maaf udah lama ga up date karena hp lagi ngeheng jadi ga bisa buat nulis untuk lanjut cerita ... 🙏🙏🙏
sekali lagi maaf karena masalah hp jadi ga bisa up date buat kalian dh...
syukur 🙏🙇🎉 sekarang hp aku udah bisa lagi buat nulis cerita lanjutan antara difanya dan fabio...
happy Reading.... 😘😘😘😘
" sekarang tinggal kita berdua disini... hahahhah " ucap romi
difanya hanya bisa pasrah dengan nasibnya saat ini berharap ada yang bisa menolong anaknya agar anak-anak bisa selamat dari sini.
" kamu salah kita tidak berdua.... " ucap difanya tiba-tiba
" apa maksudmu... dasar wanita ga tahu diri masih mending aku mau memberimu kenikmatan sebelum mati masih saja sombong.. " ucap romi
" dia benar kalian tidak berdua saja... " ucap fabio belakang romi lalu memukul pundak romi hingga pingsan.
" cari anak-anak sampai ketemu " ucap fabio pada anak buahnya
" sayang maaf aku terlambat... " ucap fabio penuh penyesalan
" ga apa kok yang penting kamu sudah datang... " ucap difanya lemah
fabio pun langsung memeluk istrinya dengan penuh kasih sayang ga mau ada siapa pun yang menyentuh istrinya kecuali dirinya.
setelah anak-anak nya diselamatkan fabio beserta keluarga kecilnya pergi dari tempat itu lalu menyuruh bian untuk menyelesaikan semuanya sampai pinkan dtangkap untuk mempertanggung kan jawabkan berbuatannya kepada polisi fabio ga mau sampai keluarganya disakiti lagi oleh pinkan dan antek-antek.
.
.
.
.
.
.
saat fabio sampai rumah fabio langsung merawat istri dan anaknya dengan sangat telaten dbantu suster dan dokter ridwan salah satu dokter di rumah sakit.
" kalian tolong obati anak-anak ku, kalo istriku biar aku yang urus " ucap fabio kepada ridwan dan suster fanya
" baik dok... " ucap dokter ridwan dan suster fanya bersamaan
" bagus... " ucap fabio langsung pergi kekamar utama
begitu sampai dikamar utama fabio langsung menggemgam tangan difanya.
" maaf kan aku sayang karena telah menganggapmu penghianat tapi nyatanya itu semua hanya tipu muslihat pinkan aja untuk memisahkan kita berdua... aku memeng bodong karena tidak percaya padamu" ucap fabio lirih
" eeehhmmm.... kak... " ucap saat matanya terbuka
" maaf sayang aku sangat bodoh karena memcurigaimu dan meragukanmu... " ucap fabio sedih
" ga pa yang penting sekarang kakak percayakan sama aku.... cinta aku cuma buat kakak dan anak-anak kita ga kan pernah buat yang lainnya " ucap difanya
" iya sayang aku percaya itu... I love you"
" love you to my husben "
fabio dan difanya saling berpelukan dengan mesra
" aku kangen sama kamu sayang... tolong jangan pernah tinggalin aku tetaplah bersamaku sampai mau memisahkan kita" ucap fabio d telinganya difanya
" iya kak... difanya janji ga kan pernah ninggalin kakak kok.. " ucap difanya
" makasih... kamu istirahat lah aku akan menemui anak-anak " ucap fabio melepas pelukan
" baiklah kak... " ucap difanya
fabio pun keluar dari kamar menuju kamar anak-anaknya.
" gimana anak-anak ku mereka baik baik saja kan" ucap fabio
" mungkin memiliki trauma tentang kejadian itu, sebaiknya segera periksa " ucap dokter ridwan
" ok thanks... " ucap fabio
" kalo gitu aku permisi dulu... " ucap dokter ridwan
" saya juga permisi dok... " ucap suster fanya
" ok... " ucap fabio
fabio melihat kedua anaknya berharap anaknya tidak mengalami trauma atas apa yang mereka alami.
" maafkan papa mu ini karena tak menyadari dengan cepet... " ucap fabio lirih
fabio pun menelpon bian untuk menanyakan kelajutannya.
" hallo bian gimana... " ucap fabio
" semua sudah diatasi dan pinkan sudah ditangkap bersama dengan lisa dan komplotan ya dan ternyata mila juga terlibat didalamnya " ucap bian di telp
" bagus buat mereka mendapat hukuman yang berat tampa ampun ataupun penangguhan penahan saya mau mereka merasakan gimana sakitnya diperlakukan seperti orang tak berharga
" ucap fabio
" baik bos.... saya kan mengaturnya dengan pengacara kita "
" bagus.... " ucap fabio dan menutup telpon nya sepihak
fabio pun keluar dari kamar menuju dapur memberi perintah untuk menyiapkan makanan untuk makan malam.
setelah memberi perintah fabio kembali ke kamarnya untuk melihat difanya.
bagitu masuk difanya ga ada d tampat tidur fabio pun langsung mengetuk pintu kamar mandi
" sayang kamu ada didalam kan... " ucap fabio sambil mengetuk pintu kamar mandi
" iya kak... " terik difanya dari dalam kamar mandi
fabio merasa tenang mendengar istrinya tengah di kamar mandi. fabio pun menunggu ditempat tidur sambil bersandar mengecek e-mail dari dino mengenai rumah sakit dan beberapa laporan usaha lainya yang fabio kelola.