Chereads / LOVE, LIFE, AND PAIN / Chapter 6 - BAB 6

Chapter 6 - BAB 6

Yasmin pulang malam hari, setelah menemani ayden bertemu dengan teman-temannya disore hari.

Drrt... Drrt...

From : Kak Ayden

Jelek, udah sampe rumah ?

Semenjak kejadian sore itu, sikap ayden berubah padanya. Berubah dalam hal yg baik.

*****FLASHBACK ON*****

Didalam mobil, yasmin sibuk dengan ponselnya. Hingga berulang kali ayden menyindirnya.

"Chat sama siapa sih yas ? Kayakanya sibuk banget." sindir aydrn sambil tetap memperhatikan jalan.

"Chat temen kak."

"Temen siapa ? Cewek apa cowok ?" tanya ayden ketus.

"Cewek kak." jawan yasmin sambil memasukan ponselnya ke dalam tas.

"Kita mau kemana kak ?" tanya yasmin untuk mencairkan suasana.

"Ketemu temen lama."

"Oh.." kata yasmine. Dia selalu terbesit pikiran jika semua gadis yg dikencani oleh ayden akan diperlakukan seperti ini juga, atau mungkin lebih baik dari ini.

Sesampainya di mall, ayden dan yasmine berjalan dengan canggung efek kejadian sebelumnya saat dirumah, lebih tepatnya dikamar.

"Sapa tuh, tumben amat ngajakin cewek kalo kumpul ?" goda salah satu teman ayden.

"Calon.." jawab ayden enteng dengan wajah datar, tapi sukses membuat tangan yasmin mendadak dingin dan tremor.

'Emang sebelumnya nggak pernah ngajak cewek apa ? Atau semuanya diginiin ya ?' batin yasmin.

Setelah mengobrol disalah satu cafe, teman-teman ayden memutuskan untuk melanjutkan kegiatan kumpul mereka di tempat karaoke. Didalam ruangan yasmin yg memang tidak mengenal siapapun, diam mematung disebelah ayden. Tiba-tiba ayden meminta mic dan menyanyikan lagu, tapi anehnya sikap ayden justru membuat yasmin semakin takut berharap. Dia menggenggam tangan yasmin erat, lalu diletakkan diatas pahanya. Jujur saja, yasmin yg diperlakukan seperti itu jadi menaruh harapan yg tinggi akan hubungan ini, hanya saja dia tetap saja takut dengan kenyataan bahwa ayden menganggapnya 'Friends with Benefit" saja.

Karna memang setelah karaoke mereka pulang terlalu malam, yasmin langsung berpamitan. Saat ayden mengantarnya ke depan, dia merasa ada satu kecupan dipuncak kepalanya sekilas. Tapi dia takut salah paham hanya diam saja.

"Makasi ya hari ini." kata ayden sambil mengelus pipi yasmin.

*****FLASHBACK OFF*****

Hubungan yasmin dan ayden tidak ada kemajuan atau kemunduran selama seminggu ini, mungkin jalan ditempat. Mereka masih saling bertelfon ria dimalam hari, beberapa kali ayden marah setiap kali yasmin yg lupa membalas pesannya karna ketiduran.

Hingga, sore itu yasmin menghubungi ayden mengeluh jika perutnya kram. Dia memang memiliki permasalahan asam lambung, jika itu kambuh akan lebih parah daripada tamu bulanan datang.

Tuuut...

"Halo." jawab yasmin.

"Kamu dimana ?" tanya ayden.

"Masih dikampus nih, asam lambung kumat kayaknya." jelas yasmin dengan suara lemah, berharap ayden akan menyadari kodenya.

"Oh, yaudah." telfon langsung dimatikan, membuat yasmin bingung. Sebelumnya dia masih melihat ayden di dekat kantin kampus. Tiba-tiba dia menghilang dan menelfon tanpa dia tau pasti tujuannya.

"Yas, lu nggak pulang ?" tanya dhania sambil sibuk mengetik pesan diponselnya.

"Duluan aja kalo mau pulang, perut gua sakit banget." jawab yasmin sambil duduk membungkuk menahan sakit diperutnya.

"Yaudah pulang dulu ya."

"Iya." yasmin memperhatikan wajah dhania yg aneh saat akan berpamitan, seperti orang yg menyembunyikan sesuatu.

"Pulang yuk." ajak ardina sambil mencoba membantu yasmin berdiri.

"Kerumah lu dulu aja deh, gua mau rebahan soalnya gak yakin sakit gini mau nyetir." penjelasan yasmin itu diangguki ardina. Kebetulan memang rumah ardina yg paling dekat dengan kampus, yasmin sering datang untuk istirahat tidur siang sampai numpang mandi saat mendapat kelas dijam pagi.

Sore itu hingga malam, ayden menghilang tanpa kabar. Entah sedang main game seperti biasanya atu sedang tidur. Yasmin yg masih rebahan dirumah ardina hingga malam memutuskan untuk mencari makan bersama.

Drrt... Drrt...

From : Kak Ayden

Jelek, sorry banget ketiduran..

Kamu lagi dimana ?"

Yasmin yg sedang makan terlihat bersemangat mendapat kabar dari ayden. Dengan cepat dia membalasnya.

"Obat mujarabnya cuma makan sama si kakak kelas aja ya." sindir ardina sambil terus makan.

"Hehehe.... jangan gitu dong." wajah yasmin terlihat malu ketahuan oleh ardina membalas pesan sambil senyum-senyum kasmaran.

**********

Kelas pagi ini membuat yasmin kesal, susah payah dia berangkat terburu-buru tanpa mandi bermodalkan sikat gigi dan cuci muka ditambah sedikit makeup tipis. Tapi ternyata kelasnya kosong. Akhirnya dia dan teman-temannya memutuskan untuk makan, lalu kerumah ardina untuk kelas mereka selanjutnya di jam sore.

Saat dirumah ardina, semua sibuk dengan ponselnya saling membalas pesan dari gebetan mereka masing-masing. Tapi yasmin sibuk dengan game di ponselnya, memang dijam-jam ini ayden jarang mengirim pesan. Biasanya dia memang belum bangun.

"Nanti malem dateng yuk ke acara seni yuk. Lumayan cuci mata." kata jessy dengan wajah berbinar. Karna memang dialah yg paling bersemangat dengan acara mahasiswa dikampusnya, menurutnya itu akan memudahkan dia mendapatkan gebetan.

"Dimana emang ?" tanya yasmin masih sibuk main game.

"Di deket gedung art, nih liat dulu" kata jessy sambil menunjukkan pengumuman acara di ponselnya.

"Malem ya ? Nggak ikut gua, mana boleh keluar malem." ungkap paulina dengan nada sedih, karna memang dia sangat dibatasi oleh orang tuanya apalagi jam malam diumur segitu.

"Yaudah yuk dateng aja." ajak dhania yg juga semangat seperti jessy.

"Liat nanti deh." kata yasmin cuek.

"Ikutan aja yuk." ajak ardina.

Selesai kuliah mereka memutuskan untuk datang ke acara seni itu. Jessy, dhania, ardina, yasmin, dan tabita saja yg akhirnya memutuskan ikut. Sedangkan yg lain sudah pulang.

Sebenarnya yasmin berharap bisa bertemu dengan ayden, karna memang itu adalah acara yg dibuat oleh jurusan ayden. Sudah seminggu ini mereka tidak bertemu, yasmin sedikit memendam rindu padanya. Karna jadwal kuliah ayden yg sudah sedikit dan sedang mengerjakan skripsinya berbanding terbalik dengan jam kuliah yasmin yg sangat padat.

Yasmin berjalan-jalan bersama tabita dan ardina, sedangkan yg lain sudah berpencar ke tempat lain.

"Yas, kenalin nih temen aku namanya agatha." kata bita saat sampai di sekumpulan orang.

"Yasmin."

"Agatha." mereka berdua berjabat tangan.

"Sini bentar deh bit, itu bukannya gebetan ayden ?" tanya yasmin sambil berbisik.

"Emang, sesama gebetan harus akur yas."

"Sialan lu bit..." omel yasmin masih sambil terus berbisik.

"Kalian ngobrol dulu aja, gua kesana bentar." pami bita.

Dalam suasana awkward itu, mereka berdua masih saling diam. Yasmin sebenarnya menyimpan banyak pertanyaan yg ingin dia tanyakan pada agatha tapi dia merasa baru saja kenal.

"Agatha, boleh nanya sesuatu nggak ?" yasmin memberanikan diri bertanya, meskipun dia sedikit tidak siap mendengar jawaban dengan jantung yg berdebar.

"Tanya aja yas."

"Tentang kak ayden nih tha'." kata yasmin ragu-ragu.

"Lu lagi deket sama dia ?" tanya agatha to the point.

"Emm... iya."

"Dia waktu deketin lu dulu gimana tha'?"

"Pernah dikenalin mamanya juga ?" yasmin menanyakan 3 pertanyaan sekaligus.

"Pernah yas." suasana diantara mereka semakin terasa dingin, padahal baru jam 8 malam.

"Kalo kerumahnya juga diajak kekamar ayden ?" yasmin semakin ragu-ragu menanyakannya, tangannya menggenggam tas untuk menguatkan diri.

"Eh.. enggak yas diruang tamu aja."

DEG...

'Kok gua diajak kekamar ya, tapi agatha kok enggak ?' batin yasmin.

"Ohh... sering jalan bareng juga ?"

"Enggak juga yas, cuma sekali aja."

"Gitu ya..." pikiran yasmin sudah melayang kemana-mana. Semakin khawatir jika ayden hanya ingin bersenang-senang saja dengannya, mengingat hubungan mereka yg sedikit merenggang akhir-akhir ini.

"Yas, ada stan makanan jepang disana. Cobain yuk." ajak ardina memecahkan keheningan diantara yasmin dengan agatha.

"G.. gua ke sana dulu ya tha'." pamit yasmn yg diangguki agatha. Senyum mereka berdua benar-benar kaku.

"Din pulang aja yuk, perasaan gua nggak enak nih." ajak yasmin yg moodnya sudah hilang mendengar jawaban gadis cantik berwajah sedikit timur tengah tadi.

"Kenapa sih ?"

"Nggak enak banget din."

"Duduk sini aja deh lu tuh, gua beliin minum." yasmin pasrah saja ketika ardina sudah meninggalkannya.

"Yas, nanti gua boleh nebeng ya." tiba-tiba dhania datang membuyarkan lamunan yasmin.

"Iya dhan, lagian kita sejalan kok. Udah malem juga."

Acara seni itu selesai pukul 11 malam, akhirnya yasmin mengikuti ardina yg ingin disana sampai acara selesai karna mereka berangkat bersama. Pulangnya dia mengantar dhania ke tempat kosnya dan mengantar ardina pulang. Perasaannya masih tidak enak, dijalan pun ayden menelfonnya dengan nada yg marah karna yasmin pulang larut. Jauh lebih galak bila dibandingkan dengan ayah dan bundanya.

Sesampainya dirumah yasmin menerima pesan.

Drrt... Drrt..

From : Dhania

Yas, besok gua mau cerita sesuatu ke lu ya..

Bisa kan selesai kelas ya, gua tunggu..

'Mau curhat sapa lagi nih anak, biasanya juga langsung cerita." batin yasmin.

**********