Chereads / King Of The Crown Island / Chapter 1 - Prologue

King Of The Crown Island

🇮🇩Big_M4n
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 101.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prologue

Kisah ini bercerita tentang seorang anak Laki-laki bernama Rhaka, dia merupakan anak tunggal dari keluarga yang biasa dibilang cukup kaya raya.

Ayah dan Ibunya merupakan seorang Musisi terkenal, dan mereka sering berpergian keluar kota untuk melakukan sebuah konser musik.

Namun kesibukan kedua orangtuanya bukanlah masalah baginya dan justru itu merupakan sebuah kebahagiaan untuknya, karena akhirnya dia bisa menghabiskan waktunya untuk memainkan game kesukaannya.

Pada saat itu Rhaka sangat menyukai Game DMMO-RPG yang bernama Crown Island Online. Saking tergila-gilanya dengan game itu, dirinya selalu bermain sampai lupa waktu.

Rhaka juga selalu menghabiskan uang kedua orangtuanya hanya untuk menjadikan Karakter gamenya menjadi lebih kuat.

Lama sudah Rhaka menekuni game tersebut, hingga pada akhirnya Rhaka mencoba mendirikan sebuah Guild. Meskipun anggotanya hanya beberapa orang saja, namun bersama mereka Rhaka mampu menjadi seorang Top Player di game tersebut.

Bahkan nama dan guild nya begitu terkenal hingga selalu menjadi topik perbincangan oleh para player.

Rhaka adalah satu-satunya player yang mampu mencapai Level maksimal di game tersebut, dan menjadi satu-satunya player yang menyandang Reputasi/Tittle The King kala itu.

Namun semua kejayaannya itu seketika sirna, saat tidak disengaja dirinya melihat sebuah berita kecelakaan yang di umumkan di salah satu stasiun televisi.

Rhaka terkejut dan terduduk lemas, ketika dirinya melihat sebuah photo kedua orang tuanya terpampang dalam daftar korban yang tak terselamatkan.

"Tidaaaak...!"

Rhaka menangis dan sangat terpukul, dia menyesali semua perbuatannya yang selama ini hanya bersenang-senang dan selalu menghiraukan kedua orang tuanya.

Namun penyesalannya itu telah terlambat, kini orangtuanya telah pergi dan meninggalkannya untuk selamanya.

**

Kini 5 tahun telah berlalu, selama itu Rhaka tidak pernah memainkan game kesayangannya lagi, dan dia benar-benar telah melupakannya.

Saat ini dirinya hanya fokus berjuang untuk bisa mendapatkan sebuah pekerjaan, agar dirinya tetap bisa menyambung hidupnya.

Dan lalu apa yang akan terjadi padanya adalah suatu hal yang sangat menarik untuk kita simak ceritanya.

Dan berikut kita mulai ceritanya.

Kriinngg... Kriinngg... Suara alarm berbunyi.

30 menit kemudian..

Kriinngg... Kriinngg... Suara alarm menyala kembali, dan jam menunjukan pukul 8.30 pagi.

Rhaka yang saat itu baru terbangun dari tidurnya langsung melihat ke arah dimana jam berada.

"Whaattt... Shiitt!"

Raka terkejut saat melihat jam. Pagi itu, dia ada sebuah interview pekerjaan dan dia sudah terlambat.

"Siaal... Sial... Sial...!" Rhaka menggerutu kesal sambil mencari pakaiannya di lemari.

Rhaka mengenakan pakaian dengan sangat tergesa-gesa, dia bahkan tidak memperhatikan tentang kerapihannya. Dan setelah selesai, diapun langsung bergegas pergi dengan kancing yang belum terpasang sepenuhnya.

Bbrraaag. Suara pintu di tutup dengan keras.

"Aku pergi...!" Padahal tidak ada siapa-siapa dirumahnya.

Rhaka mencoba menghentikan setiap taksi yang melintas di depannya, namun taksi tetap melaju kencang dan tidak ada satupun yang mau berhenti.

"Aduh, tidak akan sempat nih!"

Di saat Rhaka sedang panik, datanglah seorang pengendara motor dan berhenti tepat di depannya.

Pria itu merupakan kerabat dekat dari Ayahnya, dan sosoknya lah yang selama ini selalu membatu Rhaka dalam kesehariannya.

"Hey Rhaka, kamu terlambat lagi yah?" Sapa pria paruh baya tersebut.

"Wah, beruntung ada paman!"

Tanpa basa basi Rhaka langsung naik lalu menepuk punggungnya.

"Ayo paman, cepat jalan! Ngebut aja ngebut!" Ucap Rhaka dengan seenaknya.

"Hey... Tunggu dulu, memangnya siapa yang...? Ah sudahlah, pegangan yang kuat!" Dengan rasa terpaksa paman tersebut mengantarkannya.

Kemudian motor pun melaju dengan cepat.

Wuusshh

Dengan waktu yang singkat, akhirnya sampailah mereka di tempat tujuan.

"Terimakasih paman, nanti akan aku traktir minum ya, paman...!" Ucap Rhaka sambil berlari memasuki sebuah kantor yang besar.

"Hah... Apanya yang traktir, sudah berkali-kali kau katakan itu!" Jawab paman itu berteriak.

"Huh dasar anak muda! Hmm... Semoga kamu berhasil ya, Nak."

Dengan tulus dan penuh harapan paman itu berdoa, semoga Rhaka bisa melewati hidupnya yang sangat sulit itu.

Setelah memasuki kantor tersebut, Rhaka mencoba menghampiri dan berbicara dengan petugas Receptionist.

"Permisi-permisi, kak maaf untuk yang mau Interview d ruangan yang mana yah?" Ucap Rhaka bertanya ke salah satu petugas Receptionist.

"Maaf sekali untuk Interviewnya sudah selesai!" Reception menjawab sambil tersenyum ramah.

Kemudian Rhaka mencoba membujuk petugas tersebut. Namun setelah sekian lama membujuk, dirinya tetap tidak di berikan kesempatan untuk melakukan interview, karena perusahaan tersebut sudah menetapkan karyawan barunya.

Rhaka kemudian keluar dari kantor tersebut dengan perasaan yang sangat sedih.

Dia berjalan dan menyebrangi jalanan dengan penuh lamunan, dan tidak memperhatikan sekitarnya.

Srreeeettt... Suara seretan ban mobil yang berhenti mendadak.

Teett... Teett... Suara kelakson mobil.

"Hey apa yang kau lakukan?! Perhatikan jalanmu!" Ucap pengendara mobil yang berhenti mendadak.

Rhaka terus berjalan dengan air mata yang menetes deras di matanya. Dia meratapi kehidupannya yang sangat pahit setelah di tinggal pergi oleh kedua orangtuanya.

Rhaka terus berjalan tanpa sadar, hingga kemudian dirinya sampai di sebuah jembatan.

"Tidak bisa... Sepertinya aku sudah tidak bisa lagi, dunia ini tidak memihak ku!"

Di atas jembatan Rhaka melihat ke bawah dengan tekad yang bulat untuk mengakhiri hidupnya.

Namun tiba-tiba.

"Ikutlah!"

"Hah...?"

Rhaka kebingungan dan setengah terkejut, karena sebelumnya dia sama sekali tidak menyadari ada seseorang di sebelahnya.

"Ikutlah!" Pria misterius itu mengulurkan tangannya.

"Ikutlah denganku! Tinggalkan duniamu yang payah ini, dan buatlah duniamu yang baru!"

"Ha...?"

Tanpa Scarra sadari dirinya mulai mengikuti pria tersebut. Dengan rasa terheran-heran dan penuh rasa penasaran dirinya terus berjalan mengikutinya.

Namun setelah beberapa jauh berjalan, tiba-tiba saja kakinya menjadi sangat berat untuk digerakkan, dan pandanganya pun perlahan mulai memudar.

"Ah... Aku lemas sekali, Pa-Paman! Tu-Tunggu!" Rhaka melambaikan tangannya dan memanggil pria tersebut dengan nada yang lemas.

Gubrak.

Tubuh Rhaka tersungkur dan dia pun akhirnya jatuh pingsan.

**

Dengan sedikit rasa sakit Rhaka terbangun dari tidurnya.

"Dimana ini, kenapa gelap sekali?"

"Argh... Tubuhku lemas sekali, ta-tanganku... Ka-kakiku... Aku tidak bisa merasakannya!"

Saat itu Rhaka terbaring di dalam sebuah capsul dengan berbagai macam alat yang terpasang di tubuhnya.

Dia tidak mengingat kapan dan kenapa dia berada di sana, dirinya hanya ingat kala itu dia bertemu dengan pria misterius sesaat sebelum dia mencoba untuk mengakhiri hidupnya.

"Si-Siapa di sana? Tolong...!" Saat itu Rhaka mendengar suara perbincangan yang samar.

Tik.. Tik.. Tik.. Tik. Suara ketikan komputer.

Terlihat dua orang ilmuan sedang melakukan eksperimennya di dalam sebuah ruangan laboratorium tertutup.

"Laporkan Dok, berapa persen?"

"80% Prof!"

"Alat Vital...?"

"Stabil, DNA pun telah menyatu dengan baik pada organ."

"Bagaimana dengan otaknya?"

"Merespon dengan baik prof, pararel telah terbuka, dan objek siap di pindahkan!"

"Bagus, suntikan serumnya!"

"Semoga saja tubuhnya mampu bertahan melewati Degradasi Waktu."

Mesin suntik otomatis mulai bermunculan di dalam tabung capsul tersebut, dan mulai menyuntikan serumnya ke beberapa saraf di tubuh Rhaka.

"Aaaaa... Hentikan...!"

Ketika serumnya di suntikan, saat itu Rhaka merasakan suatu cairan yang sangat dingin masuk dan mengalir ke dalam tubuhnya.

"Prof... lihat ini...?"

Proses 99%

Syncronize Data [Yes] Or [No].

"Apa ini?"

"Entahlah... Sepertinya system meminta kita untuk mencocokan suatu data, saya rasa ini bukanlah masalah."

"Aku harap kata-katamu benar!"

Dan komputer pun mulai mencocokan data.

Dan selama pencocokan tersebut satu persatu informasi tentang Rhaka bermunculan di layar.

"Prof, jangan-jangan anak ini...?" Terkejut.

"Dok, cepat ganti namanya sebelum terlambat!"

"Baik!"

Tik.. Tik.. Tik.. Tik. Suara ketikan komputer.

Dengan tergesa-gesa merekapun mengubah indentitasnya.

[Proses berlangsung].

Lalu muncullah setitik cahaya yang kemudian membesar di dalam capsul tersebut, dan cahaya tersebut adalah sebuah portal.

"Uhh... Cahaya apa ini? Ke-kenapa, apa yang terjadi?"

"Aaaaaaaaa...!"

Finish, Transfering Sukses.

Dan akhirnya tubuh Rhaka berhasil melewati Pararel Degradasi Waktu. Kini dirinya telah di pindahkan dari Dunia Nyata menuju Dunia Fantasy buatan yang telah di ciptakan. Yang dimana dunia tersebut dulunya adalah bagian dari sebuah game yang kini telah berhasil di kembangkan, dan game itu bernama Crown Island Online.

Bersambung.