Chereads / In A Broken Heart To Find You / Chapter 14 - CHAPTER 14

Chapter 14 - CHAPTER 14

Shofi dan 2 pelayan nampak sedang sibuk didapur mempersiapkan makan malam sebelum James, Larry dan Freya pulang dari kantor.

" semua sudah saya tata dimeja makan, nyonya."

ucap nanny, salah satu pelayan dirumah itu.

tak lama kemudian mereka yang ditunggu pun datang. James dan Larry langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

" hi, ma..."

sapa freya yang datang paling terakhir masuk rumah terlihat letih langsung mengecup pipi Shofi.

" hi, sayang. gimana kesan hari pertamamu bekerja ?"

tanya Shofi semangat.

" biasa aja." jawab Freya seperti tidak bersemangat.

" oke, mandilah dulu. nanti kita makan bersama ya sayang."

tanpa menjawab, Freya melangkah pergi menuju kamarnya dilantai dua.

baru saja menaiki 4 anak tangga, tiba-tiba saja kepalanya terasa berat, pandangannya mendadak menjadi samar. langkah kakinya terhenti dan mendadak oleng.

BRUKKK.

Freya terguling dari anak tangga ke bawah. kepalanya terbentur ke tepian sudut tangga yang berlantai marmer itu.

" Freya !! "

teriak Shofi histeris melihat Freya sudah tersungkur dibawah tangga dengan dahi sedikit mengeluarkan darah segar.

teriakan Shofi juga membuat seluruh penghuni dirumah itu panik.

James dan Larry langsung menghampiri sumber suara itu. dan didapatinya Shofi yang sedang merengkuh Freya dilantai.

" hey, apa apa ini ? kenapa dia? "

tanya Larry terkejut melihat Freya sudah tak sadarkan diri.

dan James pun langsung menggendong Freya menuju ke luar rumah.

" kita bawa ke rumah sakit."

**

" silahkan tuan James dan nyonya Shofi tunggu diluar. kami akan memeriksa nya dulu. "

James dan Shofi pun hanya pasrah menunggu hasil pemeriksaan dokter didalam.

Larry baru datang menghampiri dan tampak tergesa-gesa. diraut mukanya tersirat rasa khawatir.

" gimana James, apa Freya baik-baik saja? "

tanya Larry tidak sabar.

" Freya sedang diperiksa dr. Kevan di dalam."

jawab Shofi lirih.

Larry menghela nafasnya dalam-dalam.

"Freya akan baik-baik saja, Shof. karena Kevan seorang dokter terbaik di kota ini. percayalah. "

ucap Larry sambil mengusap-usap bahu Shofi menenangkan.

didalam sana, nampak Kevan sedang membersihkan luka di kening Freya dibantu dua orang suster.

" lukanya tidak robek, dok. hanya luka sedikit."

kata seorang suster.

" oke, diperban aja lukanya supaya tidak infeksi."

" baik, dok."

tak lama kemudian Freya mulai siuman. matanya membuka perlahan. samar-samar ada cahaya lampu yang jaraknya terlalu dekat. dahinya mengernyit.

" aww...sakiit."

tangan Freya mencoba meraba keningnya yang telah diperban. ia menyadari bahwa dirinya kini berada dirumah sakit akibat terjatuh dari tangga itu.

" apa yang kamu rasakan ? "

Freya melirik sebentar lalu begitu terkejutnya ketika melihat penampakan dihadapannya.

" kau ? "

bola mata Freya terbelalak.

" ada yang sakit lagi selain dahi mu ? "

tanyanya Dr. Kevan.

" what the hell ?! kenapa setiap aku celaka selalu ada anda, tuan Kevan ?"

bentak Freya setengah teriak.

" suster, tolong beritahu keluarganya diluar kalo nona Freya sudah sadar. "

ucap Kevan kepada suster tanpa menjawab ocehan Freya barusan.

tak lama kemudian James, Shofi, dan Larry pun masuk.

" are you oke, darling ?"

tanya James khawatir langsung mengelus kepala Freya.

Freya hanya menggeleng. tatapan matanya masih menatap tajam pada Kevan yang berada di belakang James.

" dokter Kevan, kenapa dengan putri ku ? apa ada penyakit yang serius ?"

tanya Shofi.

" hah ? dokter ? "

gumam Freya dalam hati seolah tidak terima.

" bukan penyakit serius. tapi bila diabaikan akan menjadi serius. putri anda hanya kelelahan. ditambah ia memiliki riwayat sakit lambung. jadi jangan sampai terlambat makan, dan hindari dulu makanan pedas dan asam. "

Shofi dan James menghela nafasnya bersamaan.

" terimakasih tuan, Kevan. anda telah mengobati keponakan ku yang rumit ini. "

ucap Larry sambil melirik pada Freya yang sedang menggigit bibirnya.

lelaki tampan itu pun hanya tersenyum membalasnya.

" mungkin kamu sedikit bingung, Freya sayang. " ucap James lalu menepuk bahu Kevan.

" tuan Kevan ini selain pemilik saham setengah dari perusahaan kakek, ia juga sebagai dokter sekaligus pemilik dari rumah sakit ini."

Freya hanya terdiam mendengar penjelasan dari James. karena baginya Kevan adalah pria pembawa kesialan buat Freya.