Sesampainya yasmin dirumah, ayden sudah menghubunginya berulang kali. Dia merasa sikap ayden tidak seharusnya dengan mencium bibirnya dengan tiba-tiba. Dengan kondisi mereka sendiri baru saja kenal. Bahkan belum sedekat itu.
Drrt... Drrt...
"Halo iya kak ?" jawab yasmin saat panggilannya sudah tersambung.
"Udah sampe rumah ?" tanya ayden.
"Udah, barusan aja."
"Yauda nanti aku telfon lagi." telfon langsung dimatikan.
Sikap ayden yg seperti ini membuat yasmin bertanya-tanya. Rasanya memang seperti memiliki kekasih lagi. Tapi, dia menghempaskan pemikiran itu karna takut salah paham dengan sikap yg diberikan ayden.
Selesai mandi, yasmin menerima telfon dari ayden lagi. Mereka bertelfon hingga pukul 5 pagi. Semuanya dibahas hingga sangat mendetail. Rasanya sangat nyaman ketika bisa saling jujur dengan seseorang dan orang itu tidak menyalahkan justru memberikan beberapa nasehat.
Mereke berdua benar-benar melakukan quality time untuk saling mengenal selama berjam-jam ditelfon. Yasmin jadi tau jika ayden pernah dikhianati oleh mantan kekasihnya, hubungan mereka pun diawali dengan kebohongan, dan juga bukan rasa sayang ataupun tertarik. Semua itu juga berawal karna kesalahan. Tapi pada akhirnya itu menyakiti mereka berdua. Bahkan ayden menjadi seseorang yg penuh dengan trauma.
Ayden menganggap bahwa semua gadis itu semuanya sama saja seperti mantan kekasihnya. Semuanya bisa dan mau untuk diajak one night stand. Hingga berulang kali ayden melakukan hubungan friends with benefit dengan banyak gadis. Selama 2 tahun dia bertahan dengan hubungan seperti itu. Dan hampir semua gadis yg dia dekati atau mendekatinya pasti berakhir diranjang bersamanya dengan hubungan yg tidak jelas. Hanya saling memuaskan menurut ayden.
Sedalam itu rasa sakit hati yg ayden terima, hingga dia benar-benar tidak bisa mempercayai seorang gadis lagi. Yasmin yg mendengar itu merasa iba, dia akhirnya menyadari mengapa ayden selalu bersikap seperti itu. Bahkan ketika yasmin menolak ayden masih terus berusaha.
Selain kisah cinta ayden yg sangat menyedihkan, yasmin juga membagi kisah cintanya dengan mantan kekasihnya yg tak kalah tragis. Hingga ayden menanyakan hal yg sangat pribadi. Dia memaksa yasmin mengakui apa saja yg sudah yasmin lakukan dengan ario selama berpacaran.
Entah kenapa yasmin mengakui semuanya, dengan jujur tanpa merasa ayden akan menuduh macam-macam. Karna menurut ayden semua orang pernah melakukan kesalahan.
*****
Baru tidur beberapa jam saja, yasmin sudah menerima panggilan telfon dari ayden.
"Halo." suara yasmin khas bangun tidur saat mengangkat telfon ayden.
"Yas, nanti sore temenin ya ke bandara."
"Hah ? Ngapain ke bandara ?"
"Jemput kakak ipar aku, dia baru pulang dinas. Sorenya aku ada janji bareng anak-anak."
"Kamu kerumah dari siang aja ya." lanjut ayden.
"Nggak janji ya kak, ini masih ngantuk banget."
"Yaudah tidur aja dulu, jam 1an aja baru berangkat. Aku tunggu dirumah." setelah mengatakan itu ayden menutup telfonnya.
Ini udah jam 9 berarti waktu tidurnya mungkin tidak sampai 1 jam, yasmin mengurungkan niatnya untuk kembali tidur. Dia beranjak dari tempat tidurnya untuk turun ke bawah, ternyata dibawah pun rumahnya sepi. Yasmin kembali ke atas untuk menonton tv di kamarnya.
Saat sedang asik menonton tv, yasmin menerima pesan yg membuatnya tercengang.
From : Kak Ayden
Yas, kamu yakin nggak mau tidur sama aku ?
Pesan singkat padat. tapi membuat perut yasmin rasanya ditinju oleh seseorang. Dia heran mengapa ayden masih menanyakan hal itu. Jelas-jelas saat ditelfon dia sudah menolaknya dengan alasan yg sangat kuat.
To : Kak Ayden
Masih nanyain lagi kak ?
Bukannya itu cuma dilakuin sama orang yg saling cinta ya ? Kita kan nggak saling cinta.
Kenal juga baru aja.
Aku nggak mau nanti kalo nikah ribet menjelaskan ke suami aku kenapa dia bukan yg pertama, karna hubungan nggak jelas kita.
Yasmin membalas penolakan itu dengan bahasa yg mudah dimengerti serta tegas. Seharusnya ayden memahami penolakan yg diberikan yasmin.
From : Kak Ayden
Yaudah, nggak usah dibahas lagi yas.
Hanya itu balasan yg diterima yasmin. Dia mengira bahwa ayden mengerti tentang sikapnya.
Yasmin berangkat ke rumah ayden jam 2 siang. Melewati jam yg sudah ayden katakan. Karna yasmin pun sedikit kesulitan untuk meminta ijin keluar rumah di akhir pekan ini. Di perjalanan ayden menelfon dan mengirimi pesan berulang kali pada yasmin. Yasmin sengaja tidak mengangkat atau membalas, karna dia tau jika dia membalas atau mengangkat telfon ayden yg ada ayden akan mengomel atau akan membuatnya semakin terburu-buru.
Sesampainya disana, ayden sudah menunggu didepan rumah dengan wajah yg sedikit menyeramkan. Yasmin masuk dengan perasaan sedikit ngeri. Didalam rumah ayden sangat ramai, ada kakak bersama kakak iparnya beserta anaknya, dan juga mama papanya yg sedang makan sambil mengobrol. Setelah yasmin berkenalan dan bersalaman dengan keluarga ayden, ayden mengajak yasmin untuk ke kamarnya.
"What ?? Disaat ramai seperti ini pun dia masih berani mengajak seorang gadis ke kamarnya ? Ini keluarga gimana sih." batin yasmin sambil menaiki tangga mengikuti ayden ke kamarnya. Dia tidak punya pilihan lain, karna memang keluarganya belum terlalu menerima yasmin yg sedang dekat dengan ayden.
Dikamar mereka masih sibuk dengan ponsel masing-masing. Sambil suara lagu yg ayden putar di komputernya.
"Yas, sibuk banget sih ?" kata ayden sambil menarik ponsel yasmin. Karna yasmin menolak memberikan akhirnya mereka saling tarik-menarik ponsel itu hingga ayden memenangkan ponsel yasmin.
Setelah melihat-lihat isi pesan yasmin, ayden menarik yasmin mendekat untuk bersandar didadanya.
"Banyak juga yg deketin kamu." tangan ayden mengusap rambut yasmin. Entah kenapa ini sangat membuat yasmin nyaman, bahkan dia terlarut dalam sikap manis ayden ini.
Saat yasmin mulai lengah, ayden mengarahkan wajahnya mendekat kearah wajah yasmin. Dia berusaha mencium bibir yasmin lagi. Yasmin sudah mencoba menolak dengan menolehkan wajahnya kesamping, tapi ayden tidak mempedulikan sikap yasmin masih terus menciumnya.
Tidak hanya bibirnya, ayden berani melanjutkan ciumannya kearah leher yasmin. Semakin merasa tidak nyaman karna tangan ayden sudak berani menyentuh payudara yasmin dari luar sweater yg dia pakai. Yasmin gigih menolah sentuhan-sentuhan yg ayden berikan. Yasmin sudah mendorong, menendang-nendangkan kakinya, hingga beberapa kali menjambak rambut ayden tapi dia tetap kalah dengan tenaga ayden.
Posisi ayden sudah berada diatas yasmin membuatnya semakin kesulitan menghentikan aksi ayden yg dia tau arahnya akan kemana. Ayden membuka ikatan rambut yasmin, saat melihat rambut yasmin tergerai membuat ayden terkejut karna yasmin memang jarang membuka ikatan rambutnya. Dia diam mengamati gadis yg sekarang sedang ada dibawahnya itu. Mungkin terpesona. Tapi itu semua tidak menyurutkan hasrat ayden yg sudah dia tahan. Ayden sudah berani memasukan tangannya kedalam sweater yasmin mencari gundungan kenyal yg dari tadi sudah dia sentuh dari luar. Dia juga sudah mulai menggesek-gesekan miliknya diatas milik yasmin. Semakin tidak terkendali karna ayden sudah mulai menarik celana jeans yasmin dengan paksa, bahkan dia sudah mulai menciumi payudara yasmin dengan nafas yg memburu. Menandakan dia sudah tidak bisa menahan gairahnya. Berulang kali ayden menarik celana jeans yasmin secara paksa, tapi selalu yasmin tahan dengan tangan kirinya agar celana itu tidak terlepas dan tangan kanannya mencoba mendorong dada ayden agar menjauh dari dadanya.
Akhirnya celana jeans yasmin pun terlepas, ayden mencoba membuka paha yasmin tapi tetap yasmin tahan. Bahkan ciuman ayden masih tidak dibalas oleh yasmin. Karna gairah ayden yg sudah memuncak, dan yasmin benar-benar lelah membuat ayden mengurungkan niatnya untuk bercinta dengannya. Semakin yasmin menolak semakin ayden terus-menerus menyerang disegala sisi. Hingga ayden berhasil memasuki yasmin setelah berulang kali mencoba. Karna memang ini adalah yg pertama kali untuk yasmin.
Setelah ayden berada didalam yasmin, dia melihat wanita kecil yg ada dibawahnya itu meneteskan air mata. Dia tidak tau bahwa yasmin merasakan sakit ditubuhnya yg sudah dimiliki ayden sepenuhnya dan dihatinya karna menyerahkan kepada pria yg belum tentu akan menjadi miliknya.
Tapi ayden tetap melakukan hal itu, memaksa yasmin mengikutinya, dan memaksa yasmin membalas ciumannya. Hingga sweater yg yasmin pakai melar dibagian lehernya, menampilkan bahu mulus milik yasmin yg membuat ayden tergoda untuk menciumnya.
Kagiatan panas yg sudah ayden lakukan bersama yasmin ranjang membuat kondisi yasmin yg tadinya rapi menjadi berantakan. Mereka membersihkan sisa-sisa pergulatan, yasmin melihat darah yg mengalir di sekitar pahanya dan ada dimilik ayden.
"Jadi.... aku benar-benar yg pertama buat kamu ?" tanya ayden sambil tersenyum yg sulit diartikan
**********