Kyun Young membuka pintu belakang mobil nya dan menutup kembali. Namun langkahnya terhenti ketika sesosok wanita berambut panjang menutupi wajah berada di mobilnya. Antara setengah ngeri dan penasaran ia membuka lagi pintu mobil itu perlahan sambil berhati-hati, berjaga-jaga jika tubuh asing ini bereaksi. Ia juga melihat kaca belakangnya sudah pecah dan lubang tepat di dekat pegangan pembuka.
Kyun Young mengambil alat pembersih kacanya dan menarik sedikit rambut dari Jeong Hea, rasa ngerinya berkurang sedikit tatkala melihat wajah bersih cantik rupawan di balik rambut yang terurai itu. Tatapannya berhenti sejenak sambil menikmati wajah Jeong Hea yang terpejam pulas. Lalu menatap turun kepada gaun hijau jamrud dengan potongan lama keluaran sekitar11-15 tahun yang lalu. Dari situ ia yakin gadis ini hanya gadis biasa dan mskin terlihat dari penampilannya yang kacau.
"Bangunlah, seenaknya tidur di dalam mobilku!!!" Kyun Young mulai kesal.
Samar-samar namun semakin jelas kesadaran Jeong Hea mulai kembali. "Sebentar ibu, kau bisa memakai air yang tersisa dulu di kamar mandi, sebentar jika aku sudah tidak pusing lagi aku akan memasakkan air mandi untukmu!!"
"Kamu ini bicara apa!!! Cepat keluar dari mobilku, atau mau kupanggil kan polisi?!!!! Ayo cepat bangun!!!" Kyun Young semakin kesal.
"Ibu ku mohon!!! Sebentar saja, kepalaku pusing sekali!! " Jeong Hea memelas dan masih terpejam, kelopak matanya serasa sulit sekali dibuka.
"Hey bangunglah!!! " Terikan Kyun Young sambil menepuk pipi Jeong Hea.
Tersadar jika suara laki-laki yang membangunkannya, Jeong Hea terperanjat dan matanya pun terbuka lebar-lebar. Ia tergopoh-gopoh memandang pria itu. Berpikir jika Man Shik yang menemukannya.
"Hah? Kau bukan Man Shik?? " Ucap Jeong Hea antara sadar dan bingung begitu menatap wajah Kyun Young.
"Man Shik?? Bukan! Aku bukan pecundang itu!! Sekarang bangunlah!! Keluar dari mobilku!! " Perintah Kyun Young dengan nada sedikit menggertak.
"Baiklah!! Baiklah Tuan, aku pasti segera keluar!!" Jeong Hea membuka pintu mobil dan turun dengan tergopoh-gopoh.
Kyun Young masih memandang dengan penuh kecurigaan. Ia lalu menatap Jeong Hea dari ujung kepala hingga ujung kaki yang tidak beralas itu.
"Mengapa memandangiku begitu?? Aku manusia sungguhan, bukan hantu atau sejenisnya!! Jadi jangan menyesal melihatku!! " Ujar Jeong Hea
"Kau ini!! " Sahut Kyun Young merubah perhatiannya kepada kaca mobilnya kini.
"Lihat apa yang sudah kamu lakukan dengan mobilku!!" ujar Kyun Young setelah berputar dan menggebrak ke pintu mobil yang kacanya sudah dipecahkan oleh Jeong Hea.
"Aku akan menghubungi Man Shik untuk menyelesaikan semuanya!! " Kyun Young merogoh ponsel miliknya dari saku celana dan melihat apakah ia menyimpan nomor Man Shik di daftar phonebooknnya.
Melihat gelagat pria itu akan menghubungi Man Shik dan lidahnya pun terdengar sudah biasa menyebut nama itu. Itu artinya mereka sudah saling kenal dan ia juga bisa bermasalah lebih besar lagi ia segera menggenggam tangan Kyun Young untuk mencegahnya menghubungi Man Shik.
" Jangan Tuan!! Ku mohon!! Aku akan terbunuh karena ini.!! Ku mohon bawa saja aku ke kantor polisi tapi jangan dia!! Ku mohon!!! " Pinta Jeong Hea sambil menangis.
"Itu bukan masalahku yang penting mobilku kembali ke keadannya semula!" Balas Kyun Young sambil menarik tangannya kasar.
Merasa putus asa dan masih takut, Jeong Hea duduk berjongkok dan melanjutkan tangisnya. Ia terisak sejadi-jadinya membayangkan apa yang baru saja ia terima saat tadi bersama Man Shik dan teman-temannya. Gadis itu menunduk dan ketakutannya memuncak.
Membuat pandangan Kyun Young beralih kepadanya. Saat menunduk punggung putih bersih Jeong Hea nampak dan ada yang sangat menarik perhatian Kyun Young. Ada tanda lebam di punggung bagian atas dari gadis asing itu. Seperti pukulan benda tumpul. Membuat setidaknya hatinya menjadi sedikit iba dengan gadis ini. Apa yang telah dilewati gadis ini?? Menjadi sebuah pertanyaan besar yang ingin ia ketahui alasannya.
"Apa kau mencuri dari Man Shik??" Tanya nya langsung pada gadis itu.
Jeong Hea yang masih menunduk dan menangis menjawab dengan gelengan kepala.
"Tubuhmu memar hingga seperti itu, pasti Man Shik yang melakukannya. " Selidik Kyun Young lebih lanjut.
"Aku bukan pencuri!! Ini.... ini pasti karena ia melemparku ke-... ke rak besi di bar itu tadi... " Ujar Jeong Hea sambil mengingat kembali dan agak mendongak ke atas.
"Mengapa kamu bisa berurusan dengan pria semacam itu?? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya di sana. " Tanya Kyun Young lagi lebih jauh.
"Ternyata kau orangnya bisa bersimpati juga pada orang lain. " Jeong Hea mengusap air mata dengan gaunnya.
"Yang mana?? " Tanya Kyun Young heran.
"Itu baru saja, kau sampai tau aku tidak pernah mengunjungi bar itu. " Ujar Jeong Hea dengan perasaan sedikit lega.
"Aku..?? Aku hanya mencari jalan siapa yang bisa menanggung perbaikan kaca mobilku, itu saja!! Mengapa harus peduli kepadamu. " Ujar Kyun Young menatap sinis.
"Tuan Baik Hati, bisakah kita bicarakan ini nanti, aku janji akan memperbaiki kaca mobilmu nanti. Tapi aku sangat lelah sekarang ini. " Pinta Jeong Hea sambil sedikit merengek.
"Ah!! Kau bisa mencariku di sini!! Aku bekerja di sini, jadi nanti aku bisa membayar dengan gajiku!! Kau bisa mencariku di sana!! "Ujar Jeong Hea mendapat ide untuk memberikan kartu namanya yang selalu ia simpan dalam tas nya sebagai pengantar es krim di kedai Caffe dan Es krim milik Ibu Chun Hi.
"Kau pikir aku harus percaya kepadamu?? " ujar Kyun Young dengan tatapan tajam.
"Terserahlah!! Kau bisa memberikanku kepada polisi asal jangan kepada Man Shik!!" Pinta Jeong Hea kembali ketakutan.
"Sudahlah! Baiklah! Kau harus memberiku ganti rugi. Berikan aku nomor tempat kerjamu dan kartu identitas mu!! " Pinta Kyun Young dengan galak.
Jeong Hea pun dengan naifnya memberi saja apa permintaan Kyun Young termasuk kartu identitasnya untuk menjadi jaminan.
"Apa sekarang aku bisa pergi?? " Tanya Jeong Hea kembali ceria.
Kyun Young mengangguk dan melambaikan tangan pertanda Jeong Hea boleh pergi. Ia pun menggeleng dan berputar arah untuk masuk menuju rumahnya.
Namun begitu ia berbalik arah, sekelebat bayangan hitam melintas cepat di depannya. Meniupkan angin dingin sedingin es hingga menyapu wajah dan rambutnya.
Jeong Hea menarik nafas dan berbalik arah. "Pukul berapa ini??? " Tanya Jeong Hea.
"Dua belas malam lewat dua menit!! " Balas Kyun Young sambil melihat ke jam tangannya, ia pun sudah berada di depan pintu masuk.
"Owh!!! Bagaimana ini??? Mereka banyak berkeliaran!!! Ini sudah waktunya mereka berkeliaran!!! Paman baik hati bisakah aku berlindung di ruang tamu mu hingga pagi hari saja!!! " Pinta Jeong Hea seraya memohon.
"Aku tidak biasa mengijinkan orang asing menginap di rumahku! Enak saja! " Ujar Kyun Young tersinggung.
"Ayolah aku mohon!!! " Jeong Hea memohon lagi. Gadis itu pun lalu berbalik arah, ia melihat di jalan mulai bermunculan pria-pria berbaju hitam compang-camping dengan pandangan kosong mulai memenuhi jalan. Sebagian dari mereka berasap hitam, sebagian lagi berasap putih.
Jeong Hea hanya bisa menutup mulutnya berharap mereka tidak melihat ke arahnya. Air matanya mulai meleleh dan bergulir.
Kyun Young dengan tidak peduli dan tanpa belas kasihan langsung masuk begitu saja dan mengunci pintu dari dalam.
"Paman! Paman baik hati! Ayolah! Paman! " Jeong Hea menggebrak kaca pintu ruang tamu dan menarik-narik pegangan pintu berharap dapat membukanya, namun Kyun Young malah menutup gordennya.
Jeong Hea berbalik arah, jantungnya mulai berdetak cepat. Tubuhnya gemetaran. Ia mundur ke sisi teras yang lebih gelap berharap para arwah yang melintas itu tidak menyadari keberadaannya. Untuk meminta darah apalagi jantungnya.
********
..
..
..
..
Serius, bagi ke author bintang kamu ya dears....
aku tunggu 😍😍😍😍😚😚😚😚