Chereads / guruku suami romantis / Chapter 9 - rumah sakit

Chapter 9 - rumah sakit

"Kamu sudah berbohong '''dengan tangan yang di masukan ke dalam saku dan berdiri tegak . melihat reaksi dari Amira yang hanya menunduk tanpa menjawab Abi semakin memojokkan nya dengan pertanyaan pertanyaan

"Apa ini kebiasaan mu .aku benar-benar tidak habis pikir aku takut jika mempersunting mu nanti kau akan terus berbohong mengenai perasaan.

Saat Amira akan menjelaskan tiba tiba pintu ruang ibu Helmi terbuka dan seorang dokter keluar ruangan dengan akan berbicara pada anggota keluarga.

"Maaf anda anggota keluarga pasien

"Ia dok ada apa dengan ibu saya .

"Maaf bisa saya bicara dengan suaminya. .

'dengan menatap Abi .

Abi pun merasa heran dengan tatapan dokter langsung menjelaskan namun suara dari belakang mereka membuat ia berhenti dan mereka berbalik arah mencari sumber suara.

"Saya suaminya dok

Masih dengan nafas ngos-ngosan . dokter yang melihatnya pun sedikit heran .lalu melirik ke arah abi

" Oh baiklah ,lalu anda ,? Dengan menunjuk ke arah Abi

"Mereka adalah orang baik yang sudah menolong istri saya dok .

"Ia pak Hendri

"Nak terima kasih sudah mau menolong saya dan istri saya , saya tidak tau kalau tidak ada kalian saat itu .

"Ia pak tidak apa-apa .emm kalau begitu bisa kami permisi mau pulang

"Aa ia baiklah sekali lagi terima kasih

Saat bapak akan memberikan sejumlah uang Abi dan Amira menolak dan tidak mau bertegur sapa kalau akan bertemu dengan pak Hendri di jalan suatu waktu.

Saat berada di dalam mobil Abi pun melanjutkan rencananya menjahili Amira.namun sebelum itu sempat keheningan melanda mereka berdua beberapa saat sebelum Abi memulai aksinya.

"E em em. Uhuk uhuk .

"Hascimmmm Hascimmmm

Banyak tingkah yang Abi lakukan untuk menarik perhatian dari Amira dari berdehem, bersin bersin, batuk ,. karena merasa tidak di hiraukan Amira Abi pun menepikan mobilnya .

"Kamu kenapa ,marah kepada saya .

"Tidak pak saya hanya tidak enak hati sudah berbohong pada bapak sekali lagi saya minta maaf pak .tak sedikit pun Amira mengakat kepalanya ia masih saja menundukkan kepalanya ke bawah menatap jari jemarinya yang ia main kan kalau sudah takut atau gugup.

"Bisa saya meminta satu hal sama kamu.

"Ia pak

"Tatap mata saya

"Maaf pak saya takut zinah mata

"Bagaimana saya tau kamu bohong apa tidak kalau begitu

Amira sama sekali tak menjawab atau menatap Abi ia hanya fokus pada pemikiran yang ada di kepalanya.

Segera Amira turun dari mobil setelah sampai di depan rumahnya .tak sekalipun ia menoleh pada Abi .

Abi yang melihat Amira tanpa berkata merasa heran dengan sikap dari Amira .tanpa berniat akan mengikuti Amira ia pun melanjutkan mobil nya dari pekarangan rumah Amira .

"Mirip wajah beda sikap 'gumam Abi

----------------------------------

"Ibu ngapain

"Ibu buat kue pesananya tetangga yang anaknya mau syukuran .

"Mari Amira bantu .

"Eh kamu tadi pergi sama na'abi kan lah sekarang na'abi kemana

"Udah pergi Bu

"Emang gitu nak kalau mau nikah itu pasti banyak banget rintangan nya .hanya sebagian orang yang akan lanjut tapi tidak sedikit lho yang putus di tengah jalan

"Bu

"Kamu enggak usah mikirin hal yang gak ada faedahnya . banyak banyak lah berdoa yah .mohon di lancarkan sama Allah nanti acaranya .

Amira yang mendengar nya pun langsung memeluk ibunya ia menangis sejadinya ia berhenti saat sesak dirasakannya sudah mulai mereda.