Sungguh, serangan Gu Gaoting kepada Huo Weiwu makin meningkatkan suhu di dalam toilet ini. Ciuman Gu Gaoting semakin menggila, sampai tidak memberi kesempatan Huo Weiwu untuk bernapas.
Hawa nafsu lelaki seakan memenuhi seluruh kamar mandi. Suhu ruangan semakin tinggi mengikuti tingkat kemesraan Gu Gaoting kepada Huo Weiwu.
Tangan Gu Gaoting yang besar pun memeluk erat pinggang Huo Weiwu. Meskipun kedua kulit mereka hanya dibatasi dengan seutas handuk yang dikenakan Gu Gaoting, kuatnya rasa sayang Gu Gaoting bisa meledakkan perasaan dingin Huo Weiwu.
Kaki dan paha Huo Weiwu menjadi lemas, dia juga tidak tahu kapan Gu Gaoting mendempetnya ke dinding. Ia mengusap Huo Weiwu yang telah mendekat ke pintu.
"Tok tok tok" Seketika situasi yang panas ini diganggu dengan suara ketukan pintu yang terdengar terburu-buru.
Huo Weiwu menenangkan akal sehatnya. Ia pun merapatkan kedua kakinya bersama-sama, lalu mendorong bahu Gu Gaoting, "Ada orang yang mencarimu."
Gu Gaoting mengambil handuk dan melemparnya ke atas pintu, "Pergilah." Pintanya dengan suara serak.
"Komandan, ada panggilan darurat dari Presiden, kau diminta untuk ke sana." Letnan Shang melaporkan perintah ini kepada komandannya dengan sedikit rasa takut. Tentunya rasa takut karena sedang mengganggu kesenangan komandannya ini.
"Suruh dia menunggu." Gu Gaoting menatap Huo Weiwu, "Oke, tadi kau sempat bilang bahwa aku yang menginginkanmu?" Tanyanya dengan sengit.
Kata-katanya itu seolah Huo Weiwu menjawab 'ingin', ia akan melakukan 'itu' terlebih dahulu dengan Huo Weiwu.
"Akankah seorang pria menjadi tidak rasional saat membicarakan urusan biologis masuk ke otaknya?" Tanya Huo Weiwu.
"Aku tidak tahu mana yang buruk dan mana yang baik." Ucap Gu Gaoting, kemudian ia menunduk dan menggigit bibir Huo Weiwu.
Huo Weiwu mengeluarkan suara kesakitan yang tertahan.
"Itu suara yang indah." Pujinya dengan sedikit senyuman. Dalam matanya, ia ingin menyanjung sekaligus ingin membinasakan makna satire yang ada di dalamnya.
Huo Weiwu merasa sebal. Ia pun berjinjit dan menggigit bibir Gu Gaoting. Namun sebelum dilepaskan, ia menikmati darah manis pria itu dengan cara menghisap kuat-kuat.
Gu Gaoting menatap Huo Weiwu dengan tajam tanpa sepatah katapun.
Huo Weiwu merasa bosan, lalu ia melepaskan gigitannya, "Kau kedinginan? Sepertinya ini tidak diizinkan."
"Kau ingin dengar? Malam hari setelah kau melayaniku, aku akan memberitahumu sesuatu. Tapi, melihat kemampuan menciummu yang rendah, lebih baik kau bermimpi sedikit saja."
Gu Gaoting menyalakan air dingin, lalu berdiri di bawah kran.
Air itu mengalir ke bahu Gu Gaoting lalu terus mengalir ke bagian bawah perut.
Huo Weiwu melihatnya! Bagian intim Gu Gaoting seperti senjata yang mematikan.
Ini adalah kali pertama baginya melihat hal seperti itu. Tidak peduli seberapa berani atau merasa takut, tanpa sadar ia tidak ingin memalingkan wajahnya.
Gu Gaoting dengan kaku mengunci Huo Weiwu, memandangnya, mencubit dagunya "Kenapa kau hanya memperlihatkan setengah tubuhmu secara langsung, coba perlihatkan padaku!"
Huo Weiwu tidak bisa menangis ataupun tertawa. Intimidasi Gu Gaoting tidak tertandingi oleh siapapun. Huo Weiwu menepis tangan Gu Gaoting, ia dengan tenang memandang pria itu, "Oh, setiap detik akan berkurang, kalau tiga detik, sudah tidak terlihat."
Gu Gaoting terdiam.
"Buka mata anjingmu lebar-lebar, apakah ukuranku hanya 3 centimeter? Tambahkan dua hingga sepuluh digit." Gu Gaoting jengkel.
"Maaf ya aku bukan anjing, aku tidak punya mata anjing." Huo Weiwu melirik Gu Gaoting sambil mengangkat senyum mempesonanya, "Ukuranmu mungkin hanya dua sentimeter, bahkan saat ini terlihat menyusut sepenuhnya. Apakah itu yang dinamakan bersembunyi dengan takut?"
"Enyah kau!" Gu Gaoting marah.
"Baik!" Huo Weiwu cepat-cepat berjalan menuju pintu.
"Kembali!" Pinta Gu Gaoting. Huo Weiwu melihat kembali sambil meliriknya. Pandangannya menurun perlahan, "Esensi adalah esensi."
Gu Gaoting diam. Ia merasa gelisah dan berkata, "Kau boleh pergi."
Huo Weiwu tertawa, lalu memberikan tanda setuju dengan jarinya. Setelahnya ia mengedipkan matanya centil, lalu keluar dari kamar mandi.
Gu Gaoting mencubit hidungnya sendiri. Ia pun merasa yakin, suatu saat nanti ia akan membunuh gadis ini dengan cara seperti itu. Jelas-jelas ukurannya seukuran dengan orang Eropa dan Amerika yang jarang ada di Asia, kan!