Chereads / Cinta Tuan Gu Bukan Untukku / Chapter 26 - Katakan Padaku Baik-baik

Chapter 26 - Katakan Padaku Baik-baik

Setelah Huo Weiwu siuman, ia menyadari telah berada di dalam villa Gu Gaoting. Gu Gaoting mengobati kaki Huo Weiwu yang terkilir.

Dari sudut pandang Gu Gaoting, ia bisa melihat persis pemandangan 'itu' milik Huo Weiwu.

Huo Weiwu melihat Gu Gaoting yang sedang melihat dirinya. Namun, Gu Gaoting memalingkan muka dengan dingin, seolah-olah dia tidak peduli.

Huo Weiwu malu, ia pun menendang Gu Gaoting.

Siapakah Gu Gaoting?

Legendaris militer, tidak peduli caranya melaksanakan strateginya, kemampuannya ataupun kejeliannya, semuanya tidak ada yang bisa menandingi oleh siapapun.

Pinggang Gu Gaoting mampu bergeser menghindari tendangan Huo Weiwu.

Saat Huo Weiwu ingin menendangnya lagi, Gu Gaoting langsung menangkap pergelangan kaki Huo Weiwu dan menguncinya.

Huo Weiwu kesakitan sampai ia bergulung-gulung di atas kasur. Belum sempat ia memaki, mulutnya langsung ditutup oleh bibir Gu Gaoting.

Gu gaoting menciumnya kuat-kuat, melampiaskan, menghukum, menandai perasaan Gu Gaoting pada darah Huo Weiwu.

Huo Weiwu mati-matian mendorong pria itu, namun kekuatannya tak mampu. Ia pun berfikir mencari tahu letak kelemahan laki-laki. Akhirnya ia mengarahkan lututnya ke bagian vital Gu Gaoting.

Gu Gaoting menyadari gerakan yang ingin Huo Weiwu lakukan. Ia memandang wanita itu dengan pandangan galak dan kejam, lalu menduduki perut Huo Weiwu. 

Kaki Huo Weiwu tidak ada tenaga, ia pun mengulurkan tangan untuk menggenggam 'milik' Gu Gaoting.

Tak disangka, Huo Weiwu memegangnya. Benda itu adalah tempat kemaluan milik Gu Gaoting. Seperti baru saja keluar dari tungku, memiliki tenaga yang besar memancarkan banyak panas, dan hal itu dapat membakar telapak tangan Huo Weiwu.

Huo Weiwu ragu. Tangan Huo Weiwu diletakkan ke atas kepala oleh Gu Gaoting.

Gu Gaoting seperti seekor singa, ia menunduk memandang Huo Weiwu, "Apa yang kau lakukan?"

"Bukankah kau tahu aku ingin melakukan apa?" Jawab Huo Weiwu tanpa sungkan.

"Kalau bukan karena kau sedang menstruasi, aku pasti tidak akan membiarkanmu turun dari kasur dan melihat siapa yang pertama terbunuh!" Marah Gu Gaoting.

Huo Weiwu menatap Gu Gaoting kaku, tubunya bergetar. Ia tahu, Gu Gaoting sudah berjanji untuk menikahinya, dan itu bukanlah hal yang mudah.

Sebaliknya, Gu Gaoting harus melihat Huo Weiwu, menyiksa Huo Weiwu dan memarahi rival adik perempuannya ini.

"Adikmulah yang pertama mengambil lelakiku, dia yang telah mencurinya dariku, yang salah adalah kalian semua!" Ucap Huo Weiwu dengan mata yang memerah.

Gu Gaoting menyubit kasar dagu Huo Weiwu, "Siapa lelakimu? Katakan padaku baik-baik!"

Huo Weiwu menutup mulut rapat-rapat, dan memperlihatkan sifat keras kepala sedalam jurang.

Gu Gaoting menarik sudut bibirnya. Pandangannya dingin, ia lepaskan tangannya yang ada di pinggang Huo Weiwu, "Atau kau mau melakukan 'perang berdarah'? Hal itu juga bisa aku lakukan." Ucapnya seperti setan. Ya, perang berdarah yang dimaksud adalah melakukan hubungan badan saat si wanita sedang menstruasi. Sungguh gila!!!

Huo Weiwu kaget dan mengerutkan alisnya, "Kau benar-benar...bangsat."

Gu Gaoting membungkuk, menggigit bibir Huo Weiwu, "Kalau kau tak bertingkah lagi, aku akan membuatmu mengetahui hal yang lebih gila lagi. Katakan, siapa lelakimu?" Tanyanya lagi dengan ganas.

Hidung Huo Weiwu terasa asam, seakan asap padat menutupi pandangannya. Huo Weiwu selalu mengira bahwa ia akan menikah dengan Wei Yankang. Wei Yankang menolong Huo Weiwu saat dirinya merasa kesepian. Lelaki itu telah muncul ketika Huo Weiwu memberontak dan menjadi keras kepala. Ia berjanji akan menjaga dan merawat dirinya. 

Demi Wei Yankang, ia rela kabur dari pernikahan, memarahi ayahnya, melepaskan profesinya. Akhirnya, dalam hubungan mereka selama tujuh tahun, Wei Yankang selingkuh dengan Gu Qiaoxue selama satu tahun.

Huo Weiwu pun tidak lagi mempercayai cinta. Demi tidak menimbulkan konflik antara kedua kakaknya dengan Gu Gaoting, ia bersedia menikah dengan Gu Gaoting agar konfliknya mereda.

Akan tetapi, jika disuruh untuk memilih, Huo Weiwu tentu saja tidak ingin bersatu dengan Gu Gaoting.

Huo Weiwu menarik nafas, mencoba menahan tetesan air matanya, "Lelakiku adalah pahlawanku. Ia bisa menyelamatkanku dari kesengsaraan, memberiku sandaran yang hangat, tidak membuatku kesepian dan keraguan. Wei Yankang sudah bukan seperti itu, apakah itu kau?"

Gu Gaoting merespon dengan aksinya, ia membungkukkan tubuhnya dan mencium Huo Weiwu dengan ganas....