Hari-hari yasmin sebagai kekasih ario sudah tidak seindah yg dulu. Bahkan dia sudah lupa jika memiliki seorang kekasih. Libur semester sudah tiba, yasmin berencana untuk berlibur ke Bali dengan teman-temannya. Karna ario memang sepertinya tidak peduli apa yg dilakukan yasmin, kemana yasmin pergi, bahkan bersama siapa dia pergi pun ario tidak menanyakannya.
Seminggu lamanya yasmin menghabiskan waktu berliburnya di Bali, hampir disetiap malam mereka pergi clubbing. Mereka benar-benar menggunakan waktu liburan itu sesuai kemauan mereka. Tidak aturan yg melarang, seperti burung yg lepas dari sangkarnya.
Beberapa orang cowok banyak mendekati yasmin ketika di club, bahkan menawarkan minum. Tapi dia selalu menolak, karna dia tau mereka hanya pergi bertujuh dan semuanya cewek. Sempat beberapa dari mereka mabuk, antisipasi yasmin yg selalu sadar membantu teman-temannya agar tidak kelewat batas.
Meskipun ada masalah dengan ario, yasmin tetap pada pendiriannya untuk tidak berpaling. Pesan yg dia kirim kepada kekasihnya itu hanya dibalas ala kadarnya, yasmin hanya pasrah dengan hubungannya ini. Dia sudah merasa nyaman dengan keluarga ario, bahkan dia sudah dekat dengan mama dan kedua kakaknya. Dia tau nantinya jika mereka menikah hubungan yg terpenting adalah hubungannya dengan ario, tapi dia merasa karna keluarganya sudah sangat baik menerimanya itu juga hal yg sangat dia pertimbangkan jika sudah sangat frustasi dengan kelakuan kekasihnya itu.
Sore itu, yasmin menyerah dan mengikuti teman-temannya merokok dibalkon kamar hotel mereka. Sebelumnya dia memang pernah merokok saat SMA, dan itu pun juga karna masalahnya dengan ario. Dan hal itu terulang juga hari ini. Malam harinya mereka kembali clubbing yasmin sudah menggunakan baju yg kekurangan bahan menunjukkan bentuk tubuhnya. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan beberapa teman sekampusnya sebelum masuk ke club, tapi yasmin diam saja dan sedikit menghindar. Dia sudah malas menanggapi omongan teman-temannya yg dia yakini akan menyebarkan gosip itu diangkatan mereka.
Malam itu mereka pulang pukul 5 pagi, yasmin sempat minum segelas minuman beralkohol yg membuatnya sangat mengantuk. Karna mereka lusa sudah pulang, jadi malam itu adalah malah terakhir mereka ke club.
Sepulangnya berlibur, hubungan yasmin juga tidak membaik dengan ario. Beberapa kali dia menghubunginya tapi seperti diabaikan. Dia iseng mengirim pesan pada kak satrya dan dibalas meskipun memang sedikit agak lama. Hubungan mereka semakin dekat. Bahkan kak satrya sudah tidak sungkan untuk menyapa yasmin ketika dikampus.
"Yas." panggil satrya.
"Eh.. iya kak."
"Mau kemana ?"
"Ha ? Duduk-duduk aja disini."
"Mmm... yaudah deh. Duluan ya." pamit satrya yg dibarengi senyum menggoda paulina.
"Kemajuan nih udah ngobrol dikampus."
"Apas siiiih.." jawab yasmin malu-malu.
Drt... Drt... Suara pesan masuk.
Ketika dibuka ternyata itu pesan dari Divi, salah satu mantan yasmin.
"Siapa ?" tanya paulina.
"Nih si divi sapa lagi." jawab yasmin sambil menunjukkan pesan diponselnya.
Memang akhir-akhir ini divi mulai mendekati yasmin lagi. Sudah beberapa kali dia mendekati dan mengajak yasmin untuk balikan. Tapi selalu ditolak oleh yasmin. Sampai-sampai saat yasmin masih SMA, divi sempat memintanya untuk dijadikan kekasih yg kedua saja asalkan bisa balikan dengan yasmin. Memang sungguh gila permintaannya itu. Sudah pasti yasmin menolaknya, karna dia lebih takut jika ario melakukan hal yg sama. Hukum karma selalu berlaku kan ?
Meskipun sudah menjaga hatinya seperti itu, sudah berulang kali yasmin dan ario putus nyambung. Bahkan cowok itu sudah pernah hampir jadian dengan salah satu teman kampusnya dan mengakui jika yasmin adalah sepupunya.
Tapi yasmin bertahan dan mau menerima ario kembali, karna selalu teringat mamanya yg perhatian dan baik padanya. Apalagi kakaknya yg pertama, selalu membantu ario agar mendapatkan maaf dari yasmin. Padahal orang tua yasmin sendiri tidak menyukai ario. Atau karna yasmin merasa sudah memberikan segalanya pada ario, hingga dia merasa ario harus bertanggungjawab atas semua yg sudah mereka perbuat.
Tapi entahlah kali ini, dia sudah merasa lelah untuk bertahan. Mungkin juga karna ada rasa tertarik pada cowok lain.
**********
Selesai kuliah, yasmin dan teman-temannya duduk dilobby seperti biasanya. Karna disana mereka bisa cuci mata melihat kakak kelas atau cowok jurusan lain yg sedang lewat. Terlebih lagi disana anginnya sepoi-sepoi.
Saat duduk bersandar menikmati angin semilir sambil memainkan ponselnya, yasmin disenggol oleh ardina untuk segera menoleh.
"Yas... yas.. buruan noleh." kata ardina semangat.
"Eh... itukan cowok yg waktu itu." bisik yasmin sambil memperhatikan arah kemana cowok itu pergi. Tiba-tiba yasmin merasa aneh saat melihat cowok itu sedang mengobrol dengan tabita. Teman paulina semasa SMA dan teman rindya saat SMP. Rindya adalah salah satu sahabat yasmin dari SMA, hanya saja mereka berbeda kampus. Dunia ini sungguh sempit.
Setelah tabita selesai berbicara dengan cowok yg sudah mengalihkan yasmin sore itu. Dia langsung sudang bersiap untuk mencari info tentang cowok itu.
"Bi, itu tadi siapa ?" tanya yasmin saat tabita duduk disebelah paulina.
"Yg mana sih ?"
"Yg tadi ngomong sama kamu."
"Oh... dia... Kenapa emangnya ?" goda bita.
"Tanya aja."
"Namanya ayden pranaya, kakak kelas 4 tingkat diatas kita." jelas bita.
"Jauh juga jaraknya." kata yasmin yg sudah mengetahui nama cowok itu.
"Tapi dia lagi deketin temen aku sih, yg tadi duduk sama aku itu." jelas bita lagi.
"Oh... gitu ya."
"Kenapa sih, mau dikenalin ?" bita menawarkan untuk mencomblangkann yasmin dengan cowok itu.
"Nggak usah, lagian juga sama-sama nggak available hahaha." tawa yasmin untuk menghibur diri.
"Kirain."
"Yaudah deh, pulang duluan ya." pamit yasmin.
Sengaja yasmin tidak ikut kumpul bersama teman-temannya, dia berencana untuk kerumah ario. Melepas rindu, mungkin. Meskipun kedatangannya selalu seperti tidak dianggap, hingga setiap yasmin kesana hanya menghabiskan waktu dengan kakaknya yg pertama.
"Kak, ario mana ?" tanya yasmin.
"Dikamarnya main game paling." awab kakak ario sambil sibuk memainkan game diponselnya.
"Yaudah, aku kesana bentar kak." pamit yasmin.
"Iya."
Saat didepan kamar ario terdengar suara keyboard yg sepertinya sedang asik ditekan oleh pemiliknya. Dan benar saja, ario memang sedang memainkan game dilaptopnya.
"By, sibuk banget ya ?" tanya yasmin manja.
"......"
"Byyyy...." panggil yasmin lagi.
"Apa sih, lagi seru nih."
"Kamu tuh tiap hari aku kesini kerjaanya main game terus." protes yasmin sambil melipat tangannya didada.
"Bentar lagi aku mau ngampus, sore ini ada kuliah. Jadi tanggung banget."
"Ish kamu tuh." yasmin membaringkan tubuhnya dikamar ario, memperhatikan sekitarnya. Tapi dia merasa aneh, biasanya ario selalu sembarangan meletakkan ponselnya. Entah kemana ponsel itu, setiap kali yasmin datang kerumahnya dia pasti sibuk main game dan ponselnya seperti disimpan dengan baik.
Karna merasa bosan akhirnya yasmin keluar dan menemui kakak ario tadi. Mereka mengobrol sambil bercanda di ruang keluarga.
"Kak, Hp ario rusak ? Kok nggak pernah liat." tanya yasmin basa-basi.
"Enggak kok. Tadi aja dia barusan ngirim chat minta disiapin makanan ke bibi." kata kakaknya sambil menunjukkan pesan itu.
"Ohh... kirain."
"Kenapa emangnya ?"
"Nggak papa kak, nanya aja." sebenarnya yasmin semakin yakin ada yg disembunyikan ario, bahkan pesannya saja jarang dibalas. Tapi untuk minta tolong siapin makanan aja dia bisa mengirim pesan ke kakaknya.
"Kamu kok udah siap ?" tanya yasmin.
"Iya aku nggak mau telat hari ini." jawab ario cuek, sambil memakan makanan yg sudah disiapkan ART rumahnya.
Yasmin hanya memperhatikan ario, sebenarnya tidak ada yg salah dengannya. Apa mungkin hanya perasaannya saja, yasmin juga bingung dengan hatinya.
"Berangkat dulu ya." pamit ario. Yasmin mengantarkan sampai diteras rumah ario, tapi ario seperti cuek dan tidak menganggapnya ada.
"Aku berangkat." hanya kata-kata itu yg ario ucapkan, tanpa ada embel-embel lain dia sudah meninggalkan yasmin sendirian disana.
Tidak berselang lama, kakak kedua ario yg memang sudah menikah dan tinggal berbeda rumah datang berkunjung. Lalu mereka mengobrol, bahkan sikap kakak kedua ario ini sangat menyayangi yasmin. Hingga saat yasmin pamit untuk pulang kakak keduanya itu mengantarkan.
"Kak, yasmin pulang dulu ya."
"Kamu hati-hati ya." hanya anggukan yg diberikan yasmin.
"Yas..."
"Kenapa kak ?"
"Kamu harus sabar terus ya sama ario." pesan kakaknya, lalu mereka bercipika-cipiki.
Dijalan yasmin terus memikirkan kata-kata kakak kedua ario itu. Dia merasa ada maksud dibalik kata-kata itu. Atau ada sesuatu yg terjadi ya yg dia tidak tau. Membuat perasaan yasmin semakin tidak enak. Hingga akhirnya yasmin menceritakan ini semua pada paulina.
"Lu harus cari tau yas, perasaan gua juga nggak enak." kata paulina ditelfon sebelum panggilannya diputus.
**********