Sore itu Kevan telah kembali dari apartemen tempat Claire dan Aaron tinggal.
ia hendak membuka pintu rumahnya namun terkunci.
" kemana istriku pergi ? ah, pasti kerumah papa mamanya."
ucapnya dalam hati.
ia langsung merogoh kunci dipot tanaman gantung dekat teras rumah. itu memang tempat rahasia mereka menyimpan kunci rumahnya. hanya mereka dan bibi Yusa yang tau.
Kevan masuk ke kamar tanpa curiga. karena ia mengira Freya pergi kerumah orangtuanya untuk menenangkan diri. karena memang Freya sering melakukan itu jika diantara mereka ada selisih paham yang sangat sepele sekalipun.
setelah Freya merasa tenang hatinya, biasanya beberapa jam kemudian barulah Kevan menjemput nya ke rumah James, dan akhirnya mereka baikan lagi. jadi tidak salah kalau Larry sering menyebut Freya si anak manja.
Kini Kevan menjatuhkan badannya diatas ranjang sambil memijat-mijat dahinya. tiba-tiba ia teringat keberadaan Freya lagi. apa ia betul-betul ada dirumah James saat ini ? lalu Kevan mencoba menghubungi Larry biar tidak terlalu curiga.
" iya, Kev. ada apa ? tumben."
sapa Larry.
" apa Istriku ada disana ?"
" tidak ada. apa dia bilang hendak kemari ?"
mendengar pernyataan itu membuat Kevan mulai panik.
" owh. tidak, Larry. aku hanya menduganya saja. soalnya dia belum pulang dari berbelanja tadi."
ucap Kevan berbohong.
" mungkin terlalu asik berbelanja, Kev. dia kadang memang suka lupa waktu kalau sudah berbelanja. tenang saja Freya pasti segera pulang."
" oke. Thanks Larry."
Kevan pun langsung menutup telponnya.
lalu balik mencoba menelpon Freya namun lagi-lagi nomernya tidak aktif.
" disaat situasi seperti ini ia tidak mungkin berbelanja. aku tau sifatnya yang tidak suka berbelanja sendirian. apa dia bersama seseorang ?"
Kevan berbicara pada dirinya sendiri sambil mengacak-acak rambutnya.
lalu dia coba menghubungi Emily dan Jessie, karena merekalah teman dekat Freya. namun hasilnya ternyata mereka sedang tidak bersama Freya.
" jangan-jangan pergi dari rumah."
pikirnya kemudian.
Kevan langsung beranjak membuka lemarinya. benar saja, sebagian baju Freya tidak ada.
lalu ia keluar dari kamarnya menuju ruang wardrobe. ruangan itu tempat menyimpan semua barang mulai dari koleksi baju, sepatu, tas dan pernak-pernik lainnya milik keduanya.
Kevan semakin yakin Freya telah kabur dari rumahnya, karena salah satu koper bajunya tidak ada.
tiba-tiba terlintas dibenaknya untuk mengecek brankasnya. Kevan pun beranjak kembali menuju ruang kerjanya. dipijitlah kode rahasia untuk membuka Brankas itu. uang-uang serta surat-surat berharganya masih utuh.
Apa dipikirnya Freya itu pencuri ? Kevan memang kelewatan.
Tapi ternyata matanya masih mencari sesuatu. Pasport.
Ya, Pasport Freya tidak ada didalam brankas nya.
" aargghh. "
Kevan semakin frustasi.
Lalu Kevan menghubungi Daniel dengan perasaan kacau balau.
" ada apa Kev, aku lagi mengemudi dijalan nih."
" Freya tidak ada dirumah, Niel. apa dia tadi menghubungi ?"
" tidak "
ucap Daniel berbohong.
" aku harus cari kemana ? Freya sepertinya pergi ke suatu tempat. ia membawa membawa beberapa pakaiannya dan juga pasport."
" apa pasport ? apa sudah kau coba menghubungi nya ?"
Daniel jadi merasa tidak enak pada Kevan.
" shit ! kenapa aku harus terlibat diantara masalah mereka ?"
umpat Daniel dalam hati.
" ponselnya tidak aktif, Niel. dia tidak ke rumah orangtuanya, dirumah kawan kerjanya juga tidak ada. "
" mungkin dia butuh sendiri dulu, Kev. "
ucap Daniel berusaha menenangkan.
" aku tidak akan merasa tenang jika belum tau keberadaannya. "
Balas Kevan menjadi sangat lemah.
" bersabarlah, Kev. Freya terlalu kaget menerima kenyataan ini. Tapi percayalah, aku pastikan ia akan baik-baik saja."
ucap Daniel disebrang sana.
" semoga saja. aku tidak bisa kehilangan istriku."
" I know you. but i am sorry, Kev. bukannya aku tidak perduli dengan masalah mu. cuma saat ini aku sedang buru-buru. karena besok aku harus New York."
" apa ? New York ? ada apa mendadak begitu ?"
Kevan terkejut tanpa ada perasaan curiga sedikitpun.
karena setaunya, Keluarga besar Daniel memang berada di new York.
" ada keperluan mendadak yang harus segera ku selesaikan."
" oke. cepatlah kembali."
lalu Kevan memutuskan panggilan nya dengan Daniel.
Tak mau ambil pusing berlama-lama akhirnya Kevan menyewa beberapa orang bayarannya untuk mencari keberadaan Freya.
dia berharap dengan cara ini dirinya bisa cepat menemukan istrinya kembali.