Chereads / Aku Mencintaimu Suatu Hari Nanti / Chapter 8 - Hanya Seorang Anak Angkat

Chapter 8 - Hanya Seorang Anak Angkat

Perkataan Xu Nanjia sungguh sudah menjebol dinding kesabaran Xu Qiaoqiao hingga hancur. Xu Qiaoqiao langsung melebarkan matanya dan tertegun menatap Xu Nanjia. "Anak angkat?" Tanyanya kepada gadis manja itu dengan senyum getir.

Xu Nanjia mencibir, "Ya, Ibumu adalah putri angkat dari keluarga Xu, dan sebenarnya kamu tidak ada hubungan sedikitpun dengan keluarga Xu kami! Nenek hanya kasihan kepadamu dan memberimu nama keluarga ini. Jadi apakah kau masih merasa sudah menjadi Tuan Putri dari keluarga Xu?"

Dengan sedikit memotong perkataannya dan memperhatikan ekspresi Xu Qiaoqiao yang tampak tersinggung. Xu Nanjia melanjutkan, "Aku tegaskan padamu, kamu itu tidak lebih dari anjing peliharaan keluarga kami, jika bukan karena hal itu, bagaimana mungkin membiarkanmu masuk ke rumah keluarga Xu!"

Seketika Xu Nanjia berhenti bicara, ia tiba-tiba menyadari bahwa ia telah melewatkan sesuatu. Dia pun menutup mulutnya dan menatap Xu Qiaoqiao.

Sebaliknya Xu Qiaoqiao hanya diam dan kaget mendengar kata 'putri angkat' itu. Keterkejutannya ini membuatnya tidak mendengar dengan jelas kata-kata selanjutnya yang keluar dari mulut Xu Nanjia.

Xu Nanjia menghela napas lalu melanjutkan, "Xu Qiaoqiao, dengarkan aku baik-baik. Bagiku, kau hanyalah anjing yang mengibaskan ekornya untuk menyenangkan pemiliknya.

Kalimat penghinaan itu membuat Xu Qiaoqiao perlahan-lahan kembali tersadar. Ia tidak tahan lagi dan tersenyum pahit.

Benar saja, ungkapan 'anak yang beruntung diterima keluarga besar Xu', semua itu hanyalah kebohongan.

Selama ini, ternyata ibunya hanyalah anak angkat keluarga Xu. Sedangkan dirinya juga tidak punya status apapun dalam keluarga Xu.

Tidak heran, itulah alasan bagi seluruh keluarga besar Xu tidak menjenguknya selama 22 tahun.

Tapi kenyataan ini juga menyadarkan dirinya jika saudara laki-lakinya itu juga tidak ada hubungan darah dengannya, kan?

Sungguh kenyataan ini membuatnya merasa lega yang tidak bisa dijelaskan.

Memang setidaknya masih ada yang lebih baik. Namun, kenyataan ini sudah lebih dari cukup.

Setiap kali ia memikirkan hal itu, ia teringat kembali suara ejekan Xu Nanjia, "Sekarang kau tahu identitas dirimu sebenarnya, kan? Lebih baik kamu kembalikan gelang giok itu kepadaku, kalau tidak maka aku akan memperlakukan dirimu dengan lebih buruk. 

Sungguh situasi yang menyedihkan. Bahkan di luar, langit juga sudah gelap saat ini. Xu Qiaoqiao hanya menundukan kepala, cahaya wajahnya seperti setengah terang dan setengah gelap. Sejujurnya ia ingin menampakkan roh jahat dalam dirinya.

Ia menyeringai, sedikit tersenyum, dan mendongak ke arah Xu Nanjia. Sambil menghela napas sebentar, ia berkata, "Baiklah, aku akan memberikannya padamu."

Ia mengambil gelang giok itu dari sakunya, melihatnya sebentar lalu menyerahkannya pada Xu Nanjia. 

Xu Nanjia mengulurkan tangan, hendak mengambilnya. Namun, tangan Xu Qiaoqiao tiba-tiba ditarik kembali.

Xu Nanjia langsung tidak menerima perlakuan itu, "Kau tidak mau memberikannya padaku?"

"Tentu saja aku tidak berani," Xu Qiaoqiao menyeringai jahat, "Aku tiba-tiba ingat kalau aku baru saja menggunakan toilet dan belum mencuci tangan." 

Xu Nanjia melihat sorot matanya berubah dalam sekejap, dia langsung menarik tangannya, "Kenapa kau begitu jorok!"

Xu Qiaoqiao mengangguk setuju, "Ya, kau benar, tanganku memang sangat kotor, jadi aku berikan padamu setelah aku membersihkannya."

Dia mengeluarkan gelang itu di depannya dan menghela napas dua kali, lalu menggosokkan gelang itu dengan pakaiannya. Setelah itu, ia menyerahkan gelang itu kepada Xu Nanjia, "Ya, ini dia."

Xu Nanjia terlihat sedikit cemas, terutama karena mengetahui kondisi gelang sebelum digosok. Ia mundur selangkah dengan jijik, "Kamu….. kamu sangat menjijikan!"

'Bisa saja ia bersin di hadapan gelang itu, dan air liurnya juga terciprat ke situ, bagaimana benda itu dikatakan bersih?' Pikir Xu Nanjia dalam hati.

Nona Muda yang dari kecil tumbuh di keluarga bangsawan itu memang tidak pernah merasakan sesuatu yang kotor. Ia hanya membalikan badan lalu pergi, tanpa mengambil gelang itu.

Xu Qiaoqiao mencoba meraih punggungnya dari belakang, dengan nada datar ia berkata, "Hei, ini bukan karena aku tidak memberikannya padamu, tapi kau sendiri yang tidak menginginkannya kan!"

Tidak masalah bagi Xu Qiaoqiao jika harus meninggalkan keluarga Xu, Bukankah selama bertahun-tahun ia baik-baik saja meski hidup seorang diri?

Sambil menyimpan gelang itu di sakunya, dia bersenandung menyanyikan sebuah lagu dan berbalik.

Tidak jauh dari bayangan itu, di sana Xu Mushen dengan tenang berdiri.

Ia telah menyaksikan seluruh proses insiden itu, wajahnya selalu dingin dan datar, saat ini terlintas beberapa keanehan, emosi di matanya benar-benar tidak dapat diprediksi.

Setiap gerakan gadis ini, tatapan mata, bahkan ekspresinya, semuanya telah tampak dengan jelas, antara dia dan perilakunya yang dianggap baik, sungguh sangat jauh dari penilaiannya!