Chereads / Kesempatan Kedua / Chapter 5 - Cintanya

Chapter 5 - Cintanya

Jiang Yao, sekian banyak tahun aku tidak pernah berhenti menulis surat untukmu. Selama tujuh tahun ini. Aku juga merasa senang walaupun aku hanya menerima dua surat darimu. Dua surat itu kamu kirim padaku saat kamu sedang kuliah, dan sampai sekarang aku masih menyimpannya, dan kadang aku akan membacanya kembali.

Jiang Yao, aku sudah pergi dari dunia ini, jadi kamu jangan takut aku akan mengikutimu lagi. Kamu menuju selatan dan aku juga menuju selatan, jika kamu bersembunyi di utara dan aku juga akan mengejarmu di utara. Sekarang kamu sudah bisa pergi kemanapun kamu mau. Aku minta maaf karena kamu harus sampai bersembunyi di desa karena aku.

Jiang Yao, saat kamu menerima surat ini aku tidak tahu kamu sudah umur berapa. Kalau kamu masih muda, pergilah dan carilah pria yang kamu suka dan menikahlah dengan dia. Aku akan memberkatimu dan membantu kamu agar dia tidak memarahi kamu. Jika dia membuat kamu kurang bahagia atau memarahi dirimu, kamu tinggal datang saja ke depan kuburanku dan beri tahu aku. Dan aku akan membuat dia sengsara.

Jika kamu sudah tua dan kita sudah punya anak. Maka anak itu lah yang akan menjaga kamu. Dan jika kamu tidak mempunyai anak, kamu harus mencari pasangan yang bisa menjaga kamu atau pulang ke rumah kamu sehingga abangmu dapat menjaga kamu, jadi aku akan lebih tenang. Jiang Yao, sebenarnya setiap kali aku berpikir bahwa setelah aku mati aku tidak akan dapat bertemu denganmu lagi, aku merasa takut. Tapi yang penting, aku tidak ingin melepasmu.

Bagaimana, Jiang Yao? Aku sangat menyukaimu! Lihat dari kematianku, apakah kamu masih mengira bahwa aku menipu dirimu untuk kali ini? Kalau benar ada kehidupan selanjutnya, apakah di sana kamu bisa menjadi istriku? Apakah kita bisa hidup bersama di kehidupan selanjutnya? Kita tidak perlu hidup terlalu jauh, sampai mengirim sebuah surat juga perlu waktu yang lama.

Apapun yang terjadi, kamu juga harus menjaga diri dan melakukan hal-hal yang membuat dirimu bahagia. 

Suamimu tercinta, Lu Xingzhi.

Setelah membaca suratnya, Jiang yao menangis sampai hatinya terasa sangat sakit. "Lu Xingzhi, aku minta maaf karena aku tidak sadar bahwa kamu begitu penting bagiku. Dan aku juga tidak sadar bahwa kamu begitu mencintai aku. Aku selalu berpikir bahwa kamu sama denganku, hanya korban dari pernikahan kita yang sebagai suami istri hanya untuk mengikat diri kita sendiri.

Dia membenci orang tuanya yang mengatur pernikahan ini untuknya, tapi bukan Lu Xingzhi! Kata-kata terakhirnya, 'suamimu tercinta, Lu Xingzhi' terasa seperti sebuah pisau yang menusuk dadanya. 

Jiang Yao, apakah kamu sadar apa yang telah diambil darimu? Cinta dan sikapnya yang memanjakanmu.

Lu Xingzhi di hatinya adalah seorang pria yang membosankan. Sebelum menikah dengan dia, Jiang Yao hanya pernah melihatnya sekali, dan Jiang Yao memprotes orangtuanya dan menunjukkan kepada mereka apa itu kebahagiaan menurutnya. Tapi dia sangat salah! 

Dia sering berpikir dalam kehidupannya ini apakah dia akan bertemu dengan seorang pria yang akan mencintai, memanjakan, serta menghargai dia. Hanya saja, dia tidak terpikirkan bahwa pria ini sudah muncul di kehidupannya. Malah dia yang berlari dan menyembunyikan dirinya sendiri.

Surat wasiat ini telah ditulis oleh Lu Xingzhi empat tahun yang lalu. Jiang Yao pun berpikir, kenapa Lu Xingzhi menunjukkan cintanya dengan cara yang begitu menyakitkan. Dia berpikir bahwa di dalam pernikahannya tidak ada cinta, tetapi sebenarnya yang tidak punya cinta dalam pernikahan ini hanyalah diri dia sendiri. Jika ada kehidupan selanjutnya, maka dia akan bersedia untuk mencoba dan menanggapi cintanya.