dikarenakan fabio ada meeting dikantor dan juga ada operasi drumah sakit akhirnya difanya dan anak-anak memutuskan untuk jalan ke mall ditemani oleh bi ani.
difanya melihat anak2 sangat suka sekali d permainan yang ada didalam mall...
difanya menjaga dini dan bi ani menjaga nando soalnya kesukaan mereka sangatlah berbeda.
saat sedang menemani dini tiba-tiba ada yang menepuk punggung difanya.
" mb difanya.... " ucap orang menepuk punggung difanya
" lisa... apa kabar? " tanya difanya
" baik mb... gimana kabar mb sekeluarga " ucap lisa basa basi
" alhamdulillah semuanya baik-baik saja dan sehat " ucap difanya
" oh ya... lisa kenapa kamu meninggalkan rumah ku mendadak sekali... apa orang tuamu sudah sembuh.. " tanya difanya lagi
" orang tuaku sudah meninggal mb.. " ucap lisa sedih
" saya turut berduka cita ya lisa... maaf saya ga bisa datang ke pemakamannya" ucap difanya menyesal
" cih... so baik... " ucap lisa dalam hati
" sekarang kamu mau kerja lagi sama aku... " ucap difanya
" kerja sama mb kayanya ga mb soalnya pa Fabio ga menyukai saya.. " ucap lisa
" masa... " ucap difanya
lisa males banget menjawab semua perkataan difanya lisa langsung mengeluarkan saputangan yang sudah di beri obat bius dari dalam tasnya lalu membekap difanya seketika itu difanya langsung kehilangan kesadaran lisa langsung meminta roni untuk membopong difanya keluar mall.
" dini ikut tante lisa ya.. mama mau dibawa ke rumah sakit soalnya mama sakit " ucap lisa mengajak dini untuk pergi bersama dirinya dini pun hanya mengantuk setelah mamanya dbawa pergi seorang laki-laki.
nando melihat itu pun langsung menghampiri dini dan lisa " au ke ana? " tanya nando cadel
" mau nemenin mama ke rumah sakit nando mau ikut " tanya lisa lagi - lagi nando mengangguk mengikuti lisa sedangkan bisa ani sedang sibuk mengantri minuman yang nando mau.
saat selesai mengantri bi ani mencari cari nando serta difanya dan lisa keliling mall tempat permainan dan food court tapi tidak ketemu akhirnya bi ani menelpon tuannya mengabarkan kalo istri dan anaknya menghilang di mall
" hallo tuan.... " ucap bi ani saat telp di angkat
" maaf bi... bos fabionya sedang operasi kemungkinan selesai 2 jam lagi" ucap bian
" maaf ini siapa ya.. " tanya bi ani
" ini bian bi sekretaris pa Fabio... ada yang bisa saya bantu" ucap bian lembut
" begini tadi saya nyonya sama anak-anak main bareng dimall saat saya membeli minuman pesenan den nando begitu saya kembali mereka sudah tidak ada di mall gimana ini... " ucap bi ani
" bibi tenang dulu sekarang bibi disana dulu sampai saya datang jangan kemana mana" ucap bian
setelah telponnya terputus bian pun menghubungi bodyguard untuk mengerahkan semua nak buahnya untuk mencari istri dan anak-anak bosnya.
bian begitu sampai di mall bian menghubungi nomor yang tadi menelpon Fabio dan bi ani mengangkatnya menyebutkan keberadaanya saat ini.
saat bian menghampiri bi ani dalam keadaan kalut ga tahu harus berbuat apa cuma bisa menangis ga peduli dengan orang-orang yang memandangnya apa.
bian pun menyuruh salah satu bodyguard mengantar bi ani pulang dan bian mencari pengurus mall untuk melihat CCTV untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
setelah melihat CCTV bian meminta copynya buat melakukan pencarian dan laporan untuk Fabio.
setelah mendapatkan videonya bian pun kembali ke rumah sakit untuk mengeprint foto pelakunya yang bisa diberikan untuk anak buahnya dan polisi untuk memberi laporan penculikan.
setelah selasai bian pun pergi kekantor polisi untuk membuat laporan dan polisi pun langsung menanggapinya dan mulai melakukan pencarian disekitaran kota Jogja.
saat Fabio hendak kembali ke ruangannya pinkan menghampiri Fabio
" dokter Fabio... " ucap pinkan
" kamu... untuk apa lagi kami kesini bukanya kamu tugas drumah sakit pusat " ucap Fabio
" aku sedang cuti.... " ucap Pinkan menutupi kenyataan kalo dia sudah dipecat oleh dino.
" ooh... " ucap Fabio padahal Fabio tahu kalo Pinkan sudah diberhentikan sama dino atas permintaan Fabio.
" aku kesini mau ketemu sama kamu... aku kangen sama kamu Fabio... " ucap Pinkan
" kangen... ga salah... " ucap Fabio
" ga lah malahan mama kamu sudah merestui kalo nanti kita menikah... " ucap Pinkan
"hahahhah.... mama ga ada hubungannya dengan hidup aku dan asal kamu tahu aku sudah menikah dan memiliki dua orang anak " ucap Fabio geram
" Aku tahu itu.... " ucap Pinkan dengan senyum misterius nya
" oh ya... kalo kamu tahu kenapa kamu masih saja menggangu aku dan keluargaku " ucap Fabio
"pernikahan kamu tampa restu dan cinta mana mungkin bisa bertahan lagi pula lihat ini... " ucap Pinkan sambil memperlihatkan foto difanya sedang tidur seranjang dengan pria lain.
" dari mana kamu dapet foto itu... " ucap Fabio marah
" kamu ga perlu tahu yang pasti istri kamu sudah tidak setia sama kamu lebih baik ceraikan dia menikahlah denganku " ucap Pinkan
Fabio hanya bisa diam mendengar penuturan dari Pinkan yang menjelekan istrinya dan lagi foto yang Pinkan punya membuat Fabio frustasi merasa marah dan di hianati karena selama ini telah dibohongi oleh istrinya.
" pikirkan Fabio bisa aja anak yang kami anggap anak adalah bukan anakmu " ucap Pinkan tersenyum penuh kemenangan.
Pinkan pun pergi meninggalkan Fabio yang sedang kalut dengan pemikirannya sendiri
" apa benar yang dikatakan Pinkan... " ucap Fabio dalam hati mulai memikirkan semua perkataan Pinkan dan kembali berjalan menuju ruangannya
begitu sampai di ruangan Fabio sudah ditunggu oleh bian untuk melaporkan kasus penculikan anak dan istrinya.
" maaf bos.... saya mau melaporkan kalo istri dan anak bos sudah diculik " ucap bian Fabio hanya diam tidak bergeming dengan ucapan bian
" boss... " panggil bian lagi
" iya kenapa bi" ucap Fabio
" istri dan anak bos diculik sama lisa dan dua orang cowo" ucap bian
"apa kamu sudah menyelidikinya... dengan benar siapa tahu aja dia pergi sendiri " ucap Fabio yang membuat bian merasa aneh
" ada apa dengan mu bos... apa ada yang mengganggu pikiran mu" ucap bian lagi
" coba kamu lihat ini.... " ucap Fabio memberika foto yang dikirim oleh Pinkan
" ini.... bukannya cowo yang membawa istri bos... " ucap bian
" benarkan... " ucap Fabio
" iya coba bos melihat CCTV yang ada di mall " ucap bian memberika laptopnya kemudian memutar video yang dia dapat dari CCTV mall
saat Fabio melihat terlihat jelas tatapan tajam yang sangat mengerikan membuat bian merasa ngeri sendiri . Fabio pun menggebrak meja nya dengan sangat keras hingga Fabian kaget dibuatnya.
" sial aku telah ditipu sama perempuan brengsek itu " ucap Fabio berang kemarahan yang memuncak membuatnya sangat tertipu.
" bian aku sudah memberiakan istri dan anakku alat pelacak " ucap Fabio kemudian mengutak-atik hpnya
" Fabio pun segera memerintahkan bian untuk mengantar mau ketempat tujuan yang ada di titik dimana difanya dan kedua anaknya berada.