Chereads / The Roommate 1 / Chapter 36 - 36 MENUJU PESTA ULANG TAHUN KAKEK BESAR (2)

Chapter 36 - 36 MENUJU PESTA ULANG TAHUN KAKEK BESAR (2)

Mobil Maybach itu akhirnya sampai di depan apartemen mereka. Tapi yang lebih mengejutkan Arissa adalah kedatangan beberapa orang wanita berseragam abu-abu gelap dengan beberapa tas belanja berlogo Summerville yang sedang menunggu kedatangan mereka bertiga di depan pintu masuk apartemen. Begitu melihat kedatangan mereka, semua wanita itu langsung tersenyum manis dan kemudian sambil mengikuti Cristan, mereka semua masuk ke dalam apartemen sambil menaruh tas-tas belanjaan di ruang tamu.

Mata Arissa terbelalak kaget saat melihat deretan shopping bag yang berjejer rapi tersebut. Total ada 15 shopping bag serta 12 kotak sepatu serta beberapa kotak lain yang berisi aksesoris fashion wanita seperti tas dan set pasangan anting –kalung untuk ke pesta.

"Semuanya untukmu…" kata Cristan santai sementara tangannya hanya menenteng 1 stel jas tuxedo sebelum ia segera masuk ke dalam kamar.

"Acara akan dimulai pukul 19.00. Tapi kakekku mengharapkan kita untuk datang lebih awal jadi kalau bisa jam 17.00 kita sudah berangkat…" kata Cristan sebelum ia menghilang di balik pintu.

Otak Arissa langsung pening saat melihat deretan tas belanja tersebut. Ia sama sekali tidak terbiasa untuk mengenakan barang-barang mewah dan bermerk tersebut, belum lagi, ia pasti membutuhkan waktu lama untuk mengepas dress dengan pasangan aksesorisnya. Arissa lalu menoleh ke arah jam tangannya. Pk 16.00. Duh….

Lalu tiba-tiba, sebuah bola lampu menyala di dalam kepalanya. Jari-jarinya menari lincah dan ia lalu menunggu seseorang untuk menjawab deringan teleponnya.

"Jo? Bisa bantu aku ga?"

"Aduuh, Ris. Aku lagi masih harus beres-beres dulu nih. Ada apa sih?"

"Ehmmm… aku butuh bantuan kamu untuk jadi stylist aku ke acara pesta ulang tahun kakeknya Cristan."

"Loh? Kan sudah sudah kupinjamkan dress-dress cocktail tadi? Tinggal kau coba saja langsung."

"Well.. masalahnya, tadi kami sempat mampir ke sebuah butik dan berbelanja beberapa baju di sana dan sekarang aku bingung harus memakai dress yang mana.." balas Arissa tak enak hati.

"Oh..begitu? Apa nama butiknya?"

"Summerville…"

Mata Jojo hampir melompat keluar dari rongganya saat Arissa menyebut nama butik tersebut. Itu adalah butik favoritnya dari ia kecil!! Ia selalu jatuh cinta dengan semua gaun serta dress yang ada di butik tersebut. Baginya, Summerville adalah sebuah galeri seni yang memamerkan desain terbaik dari semua mahakarya. Semua rancangannya memiliki detail yang rumit dan bernilai tinggi . Jojo hanya bisa mengagumi semua karya –karya desain Summerville dari foto-foto di majalah fashion kelas atas. Salah satu cita-citanya yang belum kesampaian adalah menjadi salah satu konsultan stylist di butik Summerville yang legendaris tersebut!! Sekarang, ia berkesempatan langsung untuk menyentuh baju-baju tersebut dengan tangannya sendiri. Mana bisa ia melewatkan kesempatan ini??

"Aku akan sampai di sana dalam waktu 10 menit!!"

5 menit kemudian…

Jojo menatap semua karya seni yang ada di hadapannya dengan mata berkaca-kaca. Semua sepatu, dress, gaun, anting, kalung…. Terlihat bagaikan karya-karya seni yang dikirim langsung dari Surga untuknya. Mereka terlihat begitu cantik, bercahaya, glamor, memikat…..

"Jo?"

(...…)

"Jo?"

(...….)

"Jo?"

Baru pada tepukan bahu ketiga yang sangat keras, akhirnya Jojo kembali ke alam nyata. Beberapa menit kemudian, Jojo membantu Arissa untuk membawa semua pakaian tersebut ke dalam kamarnya dan mulai membantu Arissa untuk memakai dress yang pas untuknya. Dengan bantuan Jojo, dalam waktu singkat, akhirnya Arissa berhasil menemukan dress yang cocok untuknya.

Setiap gaun dan dress yang ia kenakan memberikan sebuah tampilan baru dan menyegarkan tanpa kehilangan sentuhan glamornya sama sekali. Tapi, setelah beberapa saat, ia lalu memilih sebuah dress midi off shoulder yang menampilkan leher jenjang serta tulang selangkanya yang indah. Dress ini juga memiliki aksen bordir berwarna rose gold dengan taburan Kristal Swarovski di sisi kanannya dengan rok model asimetris. Ditambah dengan anting-anting serta kalung kristal yang menjadi pasangannya dan tatanan rambutnya yang diatur setengah tergerai ke satu sisi, benar-benar membuat penampilan Arissa terlihat sangat glamor tapi juga bersahaja. Ia terlihat seperti sebuah bunga lily yang baru mekar di malam hari. Cantik dan sangat mempesona.

Jojo terpana setelah selesai melihat Arissa berpakaian. Arissa terlihat seperti seorang wanita bangsawan dan sangat berkelas. Ia berbeda jauh dari Arissa yang biasanya berkutat dengan kamera serta kemeja casualnya. Jojo bahkan harus berkali-kali menepuk pipinya sendiri untuk memastikan kalau ia memang sedang tidak bermimpi.

"Kenapa, Jo?" tanya Arissa geli sambil memandang tingkah aneh Jojo di hadapannya.

Jojo tidak menjawab. Ia hanya tersenyum bangga sambil berkata, "Kau cantik sekali.."

Arissa tersipu malu saat mendengar pujian tersebut. "Terima kasih.."

Tak lama, sesosok pria pun keluar dari pintu kamar di sebelahnya.

Untuk sekejab, mata Arissa menangkap sebuah pemandangan yang luar biasa indah.

Dalam balutan tuxedo berwarna biru tua yang pas badan, Cristan terlihat bertambah tampan tiga kali lipat di mata Arissa. Rambut coklatnya tersisir rapi ke belakang dan ia terlihat sangat memikat dengan wajahnya yang klimis. Auranya terlihat sangat dominan dan agung bagaikan seorang pangeran kerajaan.

Sementara Cristan pun terpana saat melihat penampilan Arissa saat itu.

Dress yang dipilih oleh Arissa terlihat sederhana tapi mampu menampilkan potongan lekuk tubuhnya dengan sempurna. Ditambah leher dan kaki jenjangnya yang mengenakan sepatu berhak tinggi benar-benar membuat Arissa sangat anggun dan glamor tanpa terlihat berlebihan. Riasan wajahnya tipis tapi malah membuat penampilannya berkesan alami dan cantik natural.

Cristan baru saja mau mengucapkan sebuah kalimat pujian ketika tiba-tiba matanya menangkap kehadiran Jojo di ruang tamu.

"Jojo??" tanya Cristan bingung.

"Aku yang menelepon dan minta bantuannya, "balas Arissa langsung dengan gugup. Ia takut terjadi salah paham antara Cristan dan Jojo.

"Baju-baju tadi yang kau berikan dari butik banyak sekali, jadi aku minta tolong Jojo untuk memilihkan baju mana yang paling pantas untukku.."

Cristan hanya manggut-manggut saja sambil memperlihatkan ekspresi datar. Walaupun ia merasa kesal karena ada kehadiran orang ketiga, tapi ia tidak bisa berkata apa-apa karena hubungan Arissa dan Jojo sangat dekat sebelumnya.

"Ok, ayo berangkat…" ajak Cristan acuh tak acuh.

"Eh?"

Jojo yang tidak mengira kalau dirinya akan ikut diajak, menunjukkan ekspresi kaget sambil mengikuti langkah Cristan dan Arissa keluar apartemen.

"Ke mana?"

"Rose Mansion…" jawab Cristan cuek sambil duduk di sebelah Arissa setelah Jade membukakan pintu untuk mereka berdua.

Dan sekali lagi, Jojo merasa kalau jantungnya hampir terlompat keluar.