Bila mengingat masa kecil Xu Qiaoqiao, sejak kecil ia tumbuh dan dibesarkan di panti asuhan ini. Baginya panti asuhan ini adalah rumah untuk tempatnya pulang. Gadis ini bahkan dapat merasakan perasaan yang sama dengan setiap anak yang ada di sini.
Namun sekarang berbeda, anak-anak yang dulu pernah bermain bersamanya, mengejarnya dari belakang pantatnya dan mengaku sebagai anak Kak Qiaoqiao, sekarang melihat dirinya seperti binatang buas...
Semua ini karena delapan bulan yang lalu, malam saat Xu Qiaoqiao melakukan sesuatu di luar kendalinya.
Hati Xu Qiaoqiao tiba-tiba menciut, Liang Mengxian menatapnya lalu menyindirnya dengan mengatakan, "Sudah lihat kan? jadi kau datang ke sini hanya untuk mempermalukan diri sendiri?"
Sesaat, sekelilingnya menjadi terasa hening. Xu Qiaoqiao menatap halaman dan orang-orang yang dulu pernah akrab dengannya ini. Sekarang ia merasa dirinya seperti orang asing. Ketika ia sedang dalam perasaan yang buruk, terdengar suara dari jauh yang tampak senang, "Kak Qiaoqiao! Kenapa kau baru datang melihatku!"
Di sana ada seorang gadis kecil berusia 12 tahun berlari ke arahnya, memeluk pinggangnya dan berteriak, "Aku merindukanmu!"
Hati yang baru saja mengeras itu, langsung melunak seketika. Xu Qiaoqiao mengulurkan tangannya dan mengelus kepalanya, "Tiantian"
"Tang Tiantian apa yang mau kau katakan?" Lian Mengxian dengan dingin memperingatkan, "Tiantian, apa kau lupa apa yang aku katakan? Jika kau dekat dengannya, tidak akan ada orang yang akan mengadopsimu!"
Sebagai seorang anak yatim, keinginan terbesar mereka adalah diadopsi dan memiliki keluarga yang lengkap.
Tang Tiantian menatap matanya yang jernih, "Tapi Kak Meng, aku dan kak Qiaoqiao dari dulu sudah berteman baik, bukankah sekarang aku juga sudah akan diadopsi? Jadi yang kau katakan itu tidak benar."
Lian Mengxian langsung membeku.
Tang Tiantian memandang anak-anak itu, "Apakah kalian telah melupakan betapa baiknya kak Qiaoqiao memperlakukan kalian dulu? Bagaimana bisa karena orang lain kalian jadi merasa asing?"
Anak-anak yang telah menjauh itu berhenti berlari.
Tang Tiantian mengambil kue tart dari tangan Xu Qiaoqiao. Xu Qiaoqiao membelinya di jalan saat perjalanan ke panti asuhan, "Ada makanan enak, kalian tidak makan? Apakah kalian semua bodoh?"
Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya, "Anak-anak kalian lihat aku, lihatlah kue yang aku bawa, kemari lah pelan-pelan."
Meskipun masih tidak bicara pada Xu Qiaoqiao, tapi sebenarnya gadis kecil ini berusaha membantunya meraih hati anak-anak panti yang lain.
Tang Tiantian menoleh, menatap dalam-dalam pada Xu Qiaoqiao. Gadis kecil ini terlihat lucu. Xu Qiaoqiao mendengus dan tawanya keluar.
Lian Mengxian melihat ke samping, dia sangat marah hingga wajahnya biru.
******
Liang Mengxian dengan tajam menatap Tang Tiantian, setelah beberapa saat ada sebuah kilatan cahaya di matanya dia berbalik dan pergi.
"Ketika pergi ke rumah orang lain, kamu harus pintar dan bijaksana. Setelah itu, kamu baru bisa membuat ayah dan ibu yang mengadopsimu suka denganmu, mengerti?" Xu Qiaoqiao menjelaskan dan Tang Tiantian meresponnya dengan cara mengangguk.
Xu Qiaoqiao berbisik, "Tapi, jika mereka memperlakukanmu tidak baik, kamu juga tidak harus menanggungnya, langsung kembalilah. Panti asuhan tidak mungkin menolakmu, tidak masalah, nanti aku yang akan mengadopsimu!"
Tang Tiantian tertawa tidak bisa menahan candaan Xu Qiaoqiao lagi.
Waktu berlalu begitu cepat, terdengar dari luar ada anak yang memanggil, "Tiantian, mereka sudah datang untuk menjemputmu!"
Gadis itu segera berdiri dan merapikan pakaiannya. Matanya penuh dengan ketegangan dan pengharapan akan kehidupan yang baru.
Setiap anak yang diadopsi dari panti asuhan, pasti juga seperti ini.
Xu Qiaoqiao tersenyum, memegang tangan Tiantian dan membawanya keluar.
Seketika ada sebuah mobil berwarna hitam berhenti dengan tenang di luar.
Pasangan setengah baya, berdiri di depan mobil itu.
Tiantian dengan gembira dan masih menahan diri berjalan mendekat dan berteriak, "Paman, bibi."
Xu Qiaoqiao membawa koper Tiantian dan menyerahkannya, "Terima kasih."
Tetapi sesaat kemudian, situasinya tiba-tiba berubah!
Pria itu mendorong kembali koper itu, ia mengerutkan keningnya dan berkata, "Kami tidak jadi mengadopsinya."