saat difanya tersadar dia merasa aneh kerena dia berada di sebuah gudang dan tangan dan kakinya sudah dikat dan mulutnya sudah ditutup lakban begitu pula dengan ke anaknya.
" kenapa begini... " ucap difanya dalam hati seingat di hanya bertemu dangan lisa
" apa lisa yang melakukan semua ini tapi kan aku selalu baik padanya, seingatku ga pernah menyinggung lisa ataupun berkata kasar pada lisa... hiks hiks hiks" cuman difanya dalam tangisnya dia sedih melihat anak-anak juga teriak dan tertutup oleh lakban.
seketika terdengar pintu dibuka
difanya mulai melihat dalam kegelapan namun matanya ga bisa melihat siapa yang memasuki ruangan itu.
" dasar cewe kampung.... ga tahu malu.. " ucap wanita itu pada difanya
" aku akan membuat Fabio meninggalkanmu dan memilihku tentunya.... kamu itu ga pantas untuk ada disamping Fabio... yang pantas cuma aku pinkan hahahahahha.... " ucap pinkan
" ga percuma aku bayar mantan pengasuhnya beserta pacarnya untuk menyingkirkan kalian bertiga.... hahahahaha.... " ucap Pinkan lagi
Pinkan pun membuka lakban ku bibirku terasa sakit sekali.
" kamu boleh bunuh aku tapi tolong jangan sakit anakku.... aku mohon" ucap difanya
" mana mau aku merawat anak sialan mu itu bikin aku jijik...." ucap Pinkan
" tolong biarkan anakku hidup kamu boleh berbuat apa aja sama aku asal anak-anak ku bisa hidup tenang " ucap difanya memohon keselamatan anaknya
" ok aku akan biarkan anakmu hidup tapi di panti asuhan biar anakmu ga dekat lagi dengan Fabio " ucap Pinkan
difanya dalam kesensaranya bersyukur namun dia harus rela mengorbankan segalanya untuk anak-anak walau dia ga tahu gimana kelanjutannya nanti, difanya cuma berharap anaknya menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.
" kalian bawa wanita ini habisi dia dan ingat jangan meninggalkan jejak... aku ga mau sampai ada polisi yang sampai menangkapku " ucap Pinkan kepada anak buahnya
anak buahnya pun menyeret difanya kasar tampa peduli. kedua anak difanya menangis melihat mama mereka perlakukan seperti itu.
" kalian akan aku serahkan kepanti asuhan nanti malam.... dan ingat jangan bicara apapun tentang ini kalo tidak kedua orang tua kalian akan mati....hahahahha" ucap Pinkan
sementara itu difanya dibawa keluar dari gudang dengan tangan dan kaki terikat.
" mau kita apa in wanita ini.... " ucap pria suruhan Pinkan
" entahlah... kita tunggu aja intruksi dari bos... toh dia yang membayar kita.. " ucap yang satunya lagi
" wanita ini cantik tapi nasibnya siap kasihan sekali " ucap pria yang pertama
" sedang apa kalian.... cepat siksa dia sampai dia mati jangan membuat di mati dengan mudah... " ucap Pinkan
" baik bos.... asal bayarannya sesuai saja.. " ucap kedua pria itu
" kalo soal uang kalian tak perlu hawatir yang penting aku ingin melihat wanita ini mati perlahan dengan tersiksa.. hahahhahah "
" siap bos ga perlu hawatir..... semuanya kan beres sesuai dengan kemauan bos" ucap pria pertama
" bagus saya suka cara kerja kalian terutama kamu romi " ucap Pinkan menunjuk pria pertama
" ok kalo gitu saya tunggu laporan dari kalian dan jangan lupa bawa anak2 sialan itu ke panti asuhan " ucap Pinkan lalu pergi meninggalkan mereka serta difanya yang menatap Pinkan penuh kesedihan.
" beginikah akhir hidupku meninggalkan anak-anak tampa kehadiran ayahnya... semoga Tuhan mau menolong anak-anak ku agar bisa kembali bahagia bersama ayahnya (aamin) " doa tulus difanya dalam tangisnya dan keterpurukan nya.
" kasihan sekali wanita secantik ini harus tersiksa gimana kalo kita nikmati dulu baru kita siksa perlahan " ucap romi kepada temannya
" aku tidak bejat kau... " ucap pria satunya
" hahahaha bisa saja kau Mike " ucap romi
romi pun langsung melaksanakan aksinya tak peduli dengan tatapan temannya yang membuatnya ga habis pikir dia mau melakukan apa pun demi uang tapi tidak mau menikmatinya.
romi berfikir temannya bodoh.
" romi kita biarkan wanita ini pergi bersama kedua anaknya setelah itu kita laporkan ke bos kalo kita telah melaksanakan perintahnya.. gimana? " ucap Mike
" oh ayo lah Mike... kenapa kau mau melepaskan wanita ini beserta anaknya kalo dia adalah tambang uang" ucap romi
" bukan begitu aku ga mau melihat seorang ibu tersiksa karena seorang ibu itu sangatlah mulia " ucap Mike memcoba meyakinkan romi
" tidak yang terpenting adalah uang dan wanita Mike " ucap romi
" oh ayo lah kasihan anak-anak yang didalam kemungkinan mereka akan trauma dengan kejadian ini " ucap Mike
" tidak... biarkan mereka... aku ga peduli sama sekali yang terpenting aku bisa menikmati hidupku dengan uang dan wanita " ucap Mike
" kalo gitu maafkan aku kalo... aku ga mau lagi mengikutinya pergi romi... " ucap Mike lalu meninggalkan difanya dan romi berdua
" maafkan aku semoga ada yang bisa menolongmu dari si berengsek romi " ucap Mike
sebelum meninggalkan gedung tua itu Mike menelpon polisi untuk melaporkan semuanya tanpa ada yang ditutupi biarlah dia masuk penjara asal bisa menyelamatkan wanita didalam yang kelihatan sangat peduli dengan anak-anak nya tidak seperti ibunya yang selalu menyiksanya selama ini.