Gu Gaoting telah siap bertemu dengan Presiden. Kali ini ia sudah berada di ruang Baca Istana Presiden.
"Dengar-dengar, Putri Jenderal Mei rela bunuh diri karena kamu, ya?" Tanya Presiden sambil tersenyum dan membawa wine merah lalu memberikannya pada Gu Gaoting.
Gu Gaoting menerima wine itu lalu meneguknya sedikit, "Semuanya benar-benar tidak bisa disembunyikan dari Presiden."
"Masalahmu memang masalah yang remeh. Namun bagi negara, semua masalah itu besar, jadi aku harus memperhatikannya. Tapi, dulu kau tidak terlalu memperdulikan siapa tunanganmu. Kriteria Putri Jenderal Mei tidak buruk, bukankah kau terlalu menuntut sempurna kalau kau menolak dia?"
"Mengenai beberapa tunanganku yang dulu, aku merasa tidak keberatan karena masih belum memikirkan dengan benar. Sekarang, aku telah memiliki harapanku." Gu Gaoting mengucapkannya penuh arti sambil menggoyangkan gelas wine. Matanya terlihat jelas dan tegas.
"Hal ini, bagaimana mengatakannya, ya? Apakah Jendral perangku yang tidak terkalahkan ini punya waktu untuk putus asa?"
"Tidak usah membicarakan ini lagi. Presiden memanggilku kemari bukan untuk membicarakan hal ini, kan?"
"Aku dan istriku akan pergi ke beberapa negara. Kira-kira kami akan kembali satu bulan kemudian. Selama itu, aku berharap kau membantuku mendisiplinkan Yu Yi. Setelah dia lulus, bawa dia ke kabupaten kecil untuk dipersiapkan menjadi bupati. Sebelum itu, jangan ada sedikitpun masalah."
"Mengerti, Presiden jangan khawatir." Kata Gu Gaoting tanpa merubah wajah dinginnya. ia langsung meneguk habis wine dari Presiden.
Gu Gaoting keluar dari Istana Presiden, ia duduk di pesawat pribadinya, lalu menelepon Letnan Shang.
"Apakah dia mengakui kesalahannya?" Tanyanya dengan nada dingin.
Terdengar Letnan Shang melaporkannya dengan ragu, "Dia mengatakan bahwa dia adalah harimau, tidak takut dengan serigala."
Gu Gaoting tertawa menyeringai "Aku tidak ingin menyiksanya. Bawa dia ke loteng. Ingat, buat ruangan itu berkamuflase seperti alam sedikit. Letakkan beberapa kamera tersembunyi, pastikan dia aman. Selain itu, hubungkan video dari kamera itu ke ponselku." Perintahnya.
"Baik."
*****
Tidak tahu penyebab karena ia hari ini mendapatkan hal yang mengejutkan, saat Huo Weiwu mengganti roknya, ia mendapati ada bercak menstruasi di sana.
Hari pertama haid tentu tidak banyak mengeluarkan darah, hanya sedikit-sedikit.
Gu Gaoting bilang, tidak ada yang diberikan Huo Weiwu untuk dibawa. Demi keamanan, Huo Weiwu mencuri setumpuk tisu toilet yang ada di toilet Gu Gaoting dan menaruhnya di celana.
"Nyonya, kau sudah setengah jam berada di toilet. Kita harus bergegas pergi ke hutan pinus yang gelap." Desak Letnan Shang.
"Terburu-buru untuk apa." Huo Weiwu membuka pintu toilet lalu menyandarkan tangannya ke tembok dengan malas. "Letnan Shang, kalau aku tidak sengaja menjadi kotorannya serigala, apa yang akan kalian lakukan?"
"Jangan khawatir, Nona, kami pasti akan mengubur kotoran itu dan memberinya nisan bertuliskan nama Anda." Ujar letnan Shang dengan serius.
Huo Weiwu menggeser matanya, "Kalian tidak khawatir akan dipenjara?"
"Kami adalah tentara, bahkan jika kami mati berkorban saat latihan, itu dianggap mulia."
"Tapi aku bukan pasukan kalian. Aku rakyat biasa." Kata Huo Weiwu sambil menekan perkataannya.
"Menantu tentara juga termasuk tentara." Ujar letnan Shang sambil menganggukkan kepala.
Seketika pernyataan itu membuat Mata Huo Weiwu mengarahkan pandangannya ke arah Letnan Shang. Maksud dari Letnan Shang, Huo Weiwu mati itu juga kewajaran, begitukah?
Gu Gaoting adalah setan yang membiarkan orang masuk ke neraka buatannya. Benar-benar reputasi yang buruk bagi orang seperti Huo Weiwu.
"Kalau ada sesuatu terjadi padaku, tolong laporkan pada Gu Gaoting." Huo Weiwu mengatakannya dengan malas.
"Apa itu?" Tanya Letnan Shang kepadanya.