Chereads / Realita VS Relina / Chapter 20 - Harus Berbalas Sakit Untuk Keduanya.

Chapter 20 - Harus Berbalas Sakit Untuk Keduanya.

Julia menghubungi Yanuar dan ke besarnya dan memberitahukan tentang kondisi kesehatan Revaline yang mengalami pendarahan kehamilan. Yanuar bertindak cepat, membawa Revaline ke Singapura. Tindakan Julia menghubungi Yanuar sebenarnya tidak disetujui Jo. Tapi bagi keluarga Yanuar, justru Julia bertindak tepat, mereka berterima kasih atas pemberitahuan itu. Jo tak bisa berbuat apa-apa, punya hak apa atas diri Revaline? Yanuar lebih berhak atas istrinya

Sebagai kakak ipar Revaline, Julia mempunyai kewajiban untuk ikut campur mengatur perawatan demi keselamatan Revaline dan calon bayi kembarnya.

Keluarga Besar Yanuar menyambut baik keberadaan Yulia, ternyata Revaline bukanlah seorang wanita yang tanpa identitas yang jelas. Dia punya saudara, dan kakak ipar yang sigap dan peduli dengan menantu mereka dan calon cucu keluarga Yanuar.

Semua orang beranggapan Julia sangat baik dan mulia hatinya, bertindak cepat dan mengantipasi kemungkinan terburuk bagi keselamatan Revaline dan bayi kembarnya. Tapi di balik itu semua, Julia punya motif tersembunyi, dia bermaksud memberi pelajaran kepada Revaline dengan menggunakan kekuatan keluarga Yanuar. Sungguh Yulia berhati dingin. Dia belum melakukan apa-apa. Ini hanya pembukaan. Tindakan pembalasan belum dilakukan. Ia ingin Revaline menjalani penderitaan dalam kondisi hamil lemah tak berdaya, Revaline dapat merasakan 'penjara' rumah sakit dengan penjagaan yang ketat, ibu mertuanya.

Dalam beberapa hari, berada di rumah sakit, Reva sudah merasa sangat tertekan, ibu muertuanya over protektif. Ia lebih kejam dari sipir penjara. Revaline mengeluh ke Julia. Kakak iparnya itu tersenyum samar, "Sabar, semua untuk kesehatanmu dan bayimu', bujuknya, di depan Revaline dia tersenyum manis, tetapi di belakang, Julia rasanya tidak sabar mengungkap rahasia kejinya. Revaline tidak boleh di kasihani, dia harus merasakan nikmatnya penderitaan sebuah perhatian.

Ibu mertuanya sudah menjadi mertua SIAGA. Ia bahkan tidak membolehkannya memegang ponsel. "Radiasi HP berbahaya untuk janinmu!" Ibu mertuanya menyita ponselnya. Revaline meringis kesal.

Ibu Yanuar menuduh Revaline tidak berhati-hati menjaga kandungannya dan menjaga calon penerus keluarga besar Abdullah, bangsawan kaya Melayu Deli. Revaline tidak bisa menghindar dari ceramahnya setiap pagi, dia selalu menegurnya bila terlalu banyak nonton TV, atau tidur di atas jam 9 mslam. Benar-benar deh. Revaline mengeluhkan mertuanya itu ke Julia.

Kakak iparnya itu, malah diam-diam menambah-nambahkan cerita tentang Revaline ke mertuanya, dia mengatakan kalau Revaline suka olahraga keras dan diet ekstrim, semua karena Revaline takut gemuk. Al hasil, Ibu mertuanya kemudian memaksa Revaline memakan makanan berlemak dan tinggi protein. Revaline kelebihan kalori, dalam waktu singkat Revaline sudah kelebihan berat badan. Tubuhnya bengkak dan jelek.

Julia puas, ia suka sifat cerewet wanita itu untuk mengerjai Revaline.

Revaline dicintai dan diberikan perhatian istimewa yang sungguh mengerikan bagi Revaline.

Johannes menawarkan jasa menjaga Revaline di rumah sakit. Ibu mertuanya itu tidak mengijinkannya masuk ruang perawatan tanpa pendampingan dirinya, Yunita atau adik perempuan Yanuar. "Meski dia adikmu, tapi ini ruang perawatan wanita, tunggu saja di luar!" katanya tegas. Johannes merasa mengalami derita yang sama dengan Reva. Dia memandang kekasih incestnya itu dengan sedih. Julia merasa jijik. Mereka berdua lebih kotor dari kotoran hewan. Tidak tahu malu. Kebencian di hatinya harus berbalas sakit untuk keduanya. Dia belum membalas dendam. Tapi pasangan selingkuh itu sudah patah hati duluan.

***

Revaline sudah bisa pulang dari rumah sakit, Yanuar membawanya pulang ke Johor bersama ibunya, Yulia mengikuti mereka. Rumah Yanuar di Johor sangat besar, tetapidi rumah itu tinggal pula ibu Yanyar dan adik perempuannya yang sudah menikah dan sudah mempunyai seorang anak perempuan yang cantik. Pantas saja yidak suka tinggal di runah itu, karena keluarga besar Yanuar sering berkumpul di rumah itu.

Revaline harus bed rest, ia terus di berikan perawatan khusus yang membuatnya berbariing di tempat tidur untuk suatu jangka yang sinambung.

"Perawatan ini diperlakukan karena adanya

komplikasi  kehamilan leher yang lemah sehngga ada masalah dengan pertumbuhan bayinya," kata Yulia menyampaikan pesan dokter kepada Revaline di depan Yanuar dan ibu mertuanya. Yanuar dan ibunya percaya begitu saja dengan Yulia, karena Yulia pernah mengalami hal yang serupa ketika melahirkan putrinya Vivine, yang sekarang berumur 4 tahun. Revaline kaget mengetahui kalau Jo dan Yulia sudah punya anak. Dimana anak itu? Selama ini Yulia tidak pernah bercerita kalau dia mempunyai anak. "Anakku di rawat ibuku dan di bawa pulang ke Inggris, karena aku mengalami kesulitan merawatnya setelah melahirkan", kata Yulia seperti menjelaskan pertanyaan hati Revaline.

Revaline bingung bukankah kata Jo dia tidak bisa punya anak karena kecelakaan? Lalu Yulia? Revaline harus mengkonfirmasi ini ke Jo. Tapi bagaimana caranya berbicara dengan Jo. Dia sudah berangkat kembali berlayar ke Amerika. Dan akan kembali setelah 4 bulan ke depan. Saat itu Revaline sudah melahirkan.

Revaline berusaha mencari tahu lewat Yulia tentang anak Yulia dan Jo. Karena bila Jo punya anak berusia 4 tahun, itu berarti Jo masih suami Revaline yang asli. Bagaimana ini, kok Revaline aslu tidak tahu Jo punya anak dari wanita lain.

Yulia tersenyum dalam hati, ia menjawab teka-teki di hati Reva. Yulia keberaran berbagi bercerita, ia ingin mengoyak-ngoyak hati Revaline secara perlahan. Biar dia tahu baji**an seperti apa jo itu. Jo terlalu sering menyakiti hatinya.

"Vivine lahir di luar pernikahanku dengan Jo. Dia mengetahui kalau kami punya anak baru kemaren sebelum dia kerangkat ke Amerika. Selana ini aku sengaja merahasiakan tentang Vivine, karena Jo terlalu banyak punya rahasia. Dia memiliki banyak wanita di tiap negara?" Alis Reva tertaut. Jo bang**t. Dia memasang wajah tak berdosa di depannya. Revaline menyumpah dalam hati.

"Pernikahanku dengan Jo terjadi setahun yang lalu di Singapura". Lanjut Yulia. "Waktu itu ketika kami tak sengaja bertemu kembali, dia menemukan dompetku yang terjatuh di pusat perbelanjaan", Reva terkejut, kejadiannya sama dengan dia, ketika bertemu dengan Jo. Ada apa ini? Revaline bingung.

Baik Reva dan Yulia tidak tahu pekerjaan Jo yang sebenarnya.

"Jo mengalami kecelakaan 3 tahun yang lalu, yang mengakibatkan dia tidak bisa punya anak lagi!" Yulia bersandar ke sofa. Dia membayangkan wajah Jo yang terpukul dan penasaran dengan Vivine, anak yang dulu tidak diinginkan kelahirannya oleh Jo karena dia sudah beristri. Revaline Paila, adiknya, kekasihnya dan juga istri incestnya, yang telah di buangnya karena tak ingin membiayai penyakitnya yang merenggut nyawanya. Revaline ditinggalkan dalam keadaan miskin dan sakit yang parah. Ia rela menjual identitasnya untuk balas dendam kepada Johannes, kakak yang telah menjerumuskannya ke lembah hitam.

Hampir seluruh keluarga besar Yanuar percaya, kalau Reva harus menjalani proses perawatan yang super ekstra, untuk keselamatan diri Revaline dan dua bayi kembarnya. Padahal tidak seperti itu. Revaline mengalami pendarahan karena aktivitas seksualnya yang high quality. Nafsu binal tak terkendal, Yulia mengumpat Reva di dalam hati. Reva memiliki kelainan seksual, dia tidak pernah puas dengan satu orang lelaki. Sayangnya pria yang menjadi sasarannya adalah pasangan temannya sendiri. Ini yang menjadi kemarahan Julia. Tidak ada kesepakatan antara mereka berdua. Seperti dirinya dulu dengan Nona Xi yang sudah bertobat.

Gilanya Revaline dia bercinta dengan suami orang lain yang juga saudaranya sendiri. Dua lebih binal dari kuda liar.

Revaline sebenarnya baik-baik saja, Julia hanya menakut-nakuti keluarga Yanuar agar bisa mengekang kuda betina liar itu. Revaline akan merasa terhukum apabila tidak bisa menyalurkan hasrat libidonya yang hiper aktif itu. Julia tertawa geli setiap kali Reva sakit kepala karena nafsu bercintanya tak tersalur dengan lancar. Yanuar harus rajin mengurus istri nakalnya itu. Mungkin kalau tidak hamil, Reva pasti mencari kekasih lain, kalau Jo tidak ada.

Julia bisa bertahan dengan Jo karena dia adalah ayahnya Vivine yang statusnya belum terdaftar sebagai anak Johannes, dialah pewaris harta keluarga Paila yang menjadi incaran Johannes Paila dan Revaline tentunya. Sampai sekarang polisi belum bisa membuktikan keterlibatan Jo dalam kecelakaan yang menyebabkan kedua orang tua Jo tewas, karena Jo sendiri menjadi korban kecelakaan itu. Julia tidak akan meninggalkan Jo sebelum anaknya mendapatkan hak-haknya.

Di sebuah pulau terpencil, Johanned Paila termenung. Dua ternyata punya anak. Vivine. Ternyata Julia tidak menggugurkan kandungannya. Kehadiran Vivine dapat merubah masa depannya. Dia akan ke London mencarinya, tes DNA untuk membuktikannya.

Ia melanjutkan perjalanannya. Dan berhenti di pulau Maladewa Ada sebuah dompet wanita cantik asal Inggris dan kaya raya yang jatuh di tangannya. Tidak ada kebetulan dalam hidup Jo.

Begitu. juga wanita itu, seorang wanita kaya putri konglomerat. Sandra White, sahabat Julia dan Revaline Paila.