Saat Gu Gaoting mengobati kaki Huo Weiwu, mereka berdua adu fisik karena Huo Weiwu ingin menendangnya. Namun Gu Gaoting malah membalasnya dengan ciuman yang ganas.
Huo Weiwu terpaksa menahan ciuman ganas dari Gu Gaoting. Hampir saja wanita itu tertelan oleh nafsu pria dihadapannya.
Hawa terasa semakin memanas, sampai dahi Huo Wei mengeluarkan keringat.
Tiga detik kemudian, barulah Gu Gaoting melepas Huo Weiwu yang kesulitan bernafas. Tangan besar Gu Gaoting masih mencengkram erat lengan Huo Weiwu sehingga wanita itu masih dalam belenggu kekuatannya.
Pupil Gu Gaoting yang sangat luas bagaikan alam semesta mengunci pupil Huo Weiwu yang dingin membeku, "Ingat! Kau adalah gadisku."
Kata-kata itu seperti peraturan yang dipaksakan, terasa seperti semacam peringatan. Kemudian Gu Gaoting berdiri, berjalan angkuh seperti raja, menuju kamar mandi. Huo Weiwu mengerutkan alis dan ia duduk di atas ranjang.
Terdengar suara air menyala dari dalam kamar mandi. Gu Gaoting tidak akan melakukan 'perang berdarah', kan?
Oh iya, di celana Huo Weiwu terpasang pembalut, siapa yang memasangkannya? Gu Gaoting?
Saat pikiran Huo Weiwu mulai berantakan mengenai kejadian selama dirinya pingsan, terdengar suara ketukan pintu.
"Gaoting, kau ada disitu, kan? Gawat, Gaoting!" Itu suara Cai Ya, suaranya kali ini terdengar sangat darurat.
Huo Weiwu mendengus sebal. Ternyata ombak masih saja naik turun. Bila Cai Ya melihat Huo Weiwu, pasti mereka akan berkelahi. Huo Weiwu sedang menstruasi, perutnya sesekali terasa sakit, jadi tidak ada tenaga untuk meladeni mulut tajam Cai Ya.
Huo Weiwu segera turun dari ranjang. Melihat bagian bawah ranjang bersih, ia pun masuk ke sana untuk bersembunyi.
"Tok tok tok." Cai Ya mengetuk pintu dengan tidak sabaran.
Gu Gaoting membuka pintu kamar mandi, melihat ranjang sekilas, matanya pun menyala dingin. Ia pun membuka pintu dengan tetap bersikap dingin.
"Gaoting, gawat, Mei Lin kali ini benar-benar bunuh diri. Dia dibawa ke rumah sakit gara-gara kehilangan banyak darah. Sekarang dia koma."
"Ada hubungannya denganku?" Tanya Gu Gaoting dengan dingin.
"Jenderal Mei hanya punya satu orang putri, kalau putrinya meninggal, pasti ia akan menganggapmu sebagai penyebabnya. Gaoting, katakan apa yang harus dilakukan?"
"Kalau kau ingin dia tidak mati, panggil saja dokter, tak ada gunanya mencariku. Lalu, kalau jenderal memperhitungkan aku sebagai penyebabnya, bagaimana dia akan melakukan itu padaku? Lebih baik kau perhatikan urusanku, atau lebih baik kau urus baik-baik Gu Qiaoxue, minggu depan ia akan menikah dengan Wei Yankang." Jelas Gu Gaoting dengan acuh.
"Benar, tapi aku takut jenderal Mei akan menghadapimu." Ujar Cai Ya dengan nada khawatir.
Gu Gaoting tanpa ekspresi dan wajahnya dingin bertanya, "Apa gunanya mengkhawatirkan hal seperti itu?"
"Gaoting, kalau kau tidak menjenguk Mei Lin, tunggu saja dia sampai pulih lalu lamar dia dan jadilah menantu jenderal Mei. Dengan begitu, jenderal tidak akan marah padamu dan kalian akan menjadi keluarga yang bahagia." Cai Ya menasihati.
Gu Gaoting melihat ke arah pintu, "Bibi Long, tolong antarkan tamu ini pergi." Pria ini memintanya untuk mengantar ibunya pergi dengan dingin.
"Aku tahu, aku tahu, aku akan pergi." Cai Ya paham dengan hal yang harus ia lakukan. Ia pun berbalik badan dan pergi.
Gu Gaoting menendang pintu. Melihat tidak ada orang di atas ranjang, ia mengepalkan erat tangannya, kemudian menghubungi seseorang, "Belum satu hari Huo Weiwu tertangkap, bagaimana bisa dia kabur lagi. Pergi ke hutan pinus gelap, kalau tidak ketemu, enyahlah kau."
Huo Weiwu gemetar, hutan pinus gelap itu sangat menakutkan, ia tidak ingin kesana.
"Kenapa kau marah-marah?" Seketika Huo Weiwu keluar dari bawah ranjang.
Gu Gaoting terdiam pun langsung terdiam saat menyadari ucapan tersebut.
Saat dirinya melihat wanita itu keluar, alisnya mengerut, "Kau tikus? Atau kau sedang latihan menyelinap?"
Mendengar pertanyaan itu, Huo Weiwu menepuk-nepuk tangannya, lalu membalas, "Bukannya latihan itu kegiatan yang kalian para lelaki sukai? Aku hanya sedang menghindari orang luar yang tidak jelas."
Gu Gaoting tersenyum mengejek.
Gu Gaoting melangkah berat menghampiri Huo Weiwu dan berkata, "Karena menurutmu begitu, jika aku tidak berlatih, tidakkah aku memenuhi harapanmu?"