Chereads / Tuan Muda Yang Dingin / Chapter 7 - Pulang

Chapter 7 - Pulang

Setelah makan Mika pun beranjak dari tempat duduknya menuju ke toilet. Sesampainya di toilet dia membersih kan wajahnya dari segala macam riasan yang rusak sekaligus membersihkan sisa air mata nya sambil berkata "aku masih bisa".

sebenarnya kata ini merupakan kata penyemangat untuk dia. Dia keluar dari toilet bertepatan terdengar lah dering handphone. Buru-buru dia lari untuk mengambil handphone tersebut lalu dia melihat siapa yang menelepon. Ternyata yang menelpon nya adalah Jo , dia menarik nafas lalu mengehembuskan nya secara perlahan. Kemudian dia mengangkat teleponnya

"halo" kata orang di seberang sana

"ya ada apa jo" kata Mika menjawab Jo

"hari ini hari ini Exa dan Eta tidak dapat pulang gurunya mengatakan karena halangan cuaca."terang Jo pada Mika.

"apakah sudah dipastikan harinya pulang lagi"tanya Mika yang dijawab Jo dengan keraguan.

"kata gurunya sih kata dua hari lagi lebih menjamin aman nya kepulangan"

Mika yang mendengar hal tersebut sudah merasa lebih nyaman dan tenang setelah mendengar hal tersebut. Sebenarnya Mika sudah berancana menjemputnya di Pelabuhan. Namun terdapat kehendak lain yang terjadi.

"Baiklah Jo"kata Mika. Namun seberang sana Jo merasa ada yang aneh pada Mika. kemudian Jo bertanya lagi karena mendengar suara Mika yang menurutnya begitu menyedihkan.

"Apakah cuma perasaanku atau memang kamu sedang sedih Mika"kata Jo

"Aku tidak apa-apa"kata Mika mencoba untuk mengelak

"Kamu bisa berbohong dengan semua orang tapi tidak dengan ku" jawab Jo

"Aku bertemu dengan dia hari ini, Aku bahkan tidak dapat melupakannya. Bagaimana ini?"kata Mika seperti orang sedang putus asa

"Mika Mika kenapa kamu bisa begitu bodoh apakah kamu sudah lupa perilakunya padamu. Sebaiknya lupakan dia atau aku pindahkan tempat kita lagi." kata Jo mengancam Mika yang menurutnya bertindak bodoh.

"Kamu tau jo aku tidak bisa begitu saja pergi kamu tahu betapa aku begitu mencintainya"kata Mika dengan setengah berteriak. Hal lampau di anggap nya sebagai hal lumrah. Dalam akibat nya adalah yang menyulitkan nya di masa ini

"Lalu apa yang kamu inginkan kamu ingin kembali padanya, katakan Mika!. Apakah kamu masih berani mengatakan kamu mencintai dia kepada ku. Aku bahkan belum lupa kejadian 5 tahun yang lalu. Apakah aku harus menceritakan kembali betapa sedih nya kamu waktu itu, betapa terpuruknya kamu, bagaimana mana kamu di cela orang, bagaimana kamu berjuang nya kamu. Hah Mika apa yang ada di pikiran mu itu." kata Jo dengan nafas yang masih memburu.

"Tapi Jo..."kata Mika mencoba membalas perkataan Jo

"Minggu depan Mika, Minggu depan kita pindah ke Australia" kata Jo dengan nada yang tak ingin di bantah

"Jo nggak bisa Jo! , kalo aku mau di sini ya harus di sini"kata Mika membalas perkataan Mika. Entah apa yang Mika pikirkan hingga dia masih ingin di sini

"Apa alasan kamu buat kita tetap tinggal di sini ?"kata Jo mencoba untuk bersabar mendengarkan Mika

"Aku mau lihat dia aja, Bukan untuk di miliki. Cuma mau lihat dia baik baik aja itu dah cukup ngelegain perasaan aku"kata Mika kepada Jo dengan penuh minat. Jo yang mendengarkan nya langsung mematikan telphon nya karena itu.

Setelah panggilan itu di matikan Mika hanya dapat menghela nafas panjang. Tiupan angin menerpa wajah nya dan rambut kecil sekitar wajanya hingga rambut kecil itu membentuk seperti gelombang ombak. Mata nya memejam dan kembali melihat ke arah jendela dengan pandangan kosong. Saat saat seperti ini dia sangat membutuhkan sebuah pelukan. Jika tidak untuk membantu nya berdiri setidak nya sebagai tempat sandaran yang empuk. Dia pun merasa bahwa hari ini sudah cukup melelahkan membereskan semua barang nya dan membawa tas jinjing nya untuk pulang lalu mengambil kunci pintu ruangan dan kunci mobil. Dia keluar dari ruangan nya dan mengunci nya. saat sudah sampai sampai di ruangan baju nya dia mengatakan kepada karyawan nya untuk pulang. Dia berjalan dengan anggun menuju pintu keluarnya. Memakai dress warna hijau tua tanpa lengan dengan bentuk bawahan berbiku seribu. Kaki jenjang nya hanya di hiasi dengan flat shoes warna hitam leher jenjangnya dengan scraf warna biru muda. Dia nampak seperti dewi yang turun ke bumi. Sebelum dia sempat membuka pintu ada orang yang masuk hingga membunyikan lonceng. Seseorang itu langsung memeluk Mika

"Kamu memang yang terhebat Jo"kata Mika saat mencium aroma orang yang memeluknya. Lalu dia membalas pelukan tersebut sambil meletakan kepala nya di dada Jo sambil mendengar detak jantung tersebut.

"kau bahkan bisa menebak apa yang ku butuhkan sekarang tanpa ku minta pada mu." Kata mika masih tetap memeluk Jo.

"kau kira aku seorang peramal, kita ini di lahirkan untuk selalu ada. Baru beberapa lama pertemuan mu dengan Mike hingga dengan mudah nya kau lupakan aku" kata Jo sambil mencium puncak kepala Mika

"Kau tau apa yang sedang di lakukan Mike sekarang?"kata Jo sambil meletakan kepala nya di samping kepala Mika

"Bukan kah kau benci saat kita membicrakan tentang Mike?. Ada apa dengan mu?"kata Mika sambil menyerngitkan dahinya

"Aku sudah ada di sini apakah kau mau membahagiakan aku ?"kata jo menatap wajah Mika

"Kenapa kamu jadi merubah pembicaraan. Apakah kau menyembunyikan suatu hal tentang Mike?"kata Mika sambil menatap Jo

"Terlepas dari hal itu apakah kau ingin membahagiakan aku?"kata Jo sambil meyakinkan Mika bahwa tak ada yang salah dalam pembicaraan nya tadi itu

"Of course, you are my soul. Why not ? so what should i do ?"kata Mika

"Aku ingin makanan Korea?, apakah kamu setuju?"kata Jo ambil menatap Mika dengan wajah nya yang bingung

"Mengapa kau mengatakan begitu?"kata Mika yang aneh dengan kemauan Jo yang tiba tiba itu. Namun dia tak ada rasa ingin pisah dari pelukan itu apalagi merasa risih. Sekali lagi di tegaskan Jo Merupakan jiwa nya mengapa dia perlu risih bersama jiwa nya. Karena ini kemauan Jo mengapa Mika harus membantah selama itu batas wajar.

"Anak anak mengatakan ingin makan makanan Korea jadi aku sekarang aku mencoba untuk menyeleksi makanan Korea. Bagaimana kau mau kan ayo lah ini demi kebaikan bersama" sambil menunjukan wajah polos nya dia mencoba membujuk Mika.

"come on Jo! tanpa kau bilang demi kebaiakan bersama aku tau kau pasti selalu merencanakan yang terbaik untuk keluarga kita."kata Mika yang terharu dengan perkataan Jo

"and stop to your face like a puppy, you are not like puppy but like a monster" kata Mika yang keluar dari butik nya itu dan melemparkan kunci. Jo pun menerimanya lalu mengunci pintu butik dan berlari mengejar Mika sambil berteriak

"i am monster. I want eat Mika."tanpa memperhatikan sekitar dengan kelakuannya seperti anak kecil menarik perhatian orang sekitar. Bahkan tak sedikit di antara orang di sektar itu tertawa, bayangkan saja lelaki tampan dengan setelan jas formal mengatakan bahwa dia adalah monster. Wajah tua kelakuan bocah adalah Jo. Mika yang mendengar hanya bisa tertarwa puas sambil berlari.

Lari nya Mika tak dapat mengalahkan laki laki yang rajin berolahraga ini. Penangkapan buruan oleh monster pun dapat dilakukan dengan sukses. Mika sang korban tertawa karena tergelitik di bagian perut oleh Jo tidak dapat melawan karena daya nya habis di serap. Orang yang turut merasakan bahagia yang berharap dapat merasakan hal yang sama.

"cukup Jo. Itu geli tau nggak. Udah ah nanti aku marah nih." Kata Mika karena merasa lelah ketawa. Memang benar setelah hujan akan datang pelangi. Tadi dia bersedih sekarang waktunya untuk bahagia.

"ya sudah ayo ayo kita ke mana?"tanya Jo

"Nanti saja di dalam mobil kita cari tapi aku pengen makan Samyang"kata Mika sabil menatap Jo

"oke tapi aku samyang kamu. Kamu gimana ?"kata Jo sambil menatap Mika

/***\

Mencintai nya sebesar besarnya berharap bersama secuil saja. Aku takut dia tak suka jika aku berharap