Chereads / The Last Of Origin / Chapter 19 - Ujian Praktek

Chapter 19 - Ujian Praktek

Hari ini murid-murid kelas 1-A sedang berkumpul di gedung olahraga untuk melakukan ujian praktek sihir. Ujian praktek ini dilaksanakan untuk mengukur seberapa jauh perkembangan sihir murid-murid kelas 1-A selama 2 bulan mereka bersekolah di Akademi Agartha.

Yang pertama melakukan tes adalah Ein, sesuai dengan nomor absen Ein yaitu nomor 1.

"Baiklah Ein, sebelum masuk ke Akademi Agartha kamu bilang bisa menciptakan barang yang berhubungan plastik dan logam, dan itu pun ukurannya hanya bisa seukuran dengan telapak tanganmu" Hanz-Sensei mengeluarkan sebuah kertas dengan gambar atap logam yang lumayan besar. "Sekarang, coba ciptakan atap logam yang seperti di gambar ini." Hanz-Sensei tau jika Ein menciptakan sesuatu yang lumayan besar maka badannya akan terluka. Namun ini adalah tes agar dia bisa lulus ujian praktek semester 1.

Ein langsung konsentrasi dan mulai membuat atap logam seperti digambar. Beberapa menit kemudian, Ein berhasil membuat atap logam tanpa terluka.

"Baiklah, Ein kamu lulus. Silahkan istirahat."

"Terima kasih Sensei."

Selanjutnya yang melakukan tes adalah Gatcha.

"Gatcha, sebelum masuk ke Akademi Agartha kamu bilang hanya bisa menciptakan dua Golem dengan tipe Golem yang sama. Sekarang coba buat 3-4 Golem dengan 2 tipe yang beda, jika kamu berhasil maka kamu akan lulus ujian praktek."

Gatcha menempelkan tangannya ke lantai dan menciptakan satu Golem tanah. Setelah menciptakan Golem tanah, Gatcha berlari menuju atap logam yang diciptakan Ein tadi untuk membuat Golem Besi. Gatcha kelihatan sangat kekalahan karena membuat dua Golem dengan dua tipe yang berbeda saja sudah membuat kapasitas mananya hampir habis. Namun Gatcha tidak menyerah, Gatcha berlari mencari batu besar untuk menciptakan Golem batu. Setelah selesai membuat tiga Golem dengan tipe yang berbeda-beda, Gatcha pun lulus ujian praktek semester 1.

"Kerja bagus Gatcha! Sensei bangga kepadamu!," Puji Hanz-Sensei.

"Ini juga berkat Sensei yang mengajariku masalah penggunaan mana yang tepat."

Setelah Itu Gatcha pingsan karena dia kehabisan mana.

Selanjutnya yang melakukan tes adalah Kagura.

"Kagura, awalnya Sensei bingung membuat tes untukmu karena sihir gravitasi mu ini sudah kamu kuasai dengan benar. Tapi setelah Sensei amati lagi, kamu sangat kesusahan dalam mengatur penggunaan mana mu saat menggunakan sihir Gravitasi kan?".

Kagura terkejut karena Hanz-Sensei mengetahui kelemahannya saat menggunakan sihir gravitasi. "I-Iya benar..." Kagura tidak mengelak perkataan Hanz-Sensei.

"Kalau begitu, tesmu adalah membuat atap logam itu menjadi ringan hingga melayang selama 3 menit."

Ini merupakan ujian yang sangat berat, karena sihir gravitasi milik Kagura memakan banyak sekali kapasitas mana milik Kagura dan membuat mana Kagura habis dalam waktu 1:30 menit. Sebelum ujian praktek ini dilaksanakan, Kagura sudah jauh-jauh hari berlatih mengontrol pengeluaran mana nya saat menggunakan sihir gravitasi miliknya. Hasilnya dia dapat memperlama durasi penggunaan sihir gravitasi nya selama 2:15 menit.

Sudah 1:47 menit dan Kagura sudah terlihat sangat kelelahan. Sekarang Kagura sedang berjuang keras agar dia dapat mempertahankan sihirnya selama 3 menit namun sayangnya di menit 2:38 Kagura tumbang dan tidak bisa lagi menggunakan sihirnya.

"Maaf Kagura kamu gagal," Ucap Hanz-Sensei.

"Iya...Gak masalah kok Sensei."

Setelah Itu Kagura dibawa oleh petugas kesehatan untuk dibawa ke UKS.

Selanjutnya yang melakukan tes adalah Kojima.

Untuk Kojima, Hanz-Sensei melakukan sebuah tes khusus yang tidak bisa dilihat oleh murid lain.

"Baiklah, Kojima tes ini mungkin sangat berbahaya karena itu aku akan meyakinkan kamu dulu" Hanz-Sensei memanggil Grimoire miliknya dan memasang sebuah penghalang kepada Kojima yang membuat orang lain tidak bisa melihat sihir Kojima. "Tes mu adalah ketahanan mu kepada Devil Contract milikmu. Aku tidak memaksa mu untuk melakukan tes ini tapi kalau kamu bersedia maka kita akan melakukan tes ini."

"Aku bersedia," Jawab Kojima tanpa pikir panjang.

"Baiklah tesmu adalah mengaktifkan Devil Contract selama 10 menit tanpa Iblis Daedalus mengendalikan mu."

Kojima pun langsung mengaktifkan sihir Devil Contract miliknya. Badannya menjadi besar, keluar dua sayap dari punggungnya, warna mata kanannya berubah menjadi warna kuning lalu warna mata kirinya berubah menjadi warna merah, muncul satu tanduk kambing di kepalanya, dan tangannya menjadi bilah pedang yang sangat tajam.

"Sudah lima menit berlalu, tahan terus Kojima!," Ucap Hanz-Sensei sambil menyemangati Kojima.

Sebenarnya Hanz-Sensei sangat takut dengan tes yang dilakukan oleh Kojima, karena kalau Iblis Daedalus mengendalikan Kojima maka semua murid akan dimakannya hidup-hidup.

Dan syukurlah sampai 10 menit Kojima berhasil menahan Iblis Daedalus untuk tidak mengendalikan dirinya.

"Kerja bagus Kojima! Kamu lulus."

Setelah itu Kojima pergi dan mencari tempat untuk mengumpulkan energi kehidupan nya yang hilang berkat mengaktifkan Devil Contract.

Selanjutnya yang melakukan tes adalah Kui, Tapi....

"Kamu lulus, gak usah tes. Kamu sudah berhasil dalam segala aspek penguasaan sihirmu."

Kui yang barusan saja menghadap Hanz-Sensei untuk melakukan tes merasa kecewa dan senang secara bersamaan. Padahal Kui berharap ada tes yang berat untuknya agar dia bisa unjuk gigi dihadapan para cewek.

Selanjutnya adalah Lumina.

"Lumina, diawal masuk kamu bilang sihir es dan api mu hanya akan aktif jika kamu bertatap mata dengan seseorang. Dan sekarang untuk tes mu kamu harus membekukan kaki Sensei dan membakar kaki Sensei tanpa harus bertatap mata dengan Sensei."

Lumina berkonsentrasi penuh dan memikirkan hal-hal yang membuat dia sedih dan senang secara bersamaan. Dari yang dia pelajari dari Riku, sihirnya akan aktif tergantung dengan moodnya sekarang ini. Lumina mempunyai teori, jika dia memikirkan hal sedih dan hal yang menyenangkan secara bersamaan maka dia akan bisa mengendalikan sihirnya.

Dan teori Lumina berhasil, dia dapat mengeluarkan sihir esnya dari tangan kanannya lalu membekukan kaki Hanz-Sensei dan mengeluarkan sihir apinya dari tangan kirinya lalu membakar es yang membekukan kaki Hanz-Sensei.

"Selamat Lumina kamu lulus!".

Setelah itu Lumina mendatangi Riku dan berterima kasih kepada Riku.

Selanjutnya adalah Miyuki.

"Miyuki, sebelum masuk ke Akademi Agartha kamu bilang hanya bisa berubah menjadi orang lain yang pernah kamu lihat dan tidak bisa berubah menjadi benda mati" Hanz-Sensei melepaskan jam tangan yang dia pakai. "Sekarang tesmu adalah berubah menjadi jam tangan Sensei ini—"

"Aku menyerah!".

"WOY USAHA DULU KEK!," Teriak Hanz-Sensei.

"Maaf Sensei, itu mustahil untuk sekarang karena kapasitas mana saya tidak memadai."

"Baiklah. Sebagai gantinya, minggu depan kamu ikut remedial ya."

"Baik! Terima kasih Sensei."

Selanjutnya adalah Riku.

Menurut Hanz-Sensei, tes yang akan dilakukan Riku ini adalah tes yang paling berbahaya setelah tesnya Kojima. Tapi demi perkembangan Riku, Hanz-Sensei terpaksa melakukan tes ini kepada Riku.

"Riku, sebelum masuk ke Akademi Agartha kamu bilang punya 150 pelayan dari berbagai dimensi. Namun ada 5 yang tidak bisa dikendalikan" Hanz-Sensei mengambil sebuah kertas yang bertuliskan 'Nemesis, Goddess Of Retribution'. "Panggil dia dan kendalikan dia selama 15 detik."

Riku yang melihat Nemesis langsung bercucuran keringat dingin. Riku terlihat ketakutan karena terakhir kali dia memanggil Nemesis dia hampir saja dibunuh oleh Nemesis.

"Baiklah aku akan melakukan tes ini, tapi bolehkah aku meminta bantuan kepada pelayan ku yang lain?".

"Tidak masalah, asalkan kamu bisa mengendalikan Nemesis selama 15 detik."

Riku memanggil Thanatos dari dimensinya. Riku memberi tahu Thanatos untuk membuka gerbang Underworld untuk berjaga-jaga kalau Nemesis berniat mengambil semua nyawa orang yang ada disini.

Setelah persiapan telah siap, dengan satu tarikan nafas yang panjang Riku memanggil Nemesis dari dimensinya. Saat Nemesis datang langit bergemuruh kencang dan petir menyambar dengan hebatnya. Riku berusaha menahannya agar tidak lepas kendali, dan 15 detik bagaikan 15 jam bagi Riku sekarang ini.

"Sudah selesai! Kerja bagus Riku!".

Riku langsung menutup semua gerbang dimensi pelayan miliknya lalu mengembalikan Thanatos dan Nemesis ke dimensi mereka masing-masing.

Setelah itu Riku pingsan dan dibawah oleh Lumina dan Kui ke UKS.

Berkat tes yang dilakukan oleh Riku tadi, ujian praktek dihentikan selama 30 menit karena energi jahat milik Nemesis menyebar keseluruh gedung olahraga

*to be continued