(POV YUUTO)
Halo semua masih ingat aku? Teman nya Kojima saat di chapter 14 itu loh, yang ganteng dan rupawan. Kalau gak tau aku berarti kalian gak baca chapter 14 ya? Buruan baca biar ngerti chapter ini nanti.
Tapi yang udah baca terus lupa ya aku kasih tau lagi, namaku Yuuto. Panjangnya Ishikawa Yuuto. Gak usah dingat-ingat juga soalnya gak tentu juga aku bakal balik lagi.
Hari ini aku dipanggil Magister Hanz ke Akademi Agartha di ruang kepala sekolah untuk mendiskusikan tentang operasi penumpasan anggota Red Barret yang masih bersarang di sekitaran Shibuya. Karena sebentar lagi liburan musim panas makanya seluruh anggota S.W.O.D dipaksa menjalankan tugas.
Ini pertama kalinya aku datang ke Akademi Agartha yang terkenal sampai ke seluruh dunia. Kojima juga bersekolah disini karena paksaan Magister Hanz. Aku juga awalnya di tawari oleh Magister Hanz untuk bersekolah disini tapi aku menolaknya karena aku lebih suka bersekolah di tempat yang biasa-biasa saja.
Karena ini pertama kalinya aku datang ke Akademi Agartha jadi aku tidak tahu ruang kepala sekolah dimana. Sudah 15 menit aku berkeliling disini dan tidak menemukan ruang kepala sekolah.
Sepertinya aku harus meminta bantuan kepada Kojima. Kalau tidak salah dia di kelas 1-A kan?
"Cari siapa?".
Seseorang tiba-tiba muncul dibelakang ku saat aku melihat-lihat kelas 1-A. "Lagi cari Kojima."
Aku tidak melihatnya karena sedang asik melihat kelas 1-A yang lumayan mewah tidak seperti kelasku.
"Kojima? Dia ada di ruang guru? Ada apa nyari Kojima?".
"Aku teman nya Kojima. Namaku Yuuto."
"Tidak kusangka Kojima punya teman. Namaku Miyuki, salam kenal ya."
Aku melihat kearah Miyuki dan aku seperti melihat...
"Malaikat...."
Cantik sekali! Dia adalah cewek yang sesuai dengan tipe ku! Namanya Miyuki ya? Dia sangat cantik sesuai dengan namanya yang cantik.
Rambut hitam panjang, wajah yang cantik, tingginya sebahuku, dan yang lebih penting Miyuki sudah berhasil merebut hatiku sekarang ini!.
Aku memegang kedua tangan Miyuki "Bisa antarkan aku ke ruang kepala sekolah?".
"Ruang kepala sekolah? Bisa kok. Tapi pertama-tama" Miyuki tersenyum manis kepadaku. "Lepaskan tanganmu dari tanganku."
"Maaf ini refleks. Soalnya baru saja aku bertemu dengan malaikat secantik dirimu" Aku mengeluarkan gombalan maut ku yang sering kugunakan jika ada cewek yang mendekatiku.
Pasti Miyuki akan luluh saat mendengar gombalan maut ku.
"Haha...k-kalau begitu ayo kuantar ke ruang kepala sekolah."
Apa?! Dia tidak luluh mendengar gombalan maut ku?! Padahal dengan gombalan maut ku barusan itu dapat membuat penggemarku di sekolahku berteriak kegirangan. Sasuga Miyuki, cewek idealku.
Kalau aku tau ada cewek secantik Miyuki di Akademi Agartha maka akan kuterima tawaran Magister Hanz waktu itu. Ah sial aku menyesal telah menolak tawaran Magister Hanz!.
"Tadi kamu nyari Kojima kan? Terus kenapa sekarang kamu mau ke ruang kepala sekolah?," Tanya Miyuki.
"Aku kesini buat menemui Magister Hanz di ruang kepala sekolah. Tapi aku gak tau di mana ruang kepala sekolah berada. Makanya tadi aku ke kelas 1-A buat nyari Kojima terus minta bantuan kepadanya untuk mengantarkan aku ke ruang kepala sekolah," Jelasku.
"Oh gitu. Tapi gak kusangka Kojima punya teman."
"Kenapa—Oh aku mengerti. Pasti dia menjauhi kalian di kelas kan?".
"Benar. Dia tidak pernah berbaur dengan yang lain. Tapi akhir-akhir ini dia lumayan terbuka...ah memikirkan Kojima selalu membuat hatiku panas."
"Tapi, sebenarnya Kojima menjauhi kalian demi kebaikan kalian semua. Sedikit rahasia aja nih Miyuki" Aku membisikan sesuatu ke Miyuki. "Kojima itu Kuudere."
"Baiklah. Terima kasih infonya!".
Tapi ya, Kojima itu memang gak berubah dari dulu ya. 3 tahun lalu saat pertama kalinya Kojima bergabung dengan S.W.O.D dia selalu menghindari semua orang. Saat bertugas selalu saja sendirian, makan selalu sendiri, buang air besar sendiri, bahkan tidur pun sendiri. Aku yang sekarang aja masih gak percaya bisa jadi teman dekatnya Kojima.
Caraku mendekati Kojima itu kayak Hiccup menjinakkan Toothless di film 'How To Train Your Dragon'. Harus diajak bicara walaupun sering di kacangi, kasih makanan yang dia suka walaupun sering ditolak, bersalaman dan mandi bareng walaupun ini agak menjijikan, dan berusaha mengajak dia bekerja sama walaupun Kojima terus unjuk gigi sendirian. Kalau aku bikin buku cara mendekati Kojima maka akan kuberi judul 'How To Approaching Your Kojima'.
"Nih ruang kepala sekolah."
"Terima kasih telah mengantarkan ku ya Miyuki" Aku memegang kembali kedua tangan Miyuki dan menatap matanya dengan tatapan mempesona yang sering kugunakan. "Semoga takdir mempertemukan kita lagi."
Aku mengeluarkan sebuah kertas kecil dari saku baju dan memberikannya ke Miyuki.
"Ini emailku. Jika kamu kangen bisa email aku aja."
"Haha..." Miyuki mengantungi kertas yang berisikan email ku. "Baiklah kalau gitu aku balik dulu ya. Dah ya Yuuto."
Setelah Itu Miyuki balik ke kelas nya. Sepertinya aku harus pindah ke Akademi Agartha buat melihat Miyuki setiap harinya.
Ah sudah, jangan mikirin Miyuki terus. Aku harus menemui Master Hayate di ruang kepala sekolah.
Sekarang aku harus mengubah kepribadian ku ketika sedang menghadap Master Hayate.
"Permisi, Master Hayate. Agen 4Z71 menghadap anda."
Master Hayate sedang duduk di kursi kepala sekolah. Tentu saja dia duduk di sana kan dia kepala sekolah Akademi Agartha.
Selain itu, ada Magister Hanz sedang duduk di sofa dan Kojima duduk di sebelah Magister Hanz.
"Jangan menggunakan kepribadian mu itu di tempat ini. Panggil aku kepala sekolah juga disini."
Benar juga ini bukan Dojo. Kalau di Dojo baru aku menggunakan kepribadian ku yang tadi.
Setelah itu aku duduk disebelah Kojima yang sedang memejamkan matanya. Kalau Kojima sedang memejamkan matanya berarti dia sedang mengumpulkan energi kehidupan setelah menggunakan Devil Contract.
"Jadi, Magister apa yang akan kita bahas?,"
"Panggil aku Sensei kalau disini" Magister—Maksduku Hanz-Sensei mengambil sebuah berkas dan memberikannya kepadaku.
Aku membuka berkas itu dan melihat beberapa foto buronan yang sedang gencarnya di cari oleh polisi internasional.
"Jadi target kita kali ini adalah mereka? Bukan Red Barret?".
"Mereka yang ada di foto itu adalah para Jendral Red Barret. Seminggu yang lalu mereka berhasil membunuh 50 warga negara Meksiko.
"Dan baru saja aku mengontak bos mafia Veranda dan dia menemukan persembunyian para Jendral Red Barret."
Aku bisa menembaknya karena Hanz-Sensei sudah mengatakannya di telpon kemarin malam. "Shibuya kan?".
"Benar. Kali ini kita harus menangkap mereka dan memaksa mereka memberi tahu dimana pemimpin Dystopia."
Kojima membuka matanya. "Ayahku—Orang itu suka berpindah-pindah tempat. Aku pernah bilang ke anda Hanz-Sensei kalau Dystopia memiliki markas di seluruh dunia."
Sungguh kenyataan yang kejam bagi Kojima kalau ayahnya adalah seseorang yang gila akan sihir. Sejak kecil Kojima telah menjadi bahan eksperimen sampai memilik puluhan jenis sihir di tubuhnya, dan ibunya dibunuh oleh ayahnya sendiri. Selama ini Kojima telah menerima penderitaan yang sangat berat hingga menghilangkan eksprsi di wajahnya.
"Tapi kalau kita menemukan monster itu" Aku memegang pundak Kojima. "Kamu harus menghajarnya dan mencabiknya sampai dia minta ampun!".
Kojima tersenyum. "Tentu saja aku akan mencabik monster itu jika aku bertemu dengannya lagi."
"Baiklah. Jadi operasi selanjutnya bernama Operasi Keer. Di operasi ini Regu Valhala akan dikerahkan dan kalian yang akan memimpin Regu Valhala. Operasi akan di laksanakan pada 28 Juni 3020," Ucap Hanz-Sensei menjelaskan Operasi Keer.
"Tentu saja kami yang memimpin, karena kami berdua adalah ketua Regu Valhala."
Regu Valhala adalah regu khusus di S.W.O.D yang biasanya menjalankan tugas langsung dari Master Hayate. Kalau regu lainnya biasnya menjalakan tugas dari markas Pusat S.W.O.D.
Regu Valhala terdiri atas Kojima sebagai ketuanya, aku sebagai wakil ketua, dan 4 agen yang tidak boleh kusebutkan namanya.
"Segitu saja, kalian berdua boleh pergi."
Aku berdiri dan meninggalkan ruang kepala sekolah bersama Kojima. Namun tak lama kemudian Hanz-Sensei menyusul aku dan Kojima.
"Yuuto, aku lupa memberi tahukan mu."
"Memberitahukan aku apa?".
"Ini penawaran ku untuk kedua kalinya, mau kah kamu pindah ke Akademi Agartha mulai semester depan?".
Aku tersenyum. Memang, sepertinya pertemuanku dan Miyuki sudah ditakdirkan. Aku tidak punya pilihan selain menerima penawaran ini. Baiklah akan kuputskan, mulai semester depan aku akan pindah ke Akademi Agartha dan aku akan berusaha mendapatkan Miyuki!.
"Aku terima tawaran anda, Hanz-Sensei," Ucapku sambil tersenyum bahagia.
*THE LAST OF ORIGIN BERLANJUT DI NOVELME