Sekarang murid kelas 1-A sedang berada di hutan kawasan Akademi Agartha untuk melaksanakan kegiatan olahraga yang dipimpin langsung oleh wali kelasnya yaitu Hanz-Sensei.
Namun untuk hari ini olahraga nya sangat spesial karena murid-murid diperbolehkan menggunakan sihir mereka.
"Hanz-Sensei sebenarnya apa yang kita akan lakukan hari ini? Biasanya kita kan gak boleh memakai sihir," Tanya Lumina.
Hanz-Sensei mengeluarkan Grimoire miliknya. "Hari ini kita akan melakukan tradisi tahunan Akademi Agartha yaitu...." Hanz-Sensei menggunakan sihirnya untuk memakaikan jubah penyihir kepada murid-muridnya yang berwarna hitam. "Battle Royale antara penyihir!".
Semua hening sesat. Mereka semua terdiam saat mendengar battle royale dari mulut Hanz-Sensei. Semua orang seperti tidak menerimanya kecuali Gatcha yang kelihatan nya sangat bersemangat.
"Maksudnya Sensei?...," Tanya Miyuki.
"Sesuai perkataan ku tadi kita akan melakukan olahraga Battle Royale di hutan ini.
"Dalam olahraga ini terdapat 5 Tim yang terdiri dari 2 orang. Untuk Tim sudah aku pilihkan!".
Berikut adalah pembagia Tim yang sudah dipilih oleh Hanz-Sensei :
Theresa-Kui
Ein-Kagura
Lumina-Riku
Kojima-Miyuki
Yurika-Gatcha
Theresa sangat tidak menerima kalau dia setim Kui , Kagura tampak kesenangan satu tim dengan Ein, Lumina tampak khawatir dengan Riku yang masih asik tidur, Yurika dan Gatcha mulai menyusun strategi, sedangkan Kojima dan Miyuki hanya diam tak tau harus ngapain.
"Baiklah! Karena semua sudah mendapat timnya masing-masing, sekarang aku akan memberitahukan peraturan nya. 5 Tim yang sudah di buat harus menyebar keseluruh hutan untuk bersembunyi lalu menyerang satu sama lain. Tim yang berhasil mengalahkan Tim lain akan mendapatkan 1 poin. Tim yang memiliki 5 poin keluar sebagai pemenang
"Misalkan Tim Theresa memiliki 2 poin dan berhasil di kalahkan oleh Tim Lumina maka Tim Lumina mendapatkan 2 poin milik Tim Theresa dan 1 poin dari mengalahkan Tim Theresa," Hanz-Sensei selesai membacakan peraturan nya. "Sekian dariku, apa ada yang tidak jelas?".
Semua murid setuju dengan peraturan yang diberikan Hanz-Sensei. Setelah itu Hanz-Sensei memulai Tradisi Tahunan Akademi Agartha : Battle Royale.
Kelima tim pun berpencar keseluruh hutan. Lumina masih berusaha membangunkan Riku, Theresa sudah membuat Kui menjadi boneka, Einhar bersama Kagura bersembunyi disebuah gua, Yurika dan Gatcha mencari mereka semua, sedangkan Kojima meninggalkan Miyuki dari tempat start diawal.
Yang lain sedang asik mencari tempat persembunyian, kalau Yurika dan Gatcha malah asik memburu mereka semua.
"Yurika, gimana? Sudah tau keberadaan mereka?," Tanya Gatcha yang sedang mengatifkan sihirnya.
"Belum...Bagaimana kondisimu? Sudah selesai bikin Golem nya?," Tanya Yurika.
"Sebentar lagi!," Jawab Gatcha.
Saat Yurika sedang berkonsentrasi untuk mendeteksi keberadaan mereka semua, tiba-tiba datang sesosok mahluk yang memiliki bentuk aneh menyerang Yurika. Tangan Yurika terluka dan langsung dia obati menggunakan sihir penyembuhan.
Melihat Yurika diserang, Gatcha bersama dua Golemnya mencari keberadaan penyerang. Penyerang begitu cepat sampai Gatcha tidak bisa menangkap nya. Karena keberadaan si penyerang susah ditebak, Yurika pun berinisiatif menggunakan sihir yang sedang ia latih.
"Gatcha tutup matamu!," Teriak Yurika.
"Kenapa?!," Tanya Gatcha.
"Cepat tutup saja!".
Gatcha menutup kedua matanya dengan tangan nya. Setelah Gatcha menutup matanya, Yurika menggunakan sihir Flash agar keberadaan si penyerang bisa terlihat.
"Gatcha sekarang! Penyerang tepat berada di pohon di depanmu!".
Gatcha yang diberi tahu lokasi penyerang pun langsung memerintahkan Golem nya mencabut pohon yang dimaksud dan menangkap si penyerang.
Ternyata yang menyerang adalah Kui yang sudah menjadi boneka karena Theresa. Setelah menangkap Kui, Yurika menemukan keberadaan Theresa lalu menangkapnya. Tim Yurika-Gatcha mendapatkan 1 poin. Masih ada 4 tim dan Tim Yurika-Gatcha memimpin dengan 1 poin.
Saat kalah, Kui kembali menjadi manusia dan dia marah kepada Theresa karena telah membuat dia menjadi boneka. Karena kesal dimarahi Kui, Theresa membuat Kui jadi boneka lagi dan membiarkannya di tengah hutan.
Ditempat lain, Tim Ein-Kagura masih bersembunyi di gua yang mereka temukan di barat daya hutan. Selagi bersembunyi, Ein menciptakan senjata dan beberapa alat untuk siap bertarung dengan Tim lain. Sedangkan Kagura sedang membuat lingkaran sihir miliknya agar dia mudah mengaktifkan sihirnya jika ada yang menyerang mereka.
"Apa kau yakin di gua yang gelap ini ada orang Yurika?," Suara Gatcha terdengar dari kejauhan.
"Iya aku yakin. Cepat masuk dan bantai yang di dalam," Ucap Yurika seperti sangat yakin bisa mengalahkan Ein dan Kagura.
(Jangan harap kalian bisa mengalahkan ku!) Batin Ein.
Ein menggunakan sihirnya untuk menciptakan perisai dan memberikan perisai itu kepada Yurika.
"Terima kasih Ein...," Ucap Kagura.
Suara langkah kaki Yurika dan Gatcha semakin jelas. Ein memasang segala pelindung yang ia ciptakan tadi dan memegang pedang panjang.
Tiba-tiba cahaya yang sangat terang menerangi gua itu. Ein dan Kagura kaget dan mereka langsung memasang posisi bertahan. Karena takut dengan serangan tiba-tiba, Ein menciptakan satu lagi perisai dan memegang nya di tangan kanan.
"Itu mereka! Gatcha sekarang."
Gatcha bersama dua Golemnya pun langsung menerjang Kagura dan Ein. Namun sial buat Gactha dia masuk ke dalam lingkaran sihir Kagura. Alhasil Gactha bersama kedua Golemnya tidak bisa bergerak terkena tarikan gravitasi yang sangat kuat berkat sihir gravitasi milik Kagura.
Selagi Kagura fokus mempertahankan sihir gravitasinya, Ein dengan cekatan menyerang Yurika lalu menjatuhkan Yurika ketanah. Ein menciptakan sebuah Tali dan mengikat kedua tangan Yurika.
(Aku selalu menang dalam hal apapun! Karena aku adalah pemenang! Aku adalah si nomor 1! Akulah Reinkarnasi Smitty Werben Jager Man Jensen) Batin Ein dengan pede nya kalau dia akan terus menang.
Tim Yurika-Gatcha dinyatakan gugur, dan Tim Ein-Kagura mendapatkan 3 poin. Tersisa tiga Tim lagi dan Tim Ein-Kagura memimpin dengan 3 poin.
Ditengah hutan, Kojima dengan cepatnya melompat dari pohon ke pohon lainnya sambil mencari Tim lain sedangkan Miyuki kesusahan mengejar Kojima.
Di area start, Lumina masih berusaha membangunkan Riku dari tidurnya yang nyenyak.
"Riku bangun aku mohon. Nanti kita bisa kalah loh...," Ucap Lumina dengan pelan.
Lumina tidak tega membangunkan Riku dari tidurnya namun kalau dia tidak membangunkan Riku maka Timnya akan kalah dengan mudah.
Lumina terus menggoyang-goyangkan kaki Riku agar dia bisa bangun dan ikut memburu yang lain. Tak lama kemudian Riku bangun dari tidurnya dan menatap sinis kepada Lumina.
"Lumina lepas kacamata mu. Jika ada yang ingin menyerang kita berdua maka tatap matanya lalu bekukan dia," Ucap Riku.
"T-Tapi kan sihirku tidak bisa dikendalikan...Kalau beku ga masalah tapi kalau kebakar nanti kasian kan...," Sangkal Lumina.
Riku berdiri dan melihat kearah Lumina. "Memang sihirmu tidak bisa dikendalikan tapi masalah membekukan atau membakar seseorang itu tergantung dengan mood mu sekarang ini.
"Jika kamu sedang sedih, senang, dan bahagia maka sihir es mu akan aktif. Tapi kalau kamu sedang marah, malu dan bersemangat maka sihir api mu akan aktif. Api dan Es adalah perwujudan dari perasaan manusia dan manusia yang memiliki sihir itu dianugerahi sebuah kekuatan mengontrol emosinya," Jelas Riku.
Lumina kaget mendengar penjelasan Riku tentang sihir yang dia miliki. Lumina saja tidak tahu detail tentang sihirnya tapi kok Riku bisa tau sedetail itu tentang sihirnya?.
"Ba-Bagaimana kau tau tentang sihirku sedetail itu?," Tanya Lumina.
"Sihirku adalah Summoner dan aku sudah melihat banyak sekali jenis sihir aneh serta cara mengontrol sihir aneh itu," Jelas Riku.
Setelah penjelasan panjang lebar, akhirnya Riku kembali tidur sedangkan Lumina sedang fokus memikirkan hal sedih demi sihir es nya bisa aktif dan membekukan orang yang akan menyerangnya. Namun sebelum tidur, Riku meninggalkan Druid miliknya untuk menjaga Lumina agar dia bisa terus berkosentrasi.
Ditempat lain, Kojima menemukan persembunyian Ein dan Kagura. Kojima belum menyerang Ein dan Kagura karena menunggu Miyuki yang ketinggalan jauh.
"Akhirnya kesusul!," Ucap Miyuki dengan nafasnya yang tidak beraturan.
"Einhar dan Kagura ada didalam. Aku akan menyerang mereka berdua, sedangkan kamu...Kamu siapa ya?," Tanya Kojima dengan wajahnya yang kebingungan karena dia lupa nama Miyuki.
"NAMAKU MIYUKI WOI! MASA LUPA SAMA TEMAN SEKELAS DAN TIM SENDIRI?!," Teriak Miyuki.
Kojima melanjutkan pembicaraan tadi. "Miyuki nanti kalau ada orang lain mendekat, teriak saja nanti aku akan keluar dari gua secepatnya," Jelas Kojima.
Kojima memasang kuda-kuda nya dan bersiap masuk kedalam gua secepat yang dia bisa.
"Heh?! Aku juga pengen melakukan—"
Belum Miyuki selesai bicara, Kojima sudah masuk kedalam gua dengan sangat cepat.
Miyuki yang menunggu di luar gua pun merasa tidak berguna jika dia satu tim dengan Kojima.
Tak berlangsung lama Kojima keluar dengan Ein dan Kagura yang dia ikat dan diseret. Kagura terlihat sangat sebal karena dia kalah dengan cara yang memalukan sedangkan Ein tidak percaya kalau dia kalah oleh Kojima.
Sebenarnya yang terjadi di dalam gua seperti ini :
Kojima dengan sangat cepat masuk kedalam gua dan dia menemukan lokasi Ein dan Kagura. Karena sudah tau lokasi Ein dan Kagura, Kojima melakukan Stealth Kill namun Kojima hanya menyerang titik lemah mereka berdua agar mereka lumpuh sesaat.
"K-Kojima kamu sebenarnya siapa sih? Kok kuat banget," Tanya Kagura.
"Itu...Rahasia...," Jawab Kojima dengan santai.
Setelah itu Kojima bergerak lagi mencari Tim terakhir yaitu Tim Lumina dan Riku.
Tim Kojima-Miyuki mendapatkan 4 Poin dan sekarang hanya tersisa dua tim. Jika Lumina dan Riku berhasil mengalahkan Kojima maka Tim Lumina-Riku akan keluar sebagai pemenang, sebaliknya jika Kojima berhasil mengalahkan Tim Lumina-Riku maka Tim Kojima-Miyuki akan keluar sebagai pemenang.
Lumina masih memikirkan hal-hal sedih yang pernah dia alami selama ini. Dari dia kehilangan kucing kesayangan nya, dimarahi Ayahnya, Membakar pegawai toko bunga, sampai film sedih yang dia tonton kemarin.
Kojima sedang menuju lokasi Lumina dan Riku berada. Didalam pikiran nya Kojima saat ini hanyalah memburu dan memburu, tak peduli dia kalah atau menang.
Menyadari kalau Kojima mendekat, Druid milik Riku membangun kan Riku dari tidur dan memasang posisi bertahan. Riku sebenarnya tau seberapa kuatnya Kojima karena itu dia juga lumayan tertarik melawan Kojima.
Riku memerintahkan Druidnya untuk memeriksa keberadaan seseorang disekitar mereka. Betapa terkejutnya Riku karena mengetahui Kojima sudah berada dibelakangnya, dia tidak menyadari keberadaan Kojima padahal Riku telah memasang mode waspada.
"LUMINA DIBELAKANGKU! BEKUKAN KOJIMA SEKARANG!," Teriak Riku.
Teriakan Riku membuat Hanz-Sensei terkejut karena muridnya yang sangat pemalas dan tukang tidur bisa berteriak seperti itu.
Lumina melihat kearah belakang Riku. Alhasil Kojima dan Lumina saling bertatap mata lalu beberapa detik kemudian Kojima membeku seketika. Namun sihir beku dari Lumina tidak mempan kepada Kojima karena Kojima dengan mudahnya lepas dari sihir bekunya Lumina.
"Su-Suara siapa tadi!," Miyuki datang dengan suara nafasnya yang tidak karuan.
Melihat Lumina dan Riku yang terbaring di tanah, sudah dipastikan kalau tim Kojima-Miyuki keluar sebagai pemenang Tradisi Tahunan Akademi Agartha Battle Royale.
Setelah Battle Royale selesai semua murid berbaris dan mendapatkan sebuah hadiah dari Hanz-Sensei yaitu vocher makan Sushi gratis. Kata Hanz-Sensei sih 'Tidak ada yang kalah! Semua pemenang!'.
Setelah pulang sekolah semuanya setuju pergi ke kedai sushi kecuali Kojima. Dia sepertinya tidak tertarik dengan vocher makan sushi gratis.
Walaupun murid-murid kelas 1-A telah bertarung satu sama lain hari ini, mereka tetap akrab dan melupakan semua pertarungan yang mereka lakukan tadi siang. Semua ini sesuai dengan harapan Hanz-Sensei yaitu dia ingin semua murid didiknya akrab satu sama lain, walaupun ada aja satu murid yang sepertinya tidak mau bergaul dengan yang lain.