Hari itu, Tomi sedang bersiap untuk pernikahannya, ada gurat bahagia di wajahnya, tak menyangka saat bahagia itu akan tiba.
"Kamu sudah siap, nak ?" tanya mamanya.
"Sudah, ini sudah hampir selesai,"
Mama tampak cemberut, tak mengerti bagaimana anaknya masih bisa bercanda di saat penting ini.
"Siap jadi suami?" tanya beliau serius, netranya mendadak basah.
"Ma..., Tomi bukan anak kecil lagi, Tomi udah siap segalanya, jadi mama tenang saja ya..." jawab Tomi seraya menyeka air mata sang mama.
"Ya sudah kalau begitu, ayo sekarang kita keluar,"
"Mama tunggu diluar saja dulu !" pinta Tomi yang ditanggapi dengan anggukan. Sebuah kecupan mendarat di keningnya.
Kamar kembali sepi, Tomi lalu menatap cermin di depannya. Sembari bercermin, pikirannya melayang ke masa lalu, saat hatinya masih milik orang lain.
'seandainya aku tahu sandiwaramu, tak akan ku serahkan hatiku padamu' batinnya sedih