Chereads / Tuan Muda Yang Dingin / Chapter 10 - Balita

Chapter 10 - Balita

" Aku harap pesanan mu tadi bukan salah satu dari rencana mu !" ucap Mika seraya membuka pintu setelah kembali melepaskan cekalan tersebut. Mika pun membungkuk agar wajahnya seraya dengan jendala dan mengatakan

"Lukanya jangan kena air dulu, untuk tumpangannya terima kasih!" lalu pergi begitu saja . Mike hanya bisa melihat dari belakang tanpa bisa untuk ikut. Se andainya dulu dia sudah sempurna bersama maka dia akan pulang bersama sambil menggandeng tangan Mika.

/***\

" Ka dari mana tadi ? " tanya Jo setelah mika membuka pintu apartemen mereka setelah pulang mengantar mike

"pasti sudah tau…" jawab mika tanpa menyelesaikan perkataannya langsung di potong jo dengan wajah sangar. Sudahlah terasa aura mencekam dari sekitar mereka

"apa selama ini kau tak menganggap aku ini ?" dengan berkata datar sambal menatap wajah mika. Selama ini bereka telah lama Bersama namun sangat sulit buat mika melupakan mike. Jo sudah mulai muak dengan sikap naif mika yang selalu perhatian dengan mike tanpa mengingat kenangan masa lalau mereka.

"Aku tau apa yang aku kerjakan jadi tenang saja " santai mika menjawab sambil mengusap punggung Jo dengan lembut, lalu pergi begitu saja ke kamarnya. Jo kemudian berjalan ke arah soba dan menidurkan dirinya yang masih dengan setelan jas lengkap beserta sepatunya. Hembusan nafas yang semula berat kemudian mulai perlahan . lengan tangannya di letakan di atas dahi dan mulai tertidur karna lelah.

Setelah beberapa lama mika akhirnya keluar menggunakan gaun tidurnya berjalan ke arah sofa tempat Jo tertidur. Perlahan ia melepas sepatunya dengan telaten lalu pergi ke dapur menyiapkan beberapa makanan karna di yakin Jo belum makan dan pasti sedang tidak bernafsu. Lalu mengambil sendal rumah meletakkannya di bawah sofa.

" Jo bangun ayo makan, nanti kalau sudah makan lanjut tidur lagi." Ini merupakan kebiasaan buruk Jo yang sering mengabaikan mandi. Perlahan Jo bangkit dari tidurnya dengan mata yang masih terpejam dengan telaten Mika melepaskan jasnya Jo namun bau Jo sangat aneh seperti parfum murah bercampur aroma asap. Mika pun memukul pipi Jo namun tidak keras namun menghasilkan bunyi sehingga Jo berjalan tanpa membuka ke arah meja makan di gandeng mika.

Mika meletakan posisi garpu dan sendok di tangan Jo ,mengambilkannya makanan, dan memberinya minum. Lalu mika duduk di mejanya yang berhadapan dengan Jo sambal sejenak melihat Jo sambal berpikir sejenak.

"Jo bangun " ucap mika dengan nada datar namun sangar. Seketika keadaan berbalik yang awalnya Jo yang ingin marah menjadi balik ke mika. Makan malam pun terasa mencekam makan yang terasa nikmat jadi sulit di telat. Mika yang sudah selesai makan mencuci piringnya langsung ke wastafel di susul jo. Tangan Jo pun langsung melingkar di leher Mika dan berdiri di samping kanan mika

" bagaimana jika aku tak ada, siapa yang akan mengurus anak anak mengurus diri sendiri mu saja kau tak mampu " ucap mika masih tetap mencuci piring tanpa risih dengan Jo.

" itulah mengapa kau harus tetap di sini Bersama kami. Kami mana bisa hidup tanpa mu!" menjawab dengan yakin dan wajahnya sangat serius

"kau kira aku tak akan pergi dinas keluar, maka saat itu terjadi aku percayakan pada mu hehe" jawab mika dengan senyum liciknya. Datar sejenak lalau tiba tiba tertawa memikirkan Jo merawat anak anak. Membayangkan anak anak akan membuat ayahnya menderita. Jo yang melihat hanya memandang dengan takut kepada mika

/***\

" Hoammm…..katanya lusa eh malah sekarang ! " gerutu Jo masih kesal karna tidurnya di ganggu padahal matahari sudah ada di atas kepala. Namun nyatanya hari weekend adalah waktu yang tepat untuk hibernasi. Namun terdapat bisikan dari kerumunan, selayaknya melihat artis mereka berbisik mengenai ketampanan Jo. Jo yang mendengarkan terus melakukan adegan adegan yang memanjakan mata sehingga kerumunan tad makin gencar memuji.

" Hei lihat di sana , wah…. Bibit unggul " ucap seorang gadis menunjuk ke arah kerumunan anak yang paling menarik di sana. Mereka bergaya seperti orang dewasa namun sebenarnya hanya sepasang saudara kembar. Sama sama membawa koper kecilnya kedua anak berusia 4 tahun ini mulai mencari. Saat setelah di temukan mereka tersenyum dan lari meninggalkan koper mereka di belakang. Mika pun merentangkan kedua tangannya menerima pelukan kedua bocah tersebut. Jo pun ikut berjongkok sambal merentangkan tangannya, namun nasib sebagai ayah dia tak mendapat pelukan dan membatu.

"mama kami kangen banget !" ucap kedua anak tersebut bersamaan di dalam pelukan. Mika pun menjawab

"mama juga kangen, ayo kita pulang dan makan makanan Korea !" ucap mika semangat sambil menggendong sang adik. Sedangkan si kakak di ajak berjalan sambal bergandengan tangan. Setelah Jo membatu dia pun beralih profesi menjadi babu mengambil koper bocah tengik yang di tanggal tadi.

Jo pun mulai mempercepat langkahnya agar dapat membuka kan pintu untuk para nyonya, nona , dan tuan muda nantinya. namun rasa rindu anak anak pada ayahnya membuat mereka ingin mengerjai sang ayah. bermulalah dari sang adik laki laki

"mami why pelayan walk sangat cepat ?" tanya Axton kepada sang mami sambil menunjuk ke arah Jo.

"Stupid. pelayan harus open pintu mobil !" jawab sang kakak perempuan Myla dengan nada ketusnya

"Princess, watch your attitude please ! " kata sang mama pada sang kakak, sang adik senang mendapat kan perlindungan dari sang mama. sang ayah malah menunduk karna merasa ketampanannya sudah di nodai.

"Ayah, sangat sulit to find keberuntungan uang jatuh !" kata Axton yang di sambut tawa oleh nyonya dan nona. dalam hati Jo berkata " apakah zaman sekarang ini wajah tampan taklah lagi berguna, ketampananku sudah tak suci dan berharga. ibu..."

"Mereka berbahagia di sana , dan aku menyedihkan di sini. selamanya kau hanya bisa bersamaku Ka." ucap seorang laki laki menggunakan jaket hitam dengan masker dan topi hitam. Lanjut dia berjalan ke arah mobilnya dan mulai melepas kan yang membuat dia gerah dan tak terkenali.

"Ini aku Watson Mike Shelby , Aku ingin besok info tentang orang yang tengah dekat dengan Mika terutama Joel Prie " setelahnya dia menutup mata dengan ponsel masih di tangan kirinya.

terputar adegan mereka saat mereka bersama di masa kuliah mereka, waktu itu perhatian Mika hanya tertuju padanya dan perhatiannya hanya tertuju pada Mika. mereka saling melengkapi tiada hari tanpa berjumpa bahkan sering menginap bersama entah di rumah Mike atau di apartemen Mika. Mika akan memasak sedangkan Mike membersihkan apartemen dan mempersiapkan alat makan. Mereka makan bersama, saling membantu dalam mengerjakan tugas, bagian teristimewanya adalah saat malam menjelang tidur. Saat itu mereka pasti saling menceritakan apa yang terjadi hari itu, saling memberi motivasi dan semangat, dan bercanda atau menceritakan rancangan masa depan mereka

flashback

" Kamu ingin suami yang seperti apa Ka ? " tanya Mike dengan lembut sambil menatap ke langit langit kamar.

/***\

Siapa dia ini ?

Mengapa dia terlalu penting

Rasanya ingin pergi saja

Tapi selalu Apakah kabar kamu ?

Menahan rindu memanglah berat, maka tetaplah di sisiku