Sudah tiga bulan berjalan semenjak hari pertamanya masuk 'kuliah'. Kaylee tidak pernah merasa luar biasa lelah seperti ini. Dia harus berangkat kuliah pagi hingga sore, lalu berlanjut menemui kliennya hingga malam.
Belum lagi jika ada jadwal latihan dengan anggota orkestra tetapnya yang akan memakan waktu lebih dari dua jam. Tubuhnya terasa pegal dan dia sempat jatuh sakit di awal-awal jadwal super sibuknya.
Untungnya dia bisa memaksakan diri untuk makan dan minum sebanyak mungkin sehingga dia cepat pulih. Wendy bahkan membantunya memasakan bubur disaat dia sakit. Dengan penuh perhatian, Wendy merawatnya dan membantunya menyelesaikan tugas kampusnya.
Sama seperti Kaylee, Wendy juga alumni di universitas yang sama. Karena itu Wendy sama sekali tidak kesulitan saat mengerjakan sebuah essay untuk pelajaran sejarah.
Kini Kaylee mulai terbiasa dengan jadwalnya dan tidak lagi mudah jatuh sakit. Meski terasa lelah, Kaylee cukup menikmati suasana kampusnya.
Dulu saat dia masih kuliah, dia hanya mau berteman dengan anak perempuan saja. Dia sama sekali menutup diri jika ada seorang pria mendekatinya atau hanya sekedar mengajaknya mengobrol.
Dulu dia dianggap anak yang sombong dan arogan. Kaylee sama sekali tidak peduli dengan imagenya. Dia hanya ingin menyelesaikan kuliahnya dan mengakhirinya dengan nilai sempurna dan dia berhasil melakukannya.
Tapi sekarang, karena penampilannya sebagai anak lelaki, mau tidak mau dia harus membuka diri untuk berteman dengan pria. Diluar dugaannya, berteman dengan anak lelaki cukup menyenangkan.
Terkadang mereka mengumbar sebuah lelucon yang tidak akan muncul diantara perempuan. Ada juga yang menceritakan pengalamannya di sebuah hutan angker yang menakutkan. Segala macam cerita yang tidak pernah didengarnya disaat berkumpul bersama anak perempuan.
Kalau anak perempuan biasanya hanya bisa bergosip atau menjelekkan seseorang dibelakangnya. Kalau anak lelaki ternyata berbeda. Mereka tidak bergosip seperti yang dilakukan perempuan. Mereka membicarakan sesuatu yang nyata dan terjadi sesuai pengalaman mereka.
Yah, terkadang obrolan mereka juga menjurus ke suatu yang vulgar. Seperti menceritakan betapa besar buah dada dari dosen wanita yang mengajar pelajaran sastra atau disaat mereka akan bersiul menggoda ketika seorang mahasiswa putri berjalan melewati mereka.
Aish.. hal-hal seperti ini yang tidak akan pernah bisa membuatnya terbiasa.
Satu lagi yang membuatnya kepikiran.
Toilet.
Disaat panggilan alam memanggilnya, dia harus memastikan tidak ada siapapun yang masuk ke dalam toilet. Diam-diam dia masuk ke toilet wanita untuk memenuhi panggilan alam.
Kaylee tidak akan keluar dari kamar mandi jika ada anak lain yang datang menyusulnya. Setelah benar-benar sepi dan tidak ada orang, barulah Kaylee membuka pintu dan keluar dari toilet.
Dia juga memastikan tidak ada siapapun yang berjalan di koridor tersebut sebelum benar-benar keluar dari toilet wanita.
Pernah satu kali dia terpaksa masuk ke toilet pria karena banyak orang berlalu lalang disekitar koridor. Dia pura-pura sakit perut dengan memegangi perutnya dan berjalan masuk ke kamar mandi. Untungnya tidak ada yang curiga dan dia bisa lolos dari penyamarannya.
Tapi Kaylee tidak mau mengulanginya lagi. Dia tidak ingin masuk ke toilet pria lagi. Cukup satu kali dan dia tidak ingin ada yang kedua kalinya atau seterusnya.
Suatu hari, seorang anak perempuan mendekatinya.. bahkan mungkin merayunya?
"Hei, Nick. Aku dengar kau mendapat nilai tertinggi di ujian praktek kemarin. Bisa tolong ajari aku teknik bermain gitar?"
Gadis itu memakai kemeja dengan tiga kancing teratas dibuka menunjukkan belahan dadanya yang cukup besar.
Untuk beberapa saat Kaylee memandang buah dada gadis itu. Dia merasa iri. Bagaimana gadis muda ini memiliki dada yang besar dan menawan?
Sementara itu gadis muda tersebut salah paham dan mengira Kaylee tertarik dengan dadanya sama seperti pria lainnya. Gadis itu malah sengaja membungkukkan badannya agar Kaylee bisa melihat lebih jelas.
Justru sikap inilah membuat Kaylee terkejut. Astagaa.. gadis ini benar-benar ingin merayunya.
"Baiklah, aku akan mengajarimu. Dengan catatan, bisakah kau mengancing kancingmu terlebih dulu?" jawab Kaylee buru-buru sambil berusaha melepaskan lengannya yang kini dipeluk erat oleh gadis muda itu.
"Kenapa? Kau tidak tahan ya?"
"Benar. Aku tidak tahan melihat banyak pemuda akan memandangmu rendah. Kau lebih berharga dari itu. Jadi sebaiknya kau mulai menghargai dirimu sendiri."
Sebagai sesama wanita, Kaylee bisa saja langsung mengancingkan kemeja gadis muda itu. Tapi karena dia sadar dia sedang menyamar sebagai anak laki, dia harus menjauh dan membiarkan gadis itu sendiri untuk mengancingkan kemejanya.
Gadis muda itu merasa dihargai dan semakin jatuh hati pada Kaylee. Dia bahkan menceritakan apa yang dialaminya pada teman-temannya. Hal ini sudah menyebar ke penjuru kampus dan banyak gadis ingin mencari tahu kebenaran cerita gadis muda itu.
Ada yang sengaja menjatuhkan diri dihadapan Kaylee, ada juga yang mencoba memeluk Kaylee dari belakang. Apapun itu, Kaylee selalu menolaknya dengan halus dan memperlakukan mereka semua dengan penuh hormat.
Kalimat yang keluar dari mulutnya adalah sebuah nasihat yang sama sekali tidak menyakitkan. Justru inilah membuat semua gadis di kampus semakin kagum pada Kaylee.
Mereka beranggapan Kaylee berbeda dengan pemuda lainnya. Mereka tidak tahu saja kalau 'Nicholas' yang dikenal mereka adalah seorang wanita tulen.
Kaylee sama sekali tidak sadar.. bahwa sikapnya yang seperti ini justru akan menghadirkan topan yang hebat.