Chapter 9 - 8

hari ini hampir seharian guru guru melakukan rapat untuk persiapan ujian semester. akupun memilih tempat terbaik untuk menggunakan waktuku menuangkan semua ide ide ku disini. ya disini di taman belakang sekolah jarang ada yang mau pergi ke sini jadi suasana nya cukup sepi. hampir dua jam aku berada disini dan sudah jadi 3bab untuk ceritaku yang ini. niatku ingin melanjutkan cerita yang lain malah ada chacha dan viona yang datang menghampiriku

"sya lo dipanggil tuh disuruh kelapangan basket" ucap viona sambil duduk disampingku

"ngapain?" tanyaku

"gak tau tuh katanya disuruh panggilin lo" timpal chacha

"siapa yang manggil gue?" tanyaku lagi

"gak tau tasya sayang kita cuman disuruh manggil lo doang kita gak tau kenapa orangnya manggil lo" jelas chacha lagi. aku terdiam sejenak memikirkan sesuatu terbayang dibenakku bahwa rasya yang memanggilku aku pun menyunggingkan senyumanku

"woyy sya ayo lo malah ngelamun gak lama kesambet baru tau lo" ajak viona

"o oke" jawabku. akhirnya aku sampai di lapangan basket aku kaget karna melihat banyak murid murid yang mengenakan kaos berwarna biru muda dengan tulisan TASYA RASYA FOREVER lalu saat aku sudah sampai ditengah lapangan basket rasya muncul dihadapanku sambil membawa sebucket bunga dan sekotak coklat. lalu dia jongkok dihadapanku

"sya gue udah lama suka sama lo gue pengen lo jadi pacar gue" ucap rasya mengungkapkan isi hatinya sambil menatap manik tasya sendu

aku masih terdiam tak percaya dengan semua ini aku bingung harus mengatakan bagaimana lidah ku kelu akhirnya aku hanya bisa mengangguk dan memasang senyum selebar mungkin rasya pun terlihat senang saat aku mengangguk dia langsung berdiri dan memelukku dan mencium pucuk kepalaku beberapa kali..

BUGHHH...

"Aww sakit" aku meringis kesakitan karena ada sebuah bola yang mengenai kepalaku

'jadi tadi itu hanya mimpi ya allah engkau membuat ku terlalu jauh untuk berharap' aku membatin

"maaf dek kakak gak sengaja tadi ngenain bola nya ke kamu" ucapnya dia adalah kakak kelasku namanya rifal

"gak papa kak gak terlalu sakit kok" ucapku

"sini biar kakak bantu kamu ke uks" ucapnya sambil membantu ku berdiri. aku hanya bisa mengikut karna kepalaku semakin pusing akibat benturan tadi.

saat aku sudah di uks aku berbaring dikasur dibantu beberapa anak pmr setelah itu para sahabat ku datang untuk melihatku

"lo gak papakan sya??" tanya viona khawatir

"iya gue gak papa kok cuman pusing sedikit gara gara benturannya" ucapku sambil tersenyum

setelah beristirahat cukup dan aku mampu untuk berdiri aku pun pulang diantar oleh sahabatku.