Pagi pun mulai menampak kembali seperti mengatakan untuk memulai kegiatan seperti biasa. Berbeda dengan di sini ruangan yang dominasi abu abu dengan tirai yang tertutup padahal matahari telah nampak. Ia masih tetap nyaman dengan kasur yang menemani nya melewati malam. Tiba tiba seorang wanita tua datang, wanita tersebut memakai pakaian dengan atasan putih dan bawahan rok hitam. Ia nampak santai untuk masuk dengan mengetok kecil lalu masuk ke dalam ruangan itu. Ia mulai menyibakkan horden agar cahaya dan udara dapat masuk tentu saja itu perilaku yang mulia. oh lihat lah dia yang awalnya nyaman bersama kasurnya kini sedang menggeliat tak suka karena terkena matahari , akhirnya pun ia bangun. Ia bangun dengan mata yang menatap tajam pelayan tua itu.
"siapa yang menyuruh mu melakukan itu?"kata Mike dengan nada dingin nya mau tak mau si pelayan pun menjadi ketakutan
"Tuan Muda mengatakan pada saya dua hari yang lalu supaya saya selalu membuka jendela anda jam 7 pagi"kata pelayan tersebut menundukan kepala merasa bersalah lebih tepat nya merasa takut
"itu dua hari yang lalu bukan yang sekarang, ah sudahlah siapkan baju ku aku ingin ke kantor"kata Mike dengan kesal. si pelayan tua menyiapkan segala sesuatu keperluan Mike sebelum dia kumat lagi. pelayan itu menuruni tangga menuju lantai dasar
"Taukah kalian Tuan Muda kembali seperti biasa !"kata pelayan tua tersebut dengan nada yang tampak begitu takut
"sebaiknya kamu jangan bercanda!"jawab yang lain nya
"aku berani bersumpah bahwa Tuan Muda sudah kembali tidak seperti dua hari yang lalu. Aku saja yang sudah di suruhnya untuk membuka gorden setiap pagi sejak 2 hari yang lalu terkena marah. entah apalah yang membuat Tuan Muda menjadi begini."kata pelayan tua itu dengan nada sedih nya
"apakah mungkin karena mantan tunangan Tuan muda itu ya"kata yang lain membalas perkataan pelayan tua tersebut
"Apakah kalian di sini di bayar untuk mengosip,dia itu masih tunangan ku bukan mantan"kata sang Tuan Muda dengan nada membentak lalu beranjak pergi
"ya dia masih tunangan ku!"
"Tidak ada yang bisa mengambil dia dari aku!"
"ya dia masih tunangan ku!" kata sang Tuan Muda dengan nada lirihnya karena dia pun masih bingung dengan kejelasan hubungan nya. Bukan kah seharusnya sudah jelas. Bukan kah ini kemauan nya. Bukan kah seharusnya dia bahagia karena terbebas dari pertunangan gila tersebut. Apakah yang telah terjadi.
Sedangkan di lain tempat pelayan tersebut sudah berdiri gemetaran ketakutan. Mereka merasa kejadian lima tahun yang lalu akan terulang kembali. Sifat Tuan Muda mereka yang selalu dingin , gampang marah , tak pernah tersenyum yang selalu larut dalam kesedihannya akibat ambisi nya sendiri. Ya ambisi nya untuk menggantikan ayah nya mengorbankan pertunangan nya di tambah egonya yang besar tak mau mengakui perasaannya. Semua itu adalah tergantung pribadi masing masing saat kau mau mengakui perasaan maka ada harapan terjadinya suatu kemungkin hubungan. Jika salah satu dari orang tersebut tak berusaha maka akan sia sia saja rasa itu ada.
Berbeda lagi di tempat lain lagi. Dimana ada Mika dan Jo tampak sedang nyaman berserapan. Mereka tenang dalam memakan sarapan mereka tanpa ada niat untuk memulai pembicaraan . setelah selesai Jo memutuskan untuk mandi dan selama Jo mandi dia akan membereskan apertemen. Mika dan Jo berada dalam satu apateremen. Hal itu terjadi karena sejak awal Jo menawarkan agar Mika tinggal bersama nya. Mika yang telah meninggalkan Indonesia ke Newyork binggung menacari pekerjaan. Bukan nya dia berasal dari keluarga tak mampu namun saat itu dia tak memiliki persiapan untuk pindah. Bahkan sang ayah yang masih berada Singapura mendapati sang putri menelpon dengan nomor asing. Sang ayah yang tau pertunangan sang Putri telah batal dan mengetahui anaknya pergi untuk melarikan diri tak bertanya alasan nya lebih lanjut. Dia tau putri anak yang mandiri dan dapat mengatasi masalah tersebut. kebetulan sang putri yang baru lulus dari kuliah desain membuat sang ayah makin lega untuk melepas sang putri. Putri nya hanya ia berikan uang saku sekaligus modal untuk membuka usahnya sendiri. sekarang lihat yang terjadi Mika sudah memiliki toko baju yang terkenal seantro Newyork beserta cabang cabang nya yang tersebar. Tak sia sia kepercayaan Tuan Jason Marthines kepada putrinya nona Mika Marthines.
Tak terasa sudah ada satu minggu setelah kejadian tersebut. Namun Mika belum dapat melihat perkembangan dari Mike. Sebenarnya apa yang diharapkan Mika dari Mike. Sudah di sakiti tapi masih mau berjuang. Sekarang dia berada di toko baju nya dengan posisi di atas kursi dengan tangan di letakan di dagu sebagai penahan badan nya.
Tok... Tok....
Suara pintu terketuk
"ya masuk!"kata Mika dari dalam ruangan
" Nona di depan ada pelanggan yang ingin baju nya di rancang dan di jait oleh nona?"
"oh ya , siapa dia ?"kata Mika terheran heran
"saya tak tau nona di berciri tinggi kira kira 185 cm , mata nya hitam, kulit nya coklat, rahangnya tegas, rambut klimis bisa di bilang wajahnya nya Asia tapi masih terdapat campuran dari luar negri. Badan nya tegap dan berotot nona"kata Sang pelayan
"suruh saja dia masuk!"
sang pelayan pun keluar dari ruangan tersebut dan Mika pun mengambil Tab , pensil dan kertas untuk membuat sebuah rancangan baju. Di lain sisi nampak sang pelayan sedang berbicara pada pelanggan tadi.
"Ayo Tuan nona sedang menunggu di ruangan!" kata sang pelayan tersebut sambil menunjukan arah menuju ruangan Mika.
Tok... Tok....
pintu pun terbuka
Namun tampak Mika yang sedang membelakangi meja sambil memegang handphone.
"Baik lah pertemuan nya besok saja pak"
"....."
"Baik pak di Cafe Home jam lima sore"
"....."
"sekali lagi terimakasih atas pengertian nya"kata Mika sambil mengakhiri telephone tersebut.
"Ya Rachel mana klien nya ?" tanya Mika pada pelayan tadi
"ini dia nona" kata Rachel
"Apa kabar Mika" sambil tersenyum ramah Mike mengatakan itu pada Mika
"oh iya baik, kamu ?"kata Mika masih mencoba profesional
"baik juga, mari kita mulai!"kata Mike
"silahkan duduk Mike"kata Mika , Mike pun duduk di sebelah Mika.
"Baju seperti apa yang kau ingin kan ?" kata Mika sambil Mike menatap semua pergerakan dari Mika.
"Aku mau gaun beserta satu set jas" Kata Mike masih menatap Mika
" untuk acara apa ?'kata Mika
"untuk acara pernikahan cuma yang lebih simpel nya mungkin ?"kata Mike masih bingung
"pernikahan yang lebih simpel ? pertunangan mungkin ?"
"ya bisa saja "
/***\
Berharap sesuatu tanpa usah adalah mimpi