Chereads / Stuck Eternity In You / Chapter 6 - 6 : Bekas Luka di Tangan

Chapter 6 - 6 : Bekas Luka di Tangan

.

"Kamu masih mengelak juga? Bukannya kamu kemarin bercerita pada kami bahwa kamu akan diajak berkencan dengan seorang anak pengusaha karena mengganti kan supupu mu itu? Hey Jeong Hea, aku ini temanmu sejak sekolah menengah, dan kita sering satu kelas, bagaimana aku tidak tahu kamu?" Yun Hee membela diri.

"Kenapa kamu selalu mengingat setiap ucapan dengan jelas? Pokoknya itu bukan aku Yun Hee!" Jeong Hea tetap bersikukuh tidak mengakui.

"Kamu benar-benar hebat! Woooaahhh!" Yun Hee dibuat terkagum-kagum dengan apa yang dilakukan Jeong Hea dalam video tersebut. "Aksi mu ini benar-benar hebat, banyak juga korban yang ikut berkomentar, beberapa pelayan yang pernah diperlakukan serupa mereka bermunculan di kolom komentar. Perhatikan saja beritanya!" Yun Hee kembali menatap serius pada layar kaca itu.

"Aku tidak menyangka kamu akhirnya membawanya juga? Ah, saran ku berguna bukan untukmu?" bisik Ibu Chun Hi nampak sangat senang.

"Tapi aku lupa alat itu ada di mana! Aku rasa terjatuh saat aku melarikan diri!" Balas Jeong Hea seolah membuat pengakuan jelas bagi Yun Hee.

"Ah, benar bukan? Aku sudah menduganya, lagi pula ibu Chun Hi, mengapa Anda membawakan alat itu, itu kan alat berbahaya."

" Tidak, hanya untuk berjaga-jaga!" Balas Ibu Chun Hi dengan membanggakan diri.

" Ah benar saja, dengan begitu Jeong Hea selamat dari perbuatan terkutuk mereka."

"Sudah lanjutkan saja bersih-bersihnya!" sergah ibu Chun Hi. Lalu ia mengalihkan pandangan kepada Jeong Hea, "Terimakasih sudah memakai saranku!" ujar ibu Chun Hi.

"Benar, terima kasih sudah memperhatikan aku!" Balas Jeong Hea.

"Aku tahu kamu bisa membela diri, yang aku khawatirkan justru jika dalam keadaan seperti itu kamu membakar tempat itu. Jika ada yang tahu kekuatan mu, setiap ada kebakaran orang-orang akan menyalahkan mu!" Pungkas ibu Chun Hi sembari menepuk pundak Jeong Hea.

"Pembicaraan yang seru sekali!" Seru seorang pemuda yang baru saja turun dari lantai atas. Ia adalah anak pertama dari Ibu Chun Hi.

"Ah Kak Seo Jun, Anda belum berangkat?" Sapa Jeong Hea pada pemuda itu.

"Belum," sambil membawa buku di dadanya, ibuku meminta ku untuk membereskan mereka dulu sebelum berangkat!" Tunjuk Seo Jun kepada para wartawan di luar sana.

"Ah, aku yang membuat kekacauan tapi kalian yang membereskan nya." Seo Jun meletakkan bukunya di atas meja dan cahaya di dadanya berbentuk jantung terlihat berwarna kemerahan, beda dengan warna cahaya jantung ibu Chun Hi yang putih bersih di mata Jeong Hea.

"Kak Seo Jun, kau akan pergi naik apa hari ini?" Tanya Jeong Hea menyelidiki.

"Aku akan menaiki taxi!" Balas Seo Jun mengulas senyuman.

Jeong Hea merasakan sedih luar biasa di dadanya. Ia tidak tahu mengapa ia selalu sedih setiap melihat cahaya merah itu. Lalu ia melihat Seo Jun keluar menghadapi para wartawan di sana. Menjawab setiap pertanyaan para Wartawan dengan bijak kemudian kerumunan wartawan itu pun bubar dengan sendirinya.

Setelah itu Seo Jun masuk kembali ke dalam kedai, lalu mengatakan, " Aku sudah bilang tidak ada gadis bernama Jeong Hea yang berada di sini. Karena gadis itu sudah keluar dari kedai ini seminggu yang lalu. Untuk sementara kamu aman Jeong Hea!"

"Ah, terima kasih kak atas bantuannya!" Jeong Hea mengangguk berterima kasih.

"Aku senang bisa membantu mu!" Jawab Seo Jun sembari mengelus kepala Jeong Hea.

Jeong Hea menatap wajah Seo Jun lebih pucat dari biasanya. Tanpa berpikir panjang Jeong Hea mengikuti Seo Jun saat keluar dari kedai, "Tunggu kak, aku akan mengantar mu!"

"Jeong Hea mengapa kamu mengikuti ku?" Tanya Seo Jun dengan senyum yang mengembang.

" Tidak, hanya saja bisakah aku menemani hingga naik taxi?" Balas Jeong Hea

Dan Jeong Hea pun mengantar Seo Jun hingga ke jalan besar dan sebuah taxi menunggu nya di seberang. Seo Jun berpamitan pada Jeong Hea dan melambaikan tangan, "Tunggu aku sampai nanti malam Jeong Hea! Kita akan makan ramyeon bersama!"

"Baiklah Kak, jaga dirimu baik-baik!" Jeong Hea membalas melambaikan tangan kepada Seo Jun yang sedang membuka pintu taxi.

Tiba-tiba sebuah mobil box berjalan dengan berkelok-kelok hilang kendali dan..

Braaakkk!

Mobil box itu menabrak dan menggilas tubuh Seo Jun yang belum sempat masuk ke dalam taxinya, dan Jeong Hea melihat semua di depan mata. Tubuh pemuda itu kejang-kejang dan menyemburkan banyak darah dari mulutnya.

Jeong Hea menutup mulutnya dan segera setelah itu ia mendatangi Seo Jun sebelum banyak orang yang mendekat pada kecelakaan itu. Ia menyebrang jalan kemudian mengangkat kepala Seo Jun dan meletakkan di pahanya. Ia pun membuka lengan bajunya yang panjang dan melihat pada bekas luka di pergelangan tangannya. Pergelangan itu terdapat bekas luka, bekas seperti luka sayatan atau pun luka terbakar sebelumya.

Dengan keringat yang bercucuran Jeong Hea menatap terus pada pergelangan tangannya itu dan sesuatu bergerak-gerak dari dalam lengannya dan menyembul sebuah ujung tumpul dari pergelangan tangan Jeong Hea.