Chereads / office girls My wife / Chapter 26 - bab 26

Chapter 26 - bab 26

di pagi hari difanya bangun karena jam wakenya berbunyi menunjukkan pukul 4.30 pagi itu tanda waktunya solat subuh. difanya pun membangunkan suaminya untuk solat berjama'ah agar pahala yang didapat lebih banyak.

" kak.... bangun kita solat subuh yuk... " ucap difanya sambil menggoyangkan tubuh Fabio.

" lima menit lagi ya... " ucap Fabio yang masih enggan membuka matanya

" ok kalo gitu aku mandi dulu selesai aku mandi kakak mandi ya.. " ucap difanya

" mandi bareng aja sayang biar cepet... " ucap Fabio

" gimana mau mandi kaka aja masih enggan membuka mata gitu... " ucap difanya beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi Fabio pun segera menyusul istrinya untuk mandi bareng.

selesai mandi mereka solat berjama'ah kemudian berdoa untuk keluarga kecilnya.

" kak aku kebawah dulu yah mau buat sarapan dulu.. " ucap difanya Fabio pun hanya menganggu.

difanya pun langsung menuju kedapur untuk membuat sarapan buat keluarga kecilnya sebelum malaikat kecil difanya bangun.

tiba-tiba difanya yang tengah asik menggoreng telur dikagetkan dengan tangan kekar yang melingkar d pinggangnya.

" lagi bikin sarapan apa sayang... " tanya Fabio yang memeluk difanya dari belakang

" lagi buat telur ceplok sama nasi goreng.... kakak jangan ganggu deh... " ucap difanya

" ya udah aku ke ruang kerja dulu yah... kamu lanjutin masaknya kalo udah selesai panggil aku " ucap Fabio lalu mencium bibir istrinya.

difanya pun melanjutkan masaknya. setelah selesai dia membangunkan anak2 nya untuk mandi dan sarapan ga lupa memanggil Fabio diruang kerjanya.

selesai sarapan Fabio langsung pergi kerumah sakit karena ada operasi jam 10.

difanya menanyakan kepada pelayan dimana lisa sangat baby sister. namun seluruh pembantu tidak mengetahui dimana lisa berada difanya pun menelpon no HP lisa namun ga aktif.

difanya mulai bertanya-tanya dimana lisa ga memberitahukan kalau dia hendak pergi keluar rumah.

" mungkin lisa ada keperluan mendadak sehingga tidak bisa memberi kabar nyonya" ucap bisa ani

" iya... yah... " ucap difanya

" ya udah bibi saya mau kekamar main sama anak-anak kalo ada apa bisa panggil saya aja.. " ucap difanya beranjak dari tempatnya menuju kamar anak-anaknya.

disaat di bermain sama anak-anaknya pikiranya masih memikirkan lisa.

semantara itu setelah melakukan operasi Fabio kembali ke ruangannya disana sudah menunggu pinkan di luar.

" Fabio bisa aku bicara sama kamu? " ucap pinkan

" ga ada yang perlu dibicarakan saya sibuk saya harap kamu ga mengganggu waktu saya, makasih" ucap Fabio sambil memberi isarat pada bian agar pinkan ga masuk keruangannya.

saat Fabio masuk keruangan bian menghalangi pinkan untuk masuk.

" saya harap dokter pinkan bisa mengerti kemauan dari dokter fabio yang tidak ingin bertemu sama dokter " ucap bian

" oh ayolah bian... aku harus bicara sama fabio kalo aku sangat mencintainya... " ucap pinkan frustasi kerena fabio makin menjauh darinya

" percuma dokter pinkan mencintai dokter fabio karena dokter fabio sudah berkeluarga dan sudah memiliki anak " ucap bian

" bohong kamu pasti bohong bian, saya ga pernah mendengar rumor atau pun gosip mengenai itu... " ucap pinkan

" karena itu buka gosip tapi fakta... dokter fabio sangat mencintai istrinya dan ke dua anaknya... siapa pun yang menggangu kebahagian dan ketenangan keluarganya dokter fabio ga kan pernah membiarkannya" ucap fabio memberi peringatan

" saya mau tahu siapa wanita yang sudah mendapatkan hati fabio... sementara saya masih bisa menjadi yang kedua... dan saya rela untuk itu" ucap pinkan bian pun ga habis pikir sama pola pikir dokter pinkan yang sangat berharap bisa berada dekat dengan fabio.

" sudah lah saya sudah memberitahu kan semuanya saya harap dokter pinkan bisa mendapat laki-laki yang sayang dan cinta sama dokter " ucap bian kembali ke bangkunya meninggalkan pinkan yang masih terpaku dengan pikirannya sendiri.