Dodi tampak mondar-mandir di ruang kerja Damian. Dengan tubuh gemetar, sesekali dia berbalik ke pojok ruangan. Menuangkan air satu gelas penuh, dan menenggaknya sekaligus. Wajahnya menyiratkan rasa cemas yang begitu kentara.
"Seharusnya kau tidak mengatakan jika kotak itu tergeletak di depan pintu ruangan ini! Kau bisa mengatakan telah menemukannya di salah satu meja pelanggan, atau di ruangan tempat Jovita bersenang-senang dengan temannya itu!" Dengan terengah Doni berucap. Menatap Damian yang terduduk lesu di pojok ruangan.
"Bisakah kau berhenti bicara? Kepalaku benar-benar ingin pecah rasanya."
Damian berpindah pada sofa yang terletak di tengah ruangan. Dia membaringkan tubuhnya di sana, sembari mengurut keningnya yang berdenyut. Memikirkan kematian Jovita saja sudah melelahkan, sekarang ditambah dengan klub miliknya yang menjadi sasaran penyidikan.