Chereads / Stuck Eternity In You / Chapter 5 - 5 : Sisa Kekacauan Semalam

Chapter 5 - 5 : Sisa Kekacauan Semalam

.

"Apa kau tidak akan membiarkan aku masuk??" Tanya Sun Seung Mi dengan nada manjanya.

" Aku-.., aku hanya terkejut dengan kedatangan mu tiba-tiba ada di depan pintu rumah ku. Aku kira kamu akan menghubungi ponselku agar bisa aku jemput di Bandara." Balas. Kyun Young sambil membuka pintu rumahnya lebih lebar lagi.

"Tidak perlu, aku bisa melakukan sendiri. Aku lebih suka memberi kamu kejutan dengan tiba-tiba datang." Balas Seung Mi sembari menarik kopernya masuk ke dalam ruang tamu.

"Apa kita tidak akan berpelukan??" Tanya Seung Mi dengan memasang wajah memelas.

"Ah iya!!" Kyun Young yang tadinya melamunkan keadaan dapurnya baru paham yang dimaksud Seung Mi dan ia pun merentangkan tangannya dan bersiap memeluk gadis cantik itu. Dan mereka pun berpelukan.

"Aku membawa parfum untukmu, aku suka sekali aromanya. Ini bisa menambah koleksimu juga ini!" ujar Seung Mi sambil mengeluarkan sebuah kotak biru muda berisi parfum dari tasnya dan sekotak lagi berwarna abu-abu ia berikan kepada Kyun Young.

"Ikat pinggang??" Ujar Kyun Young mengangkat kedua alisnya membuka kotak abu-abu tersebut. "Terima kasih sayang!!"

"Iya aku ingat kamu saat jalan-jalan, jadi sekalian aku belikan!!" Balas Seung Mi sembari berjalan ke dapur lantaran jarak antara dapur dan ruang tamu di rumah Kyun Young tak terlalu jauh. "Sayang aku mencium aroma sesuatu, sepertinya ini lezat!!"

Kyun Young menyadari jika Jeong Hea masih berada di dapurnya. Dan Kyun Young pun dengan cepat menarik lengan Seung Mi dan menahan gadis itu agar tidak masuk ke dapurnya. "Tidak kah kamu punya foto selama perjalanan mu di Timur Tengah??" Kyun Young menahan Seung Mi masuk ke dapurnya.

"Ah, ada banyak! Aku pikir kamu tidak tertarik melihatnya, karena setiap aku menunjukkan foto-foto keluar negeri kamu terlihat tidak tertarik!!" Balas Seung Mi sembari mengeluarkan ponselnya.

"Tapi Kyun Young, aku tidak tahan lagi!! Ini seperti aroma masakan ibuku!!" Seung Mi memaksakan diri untuk masuk ke dapur dan ....

Seung Mi menatap kaget pada Jeong Hea, Ia mendatangi gadis yang tak tahu darimana kekasihnya itu membawanya. "Kyun Young, siapa gadis ini?? Kenapa ia ada di rumahmu?"

"Maaf saya pelayan baru di rumah ini, Nona!" Tukas Jeong Hea seraya merapikan celemek yang tadinya hendak ia lepas.

"Kamu punya pelayan baru dan tidak cerita padaku??" Seung Mi pun mengerjapkan mata seolah tak yakin.

"Sayang, jangan berpikir buruk dulu, tadinya aku akan mengatakan kepadamu!!" Kyun Young menjawab tenang walaupun hatinya sedikit gelisah, "Tapi aku rasa itu bisa dikatakan nanti." lanjutnya.

"Masakan ini hasil buatan mu??" Tanya Seung Mi agak ketus.

"Iya, nona bisa mencobanya." Jeong Hea menyeringai lebar meyakinkan Seung Mi bahwa ia benar-benar pelayan baru di rumah itu.

"Hhmmmm.... tidak buruk!! Sudahlah, aku jadi tidak selera!!" Balas Seung Mi sembari meletakkan sendok yang baru saja ia gunakan untuk mencicipi Japchae buatan Jeong Hea itu. Seung Mi pun keluar dari dapur dengan gelagat merajuk dari seorang wanita yang sedang cemburu.

Jeong Hea merasa ada di situasi yang salah. Karena sepertinya kekasih Kyun Young seorang pecemburu. Tidak baik baginya untuk terus berada di sini. Setelah Seung Mi meninggalkan dapur dalam keadaan merajuk, Jeong Hea pun melepaskan kembali celemeknya dan keluar melewati pintu samping.

"Seung Mi!! Ayolah, dia hanya pelayan sementara, segera akan aku ganti jika kamu tidak suka padanya!!" Ujar Kyun Young menyusul Seung Mi ke ruang tengah rumahnya.

"Sudahlah aku tidak mengapa, jika kamu rasa dia tepat menjadi pelayan mu aku rasa itu lebih baik. Tapi Kyun Young setidaknya jangan jatuh cinta pada seorang pelayan. Carilah gadis yang lebih tepat. Ayahmu pasti akan lebih senang jika kamu mendapat wanita yang sepadan." Jelas Seung Mi mengerutkan keningnya.

"Jadi kamu tidak marah?" Tanya Kyun Young lagi.

"Tentu saja tidak sayang." Seung Mi kembali tersenyum dan menyambut uluran tangan Kyun Young dan tangan mereka saling menggenggam.

Namun ada yang aneh dengan sikap Seung Mi ini bagi Kyun Young. Ia tidak cemburu dengan hadirnya Jeong Hea, bahkan malah menyuruhnya mencari wanita sepadan. Apa-apaan ada kekasih semacam ini, batinnya.

Keadaan dapur kembali rapi. Makanan sudah tertata rapi diatas meja makan. Dan dapur pun kembali dalam keadaan bersih. Namun Kyun Young tidak menemukan lagi Jeong Hea saat memasuki dapurnya. Hanya sebuah catatan kecil dari gadis itu yang menyatakan terima kasihnya atas pertolongan Kyun Young dan permintaan maafnya lantaran tak sempat berpamitan pada Kyun Young.

🧡🧡🧡🧡🧡

Jeong Hea sudah sampai di dekat tempat kerjanya. Biasanya saat masih pagi seperti ini kedai-kedai makanan di sana masih sepi. Baru menjelang makan siang para pengunjung ramai berdatangan hingga sore hari. Namun pagi ini dari kejauhan, di depan kedai Puding Ibu Chun Hi sudah ramai sekali kerumunan orang dengan membawa alat perekam bahkan kamera besar.

Begitu melihat Jeong Hea yang masih terbengong-bengong dengan keadaan di depannya, seorang nenek menarik tangan Jeong Hea untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Nenek apa yang sedang terjadi??" Tanya Jeong Hea.

"Nak, kamu lewat di atap rumahku saja. Para wartawan itu sedang mencari mu!! Kau tidak mengerti? Kamu masuk berita menghebohkan pagi ini??" Ajak Sorang nenek bernama Nam Nari. Ia adalah ibu dari Ibu Chun Hi, ia tinggal bersebelahan bersama putri tunggalnya itu.

Kemudian Sang Nenek pun membawa Jeong Hea masuk ke dalam rumahnya. Membawa naik melewati tangga dan mempersilahkan Jeong Hea naik melompati balkon yang terhubung dengan atap rumah Bu Chun Hi.

"Ibu Chun?? Apa yang sedang terjadi??" Tanya Jeong Hea begitu ia berada di dalam kedai.

"Aku juga tidak tahu, sedari tadi mereka minta menemui Jeong Hea, gadis itu saja yang mereka cari?" Balas Ibu Chun Here tak sadar jika Jeong Hea kini berada di sebelah nya.

" Mencari ku??" Tanya Jeong Hea lagi masih kebingungan.

"Iya benar ....." Sahut Yun Hee salah seorang dari waiters di kedai puding Ibu Chun. Dan baru saja ia menyadari jika yang berdiri di belakangnya rupanya adalah Jeong Hea yang dicari oleh para wartawan itu. "Hah bagaimana kamu bisa kemari?"

"Iya Jeong Hea, bagaimana bisa masuk ke kedai ini, Aaahhhh kamu membuat khawatir kami saja!" Sahut Ibu Chun Hi meremas lengan Jeong Hea karena mencemaskan nya.

" Aku, aku lewat atap rumah Ibu Anda dari sebelah!! Nenek Choi yang membantu ku!" Sahut Jeong Hea ringan dan meringis.

"Ah, ibuku selalu saja begitu, selalu memberi mu jalan pintas untuk masuk, bagaimana jika kamu terjatuh dari atap, hah?? Lain kali jangan lakukan lagi!!" Nasihat Ibu Chun Hi dengan penuh kecemasan.

"Video itu menjadi sangat Viral mulai semalam! Aksimu benar-benar mengerikan! Bagiamana kamu bisa melakukan itu Jeong Hea!" Tanya Yun Hee.

"Mengerikan bagaimana? Kau ini mengada-ada saja!" Sahut Jeong Hea sembari membuka lokernya.

"Lihat ini, kembali dimuat di berita ini!" Sahut Yun Hee sembari menunjuk ke layar televisi.

Di sana terlihat Jeong Hea sedang melawan beberapa laki-laki yang sedang bugil dalam sebuah kelab malam. Rupanya ada yang merekam aksi Jeong Hea malam itu dan mengunggahnya ke media sosial. Karena Aksi ini melibatkan anak para pengusaha maka video ini menarik perhatian masyarakat.

" Lihat ini, kamu melawan mereka menggunakan stun gun di tangan mu! Dan lihat, tas mu saja belum kamu ganti!" Yun Hee menunjuk pada tas Jeong Hea yang akan dimasukkan ke dalam loker.

"Ah Yun Hee kamu ini terlalu membesar-besarkan, bisa saja kan kebetulan sama dengan orang itu, orang di video itu juga kurang jelas, itu belum tentu aku bukan?" Jeong Hea menutup tas kecilnya dengan tangan dan segera memasukkan ke dalam lokernya.