Malam itu Mirza benar-benar mabuk. Pikirannya sudah tidak tahu lagi ke mana, bibirnya meracau memanggil-manggil nama Anjeli. Romi yang melihat Mirza seperti itu punya inisiatif untuk mengantarkannya pulang. Baru saja dia akan memapah Mirza, Kelly menghampirinya.
" Hai Rom tunggu. Biar gue aja yang bawa dia pulang. "
"Nggak usah Kel. Biar gue aja yang bawa dia pulang." Romi tahu apa yang dipikirkan oleh Kelly. Walaupun dia bekerja di tempat seperti ini, Romi masih punya hati. Dia hanya ingin menjaga Mirza, dari perempuan seperti Kelly. Romi tahu Betul apa yang ada dipikiran Kelly. Sekarang Mirza sudah punya istri, Dia hanya ingin membantu Mirza menjaga diri agar tidak sampai jatuh pada ular berbisa seperti Kelly.
"Nggak papa kali Rom, biar gue aja yang bawa pulang." Kelly berusaha untuk menarik lengan Mirza tapi ditahan oleh Romi.
" Kel, Mirza itu udah punya istri. Kalau lo yang nganterin Mirza pulang, Apa kata istrinya nanti? Dia pasti akan salah paham dengan kedekatan lo sama Mirza. "
" Gue bakal jelasin kok kalo gue cuman temennya aja. "
"Ga.. Gue ga percaya sama Lo."
Romi hanya tersenyum sinis melihat kelly, tidak mungkin perempuan itu tidak punya niat jahat. Kelly itu terkenal gonta-ganti pasangan. Dan targetnya selalu laki-laki kaya. Mungkin saja Mirza akan menjadi sasaran berikutnya. Kali ini Romi tidak akan percaya begitu saja dengan Kelly.
" Udahlah Kel! Udah sono minggir! "
'Awas ya Rom, bakal gue bales lo nanti' batin Kelly
Romi dibantu oleh satu temannya lagi memapah Mirza menuju ke tempat parkir dan membawanya pulang. 1 temannya lagi membawa motor. Sedangkan Romi membawa mobil Mirza.
Selama di mobil pun, Mirza masih menyebut nama Anjeli. Romi heran Seperti apa Anjeli itu, Mungkin dia adalah perempuan yang istimewa di mata Mirza. Dia jadi Ingat dengan Anjelinya yang juga istimewa dihatinya. Laki-laki ini memang kasihan, pikir Romi. Romi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang untuk mengimbangi temannya yang mengendarai motor tadi.
Sebelumnya Romi sudah pernah mengantarkan Mirza pulang, Oleh sebab itu dia tahu arah rumah Mirza. Romi prihatin dengan keadaan Mirza, sudah lama Mirza tidak mabuk seperti ini. Terakhir dia mabuk seperti ini karena dikecewakan oleh seseorang. Apa mungkin kali ini Anjeli yang mengecewakan Mirza?
Kurang lebih 30 menit mereka sudah sampai di halaman rumah Mirza. Romi segera memapah Mirza dibantu oleh 1 orang temannya. Mereka memapah Mirza sampai di depan rumah.
Anjeli mendengar suara Deru mobil milik Mirza, ia menduga Mirza sudah pulang. Anjeli segera membukakan pintu rumah. Dan betapa terkejutnya dia melihat Romi yang tidak lain adalah teman satu kampusnya. Dan lebih terkejutnya lagi melihat Mirza dalam kondisi mabuk.
" Anjeli? " Romi kaget saat melihat Anjeli yang dimaksud Mirza adalah Anjeli teman sekampusnya.
" Romi? Bagaimana ceritanya suamiku bisa mabuk seperti ini? Ayo aku minta tolong antarkan suamiku masuk ke kamarnya."
Anjeli mengekori Romi yang sedang memapah Mirza. Anjeli sedih karena Mirza sampai mabuk seperti ini. Satu kebiasaan Mirza yang baru Anjeli tahu yaitu minum minuman keras. Anjeli berpikir apa mungkin karena dirinya Mirza melakukan hal seperti ini.
Anjeli membuatkan minum untuk Romi dan temannya. Dan membiarkan Mirza istirahat di kamar.
" Minum dulu Rom. "
" Tidak usah repot-repot An. "
" Tidak apa-apa, terima kasih ya sudah mengantarkan suamiku pulang. "
" Itu sudah kewajiban kami, ketika ada pelanggan kami yang mabuk, kami berkewajiban untuk mengantar mereka pulang karena itu salah satu pelayanan dari Night Club kami."
"Night club?" Anjeli Bukannya tidak tahu itu tempat apa, hanya saja dia merasa sedih karena Mirza ternyata suka pergi ke tempat seperti itu.
"Iya klub malam. Aku kalau malam kerja di sana An. Dan aku mengenal Mirza sudah lama. Dia hanya sekedar nongkrong minum sedikit, tapi tidak sampai seperti ini. Terakhir dia mabuk sudah lama sekali, itu karena dikecewakan oleh seseorang. Dan saat ini aku tidak tahu apa yang menyebabkan dia sampai mabuk seperti ini. " Mata Anjeli berkaca-kaca saat mendengar penjelasan dari Romi. Apa mungkin karena dia yang menolak Mirza, Mirza jadi melampiaskan ke tempat seperti itu?
" Aku tidak tahu Rom, Kalau Mas Mirza ternyata suka ke tempat yang seperti itu. "
"Aku malah heran kenapa kamu bisa menikah dengan Mirza? Aku kira kamu akan memilih laki-laki yang sholeh dan alim untuk menjadi suamimu. " Romi emang punya perasaan pada Anjeli. Tetapi melihat cara berpakaian Anjeli, dia tidak pernah berani untuk mendekatinya. Karena dia tahu diri, dia masih bekerja di tempat kotor seperti saat ini. Mau bagaimana lagi, Ia harus bisa bertahan di kota metropolitan itu hanya untuk membiayai hidupnya selama kuliah di Jakarta.
Akhirnya Romi hanya bisa mencintai Anjeli dalam diam. Tapi kini Romi dibuat heran, karena Anjeli memilih Mirza yang notabene sering minum-minuman keras, dan satu hal lagi yang mungkin akan membuat Anjeli syok saat mendengarnya.
" Ceritanya panjang Rom. Dan hal itu tidak akan aku ceritakan kepada siapapun. "
" Oh begitu ya? Kalau begitu aku pulang dulu ya. "
" Iya Rom, Terimakasih banyak. Hati-hati di jalan ya. "
Romi dan temannya akhirnya pulang dengan mengendarai motor. Romi masih tidak habis pikir, kalau Anjeli ternyata menyukai laki-laki seperti Mirza. Romi menyesal karena dulu tidak berani mendekati Anjeli. Dia mengira Anjeli menyukai laki-laki yang sholeh dan taat beribadah. Tapi Anjeli malah jatuh ke pelukan laki-laki seperti Mirza. Hanya satu dugaan Romi tentang alasan Anjeli menerima Mirza. Yaitu harta. Siapa yang tidak kenal dengan Mirza? Pengusaha muda seorang CEO yang hartanya mungkin tidak akan habis tujuh turunan. Kalau memang karena harta, Romi jelas tidak akan mampu untuk menyaingi Mirza. Ada rasa nyeri di hati Romi mengingat cintanya bertepuk sebelah tangan.
Anjeli melihat suaminya yang berada di dalam kamar dengan kondisi yang memprihatinkan. Dia segera melepaskan baju dan juga celana Mirza. Lalu mengelapnya dengan air hangat dan mengganti pakaiannya. Anjeli menangis, dia tidak menyangka suaminya ternyata punya sisi lain yang seperti ini.
Dia hanya tahu selama ini Mirza meninggalkan Shalat. Itu saja sudah membuat Anjeli menyesal dengan keputusannya menikah dengan Mirza. Ditambah dengan kebiasaan Mirza yang suka minum-minuman keras seperti ini, membuat Anjeli semakin Terpukul. Tapi dia mengingat kebaikan suaminya, biarpun Mirza seperti ini. Ia masih punya sisi lain yang positif yang membuat Anjeli kagum terhadapnya yaitu ketulusan hatinya untuk membantu ibu dan keluarganya.
Haruskah Anjeli bertahan dengan pernikahan ini? Jawabannya adalah Anjeli ingin mencobanya. Kalau Allah mengizinkan dia menikah dengan Mirza, artinya ada hal baik yanga Allah rencanakan untuknya dan Mirza. Mulai hari ini dia akan berusaha untuk membantu Mirza keluar dari dunia gelapnya. Seperti yang dikatakan oleh ibunya, Mungkin dia akan menyerahkan harta satu-satunya untuk Mirza, Semoga itu akan menjadi celah untuk Anjeli bisa membimbing Mirza ke jalan yang lebih baik.