Tidak ada hal lain di dunia ini yang lebih ditakuti Kino selain pasien rumah sakit jiwa. Menurutnya, berhadapan dengan mereka semua bahkan lebih menyeramkan, daripada berhadapan dengan pembunuh yang membawa senjata.
Mereka mengoceh sendiri. Tertawa sendiri. Lalu detik berikutnya menangis tanpa sebab.
Ada pula yang merenung dengan raut sedih. Sama sekali tidak terlihat membahayakan, tapi tahu-tahu sudah mengamuk begitu saja. Melempar barang, atau mengejar orang lain.
Kino benar-benar dibuat merinding oleh semua tingkah orang-orang yang sudah kehilangan kewarasan. Hal itu pula yang membuatnya hanya mematung di pinggir jalan. Menghadap rumah sakit jiwa yang seharusnya dia masuki.
Namun dari raut wajahnya saja, sudah bisa ditebak dia tidak akan pernah mau masuk ke dalam sana. Bahkan, berada tak jauh dari tempat itu pun, dia sudah dibuat was-was. Terkejut jika ada yang lewat.