanan dan ke kiri dengan cepat, mencoba mengawasi keadaan di sekitarnya.
"Ja-Jangan-jangan, di atas!"
Dan benar saja, saat itu Lion sebenarnya tidak menghilang, akan tetapi dirinya meloncat tinggi ke udara dan melakukan terjangan yang sangat keras dari atas udara, dan Skill itu dinamakan dengan Rising Smash.
Dengan di iringi cahaya dan kilatan, Lion menerjang ke arah Rigen dengan kerasnya.
"Bbooomm!!!"
Meskipun Rigen sempat mengaktifkan Skill Aerial Block miliknya, tetap saja dirinya terseret cukup jauh saat menahan serangan tersebut.
"Hebat sekali... Hebat sekali... Meski mendapatkan serangan yang mengerikan, Rigen Sang Guardian masih berdiri dengan kokoh!" Sahutan Shiro membuat pertandingan semakin meriah.
"Sial, tadi itu bahaya sekali! jika dia melakukannya lagi, sepertinya perisai ini tidak akan mampu menahannya."
"Lumayan juga kau, tapi bagaimana dengan ini!" Dengan cepat Lion langsung menerjang dan menyerangnya kembali, di saat Rigen sedang mencoba untuk memulihkan diri.
"Duuaar!!!"
Skill Demolisher Land milik Lion membuat lantai arena tersebut hancur, dan beruntung Rigen masih sempat menghindar.
Tidak sampai di situ, Lion langsung menerjang kembali dengan pedangnya secara bertubi-tubi. Lion terus menekan dan memojokkannya, Bahkan sama sekali tidak memberikannya kesempatan untuk menyerang.
Dengan perisainya, Rigen mencoba bertahan dan terus menangkis serangan yang di lancarkan oleh Lion, dan hal itu berlangsung cukup lama.
"Serangan bertubi-tubi! tapi semuanya masih bisa di tahan! yang Rigen lakukan hanyalah menutupi tubuhnya dengan perisainya! apa dia sudah menyerah?!" Ucap Shiro memeriahkan pertandingan tersebut.
"Ada apa? apa kau sudah menyerah!" Sambil terus melancarkan serangan, Lion mencoba memprovokasi Rigen.
"Kau tidak tahu apapun, ini baru pemanasan saja, kau kuat, bukan? bersiaplah, karena aku akan menyerangmu dengan seluruh kemampuanku!" Jawab Rigen dengan sedikit tersenyum, sambil menahan serangan bertubi-tubi dari Lion.
"Hahaha... Baiklah, ayo hibur aku!" Ucap Lion.
Saking kuatnya serangan bertubi-tubi yang di lancarkan oleh Lion, perisai Rigen pun tidak mampu lagi menahan serangan tersebut, dan akhirnya hancur lebur.
"Ha-Hancur! perisainya hancur! serangan bertubi-tubi dari Lion membuat perisai Sang Guardian hancur berkeping-keping!" Ucap Shiro.
Seketika setelah perisainya hancur, Rigen langsung melompat mundur menjauhi Lion.
"Sepertinya presenter itu tidak tahu apa-apa, dan kau juga telah melupakan satu hal penting." Ucap Rigen.
"Apa maksudmu."
"Unique Skill, mungkin kau lupa bahwa Class Guardian memiliki satu Skill Unique yang sangat menakutkan, dan sekarang aku akan menunjukannya padamu!"
Unique Skill Guardian, Guardian memiliki satu Unique Skill yang membuatnya menjadi Class yang sangat tangguh, dimana selama Skill Unique Guardian tersebut aktif, setiap serangan yang di terimanya akan di serap per 10% dari jumlah Damagenya, dan 10% Damage yang di serap tersebut secara otomatis akan di tingkatkan kepada Damage Skill miliknya.
Kini hanya dengan satu kapak di tangan kanannya, Rigen mulai menyerang balik dengan brutal. Dengan Skill Torso Ripper miliknya, Rigen menerjang dan mengayunkan kapaknya kepada Lion dengan sangat cepat, hingga membuatnya terangkat ke udara.
"Ce-Cepat sekali! apa Rigen sudah mulai serius?!" Ucap Shiro dengan sedikit terkejut dan diiringi dengan suara gemuruh yang luar biasa.
Setelah Lion terangkat ke udara, dengan cepat Rigen melompat menyusulnya ke udara, dan langsung menghantam keras Lion dengan Skill Mountain Slam miliknya.
"Bbaaam!!!"
Namun beruntung Lion masih bisa menahan serangan tersebut dengan perisainya. Dan saking kerasnya hantaman tersebut sampai-sampai menghasilkan gelombang kejut yang luar biasa dan bahkan membuat perisai Lion sedikit bergetar.
Lantai yang menjadi tumpuan Lion saat jatuh pun langsung hancur, karena saking kerasnya hantaman tersebut.
Namun tidak sampai di situ, belum sempat Lion berdiri, dirinya melihat sebuah kapak melayang dan menghujam ke arahnya dengan begitu cepat.
"Traannk!!!"
Dengan reflek yang dia miliki, Lion berhasil menangkis kapak tersebut, dan kapak pun terpental ke udara, akan tetapi Rigen dengan cepat melompat dan mengambil kembali kapak tersebut, dan dia pun menggunakan Skill Mountain Smash miliknya untuk kedua kalinya.
"Bbaaam!!!"
Lion pun semakin terperosok ke dalam tanah.
"Be-Berakhir sudah! apa Lion baik-baik saja?! apa dia masih bisa berdiri?!" Ucap Shiro dengan diiringi suara gemuruh dari para penonton.
"He-Hebat, orang itu bisa menandingi kekuatan Lion Sang Hunter Peringkat #7! dan bahkan dia telah memojokkannya!" Ucap salah satu penonton kepada temanya yang berada di sebelahnya.
Dan ucapan itu di balas oleh seseorang yang tidak di kenal, yang saat itu duduk di belakangnya.
"Tidak! lihatlah Lion, dia hanya bermain-main dengannya!"
"Ma-Maksudmu?"
"Lihat, dan saksikan saja!" Tegas penonton misterius tersebut.
Sambil memandang tajam ke arah Lion, penonton misterius tersebut berbicara di dalam hatinya "Dari serangan sekuat itu saja, masih tidak berdampak apa-apa padanya, padahal dia belum menggunakan Skill Penguatan apapun, sepertinya yang di rumorkan tentang dirinya itu benar."
"Hahaha... Kau benar-benar membuatku terhibur!" Sambil tertawa keras, Lion mencoba untuk bangkit.
"Haha... Kalau tidak begitu, tidak akan menyenangkan bukan!" Ucap Rigen.
"Yang benar saja, dia bahkan masih bisa tertawa setelah menerima serangan Pamungkas ku."
"Cepat, serang aku lagi, hibur aku! hahaha." Ucap Lion menantangnya.
"Cih... Sialan, rasakan ini!"
Rigen yang pantang menyerah berusaha menerjang dan menyerang Lion dari semua sisi dengan sekuat tenaga.
"Throw Axe! Breaker Wall! Beast Demolisher! Slash Of Mutilation! Mountain... Smash!" Rigen mengerahkan seluruh kemampuannya, namun Lion masih tidak bergeming, semua Skill yang digunakan Rigen sama sekali tidak mampu menembus Holly Barrier milik Lion.
Dari semua serangan yang selama ini di lancarkan oleh Rigen, jumlah HP Lion hanya berkurang 10% saja.
Tapi Rigen tidak mau menyerah, dia pun melompat ke udara untuk kesekian kalinya, dan mencoba menerjang Lion dengan skill pamungkas Mountain Smash miliknya.
Namun saat Rigen berada di udara dan hendak menggunakan Skill pamungkasnya, tiba-tiba saja muncul ratusan cahaya berwarna kuning yang menyerupai pedang di atas kepalanya, dan cahaya itu pun seketika menghujam dirinya.
"Huwaaaaaaaa...!" Rigen berteriak sekeras-kerasnya.
Suara teriakan Rigen yang keras itu pun terdengar hingga ke ruang tunggu peserta "Sepertinya kita tak akan bisa mengalahkannya!" Ucap Tsuhira.
"Apa kau berencana untuk menyerah?" Tanya Scarra.
"Te-Tentu saja tidak!" Tsuhira menjawab dengan ekspresi gugup di wajahnya.
"Wah, gawat! aku hampir saja membuatnya mati." Ucap Lion sambil menggaruk pahanya.
"A-Apa yang terjadi?! apa kalian melihatnya?! Tanya Shiro kepada para penonton.
"Aku belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya!" Teriak salah satu penonton.
Para penonton terkagum-kagum melihat Skill Lion yang sangat dahsyat tersebut.
Mika dan tim penyembuh langsung bergegas ke arena untuk segera menyembuhkan Rigen yang sudah tergeletak dan terluka parah.
Dan suara penonton yang tadinya bergemuruh mendadak hening, saat menyaksikan Mika dan tim penyembuh dengan sekuat tenaga menyembuhkan Rigen.
Hingga akhirnya Rigen pun berhasil di sembuhkan, dan saat itu semuanya di selimuti dengan perasaan haru.
Kemudian Kousei mengangkat tangannya, dan memberi tanda untuk mengakhiri pertandingan.
Ta-Tak bisa di percaya! pertandingan ini telah berakhir! pemenangnya, Lion! Ucapan Shiro tersebut membuat arena kembali bergemuruh.
Bersambung.
Jangan lupa like, vote, comment and share ya guys thanks ✌.