Chereads / Setinggi langit dan Bintang / Chapter 9 - senyuman

Chapter 9 - senyuman

pagi hari ini, Lia sarapan di rumah rein...

ternyata masih ada rumah rein, yang lain.

selain, yang di puncak gedung.

hem....

deg....!?..

siapa yang baru datang ini, dan langsung duduk di kursi makan, di depan Lia.

tak lama. rein juga datang, untuk sarapan bersama.

hai Lia.

hai.

bagaimana tidurmu tadi malam.

nyenyak.

ia.

Lia, kenalin ini adik saya, nama nya halilintar.

sambil tersenyum, tipis.

Lia menyalami tangan, halilintar.

dengan tersenyum, halilintar menyambut uluran tangan Lia.

tampan juga adiknya ini.

batin Lia di dalam hati.

Lia butiknya, sudah saya urus, dan sekarang kamu sudah boleh, untuk berjualan kembali.

bagaimana, dengan semua barang,...

gaun dan perlengkapan,...

serta perbaikan yang kamu berikan rein....!?..

AQ tak bisa menggantinya...

lagian, sekarang...

AQ sudah enggak punya apa-apa lagi, untuk memberikan. uang jaminan, sementara.!?.

udah,...

enggak usah di pikirkan.

mending kamu sekarang, berusaha untuk bangkit dari trauma mu.

o ia, kemarin sekaligus renovasi butikmu,...

saya beli rumah 🏠 yang ada di samping kiri toko, butikmu.

kira-kira,...kamu pingin di jadikan apa 🏠, tersebut...!?.

sambil makan, Lia sempat melirik halilintar yang dari tadi hanya diam saja...

sepertinya dia juga menunggu jawaban cerdas dari Lia.

Emm.....

sebenarnya selain toko butik,...

saya bercita-cita, mau buka cafe minuman kopi dan teh + susu,..!?...

wow..

saya tak menyangka engkau punya selera bisnis seperti itu Lia.

sungguh menantang dan bergairah sekali, seru rein bersemangat..

dasar otak bisnis,...gerutu Lia.

ha....ha...,...rein tertawa senang.

terlihat halilintar, tersenyum samar,....

hampir-hampir Lia tak melihatnya, jika saja dia tidak duduk di depan Lia...

tak tau Lia, apa arti dan makna dari senyuman halilintar.

sehabis makan, Lia melihat ke arah samping kanan. ke arah pintu masuk, ada aquarium besar sepenuh dinding rumah,...

beraneka ikan hias, dan miniatur tumbuhan, batu karang dan bintang-bintang laut, nampak serasi di dalamnya,...

seolah-olah seperti di dasar lautan yang dalam saja.

tanpa sadar Lia tersenyum, senang dan bahagia...

dalam menikmati, semua detil dan isi, yang mendiami dan menghiasi aquarium tersebut.

Lia tak menyadari empat pasang mata sedang memperhatikannya.

mereka terpukau dengan senyuman dan kebahagiaan yang di berikan Lia,...

yang terpancar dengan tulus.

padahal hanya dengan melihat aquarium saja.

yang selama ini selalu ada menghiasi, rumah besar rein.

dan mereka sedikitpun, tidak pernah menyadari dan menikmati keindahan aquarium tersebut,..

apalagi dengan segala pernak-perniknya.

Lia tak menyadari, inilah awal persaingan cinta segitiga,...

antara rein dirgantara dan adik kandungnya, halilintar satria...

Lia..

ya.

rein memecahkan kesunyian. dentingan piring dan gelas di antara mereka.

saya telah mengetahui,.....

siapa yang merusak dan menghancurkan butikmu.

siapa...!?

seru, Lia.

rose,...

wanita yang mengaku calon tunangan ku, jawab rein.

terus sekarang dia dimana,!?..seru Lia.

dia harus, bertanggung jawab dong.

atas perbuatannya.

dia sudah mati..!?.

jawab rein dengan tegas.

what...!?..

astagfirullah...

kamu sungguh-sungguh ngomongnya rein..!?

ia.

jawab rein dengan tenang.

kok bisa mati...!?..

Lia heran.

dan bergantian melihat rein dan adiknya...

meminta jawaban yang pasti.

apa sebenarnya alasan kematian rose yang mendadak itu.

orang yang tak berguna seperti itu, sudah wajar untuk mati...

rein tersenyum sombong...!?.

maksudmu, gara-gara dia menghancurkan butik ku..!?

kamu sampai hati, membunuhnya,...rein.

gimana, kalau polisi tau kamu yang membunuhnya...!?..

kamu takut, AQ tak lagi, bertemu denganmu..!?..

rein menjawab dengan jenaka.

sepasang mata, memandang penuh dengan rasa cemburu, dan hati yang berdebar, indah.

mereka tak menyadari, halilintar merasakan kebahagiaan, yang mendebarkan. melebihi perasaan mereka sendiri.

selama ini, halilintar belum pernah bertemu,

dengan seorang wanita yang penuh dengan rasa percaya diri yang tinggi,..

namun begitu tulus, polos dan apa adanya, seperti Lia.

pantas saja rein dirgantara,...

abangnya yang sangat perfeksionis dan angkuh ini, bisa bertekuk lutut di kaki Lia.

halilintar heran dengan cara dan karakter lia.

yang mampu mengendalikan rein yang dingin,...

menjadi, sehangat mentari, saat ini.

padahal, jika dilihat dari tampang Lia, hanya-biasa saja,...

mungkin, kepolosan dan ketulusannya adalah, sekaligus menjadi kelebihannya,...

dalam menghadapi setiap orang,...

terlihat keramahan Lia mengajak orang berbicara dengan penuh penghormatan,...

(adab berbicaranya, sangat menghargai lawan bicaranya, baik itu miskin atau kaya, Lia tak membeda-bedakan nya).

Lia mengganggap, semua orang yang menjadi lawan bicaranya, adalah orang yang sudah lama di kenalnya.

dan Lia terlihat berbicara, dengan penuh penghargaan dan penghormatan terhadap lawan bicaranya.

halilintar, tersenyum senang dan misterius...!?

sepertinya saya harus berusaha mendapatkan bunga 🌹 yang indah ini, sebelum rein.

he...he...,...

halilintar tertawa, di dalam hatinya dengan penuh tantangan.

o...ia.

Lia, kamu masih kepingin istirahat atau keluar bersama saya,..ujar rein.

emm. saya di rumah aja dulu rein.

sepertinya saya masih belum bisa kembali ke butik.

saya. masih belum siap, rasanya, hati ini rein.

jawab Lia.

kalau begitu baiklah.

kamu tak usah memikirkan butikmu dan saya akan melanjutkan pembangunan cafenya.

nanti kalau sudah siap,

saya akan menghubungimu.

jawab rein

sambil bangun dari kursi makan dan pergi kerja,...

beberapa pelayan dan pengawal rumah tangganya mengikuti, rein di belakang menuju mobil.

rein...!??

seru Lia memanggil.

dengan berani lia, memanggil dan berusaha menghentikan langkah rein, yang hampir sampai di pintu mobil,...

sambil berlari-lari kecil.

Lia mendekati rein yang sudah siap berangkat tersebut.

ada apa Lia, rein terlihat sabar menunggu Lia menghampirinya.

ini.!?.

boleh enggak AQ menjelajahi rumahmu dan semua tamannya...

Khan saya bosan kalau selalu harus berada di kamar,...

terus perpustakaannya, bisa enggak saya masuk, untuk membaca...!?.

apakah di kunci...!?

Lia bertanya dengan penuh harap.

bla...bal...bla....

rein Hanya tersenyum, sambil menepuk pipi Lia, yang manis.

rein menjawab dengan tulus.

lakukan apapun sesukamu di rumah ini,

selama, tidak membahayakan dirimu dan pekerjaanku.

oc.

tanpa di sadari Lia, rein mencium kening Lia.

Lia tersenyum dan merasa malu,...

terimakasih ya rein.

ya. sama-sama.

dan besok-besok.

kamu tidak harus meminta ijin padaku,...

di rumah ini kamu bebas melakukan apapun.

buatlah dirimu senyaman mungkin,

dan anggaplah seperti dirumahmu sendiri,...

rein, akhirnya pergi dengan tertawa bahagia dan senang.

dia tidak pernah merasa sesenang dan sebahagia ini,...selama hidupnya,...

🦋- kupu, bahagia sedang menari-nari di dalam dadanya.

tak ingin rasanya, kebahagiaan ini pergi dengan cepat, dari dirinya.

rein terharu di dalam hati.

rien merasakan, seolah-olah mereka sudah seperti sepasang suami-istri yang telah, menikah.

alangkah indahnya jika Lia kelak menjadi istriku...

dan membina rumah tangga denganku,..

sampai tua kelak, gumam rein di dalam hati.

sedangkan Lia hanya terpaku di tempatnya berdiri, sambil melambai tangan kepada rein.

yang terus melaju, dengan mobilnya ke kantor.

ada sepasang mata dari dalam rumah yang tersenyum.

melihat adegan tersebut.

dan pandangan matanya berharap ingin memiliki bunga 🌹 yang indah,...

yang telah memiliki duri-duri yang kuat dan tajam, sebagai perisainya.

yaitu rein dirgantara, Abang kandungnya sendiri.

walaupun resikonya adalah pertumpahan darah dan putus nya hubungan darah,...

namun halilintar telah bertekad dengan sempurna.

tak ada yang boleh memiliki Lia selain dirinya.

akhirnya Lia berjalan menyusuri halaman, Rumah rein....

dan mengelilingi rumah rein yang luas ini.

Lia masih tak menyadari kalau masih ada sepasang mata, yang memperhatikan segala geriknya, kemanapun Lia pergi...

sambil menghirup udara pagi yang segar.

matahari bersinar cerah, menyirami taman yang luas,...

di belakang rumah, rein ini.

ada ayunan dan taman mawar yang indah.

kolam ikan yang luas.

tak jauh di belakang rumah ada pegunungan yang memagari taman rein,...

dengan jaraknya sekitar 200 meter, dari jarak pandang,..

sungguh dekat di pandang mata,...

pemandangan gunung yang hijau dan indah ini,...

ah alangkah indahnya suasana di belakang rumah rein ini, gumam Lia di dalam hati.

sepertinya, ini villa di dekat pedesaan ya..!?

Lia bertanya sendiri...

sambil berjalan, menyusuri taman ke arah belakang,...

di sana terlihat ada gazebo yang sangat indah dan mungil, di atas kolam.

gazebo ini memiliki kursi dan meja kecil di sebelah kanannya,...

dan di sebelah kiri, dalam ruang gazebo ada tempat tidur dengan kasur-kasur, yang empuk.

bersprey, warna putih.

sepertinya jika pemilik rumah ini, rein dan adiknya, di kolam taman belakang ini.

mereka bersantai di tempat tidur ini.

Dinding gazebo hanya layar-layar tipis yang juga berwarna putih mengelilingi, ruang gazebo yang cantik ini...

melambai-lambai, indah. jika di tiup angin.

jika kita tidur di gazebo ini, pasti kita terlihat dari luar seperti ratu dan putri raja yang sedang santai di taman.

bantal-bantal nya bersarung warna merah.

di depan pintu gajebo ada hiasan pintu yang terbuat dari besi-besi tipis yang berbentuk kayu-kayu kecil seukuran jari-jari manusia...

ditengah-tengah nya ada hiasan 🦋-kupu yang kecil, sangat cantik dan indah ber warna-warni.

jika tersentuh dan tertiup angin pasti menimbulkan bunyi, klinting-klinting.

yang sangat indah dan merdu sekali.

tiba-tiba cuaca yang tadinya cerah.

lambat laun, kian meredup, dan terlihat mendung yang menghitam, di langit...

tak lama kemudian, hujan turun perlahan-lahan membasahi bumi dan taman ini.

Lia mencoba-coba kasur putih yang ada di gazebo ini.

sambil menikmati desain dan hiasan gazebo, serta suasana taman yang sunyi.

di temani oleh suara, hujan gerimis.di luar gazebo.

tanpa sadar Lia tertidur di kasur gazebo yang lembut ini.

lama sekali Lia tertidur.

sampai siang.

halilintar, yang sejak pagi tadi telah memperhatikan dan mengikuti Lia.

perlahan-lahan mendekat ke gazebo.

dan memperhatikan Lia yang sedang tertidur pulas.

wanita ini terlalu percaya diri dan merasa aman.

Lia tidak menyadari ada bahaya yang akan mengancam.

namun halilintar, sepertinya masih memilki hati nurani,...

karena jauh di lubuk hatinya, dia merasa Lia adalah cinta pertamanya,...

sejak pandangan pertama, di meja makan. tadi pagi...

perlahan-lahan halilintar mendekati posisi tidur Lia.

dan berusaha mencium bibir Lia yang tekatup rapat,...

menantang seseorang, untuk mengecup dan menggulum bibirnya yang indah, tersebut.

sempat halilintar mencuri ciuman pertama Lia.

dan Lia sepertinya merasa, sedang bermimpi.

dan merasakan, seolah-olah ada seseorang,..

yang sedang mengecupnya, di dalam mimpi.

Lia tak menyadari, bahwa ciuman itu adalah nyata, adanya...

halilintar tersenyum puas dan penuh kemenangan.

Lia, mulai sekarang kau adalah milikku..

halilintar berkata senang di dalam hati.

buk...!!?

brak...

ah...!!?..

tiba-tiba halilintar terhuyung dan terhempas,...

ke sudut gazebo dan tersungkur mengenai meja yang ada di samping kiri gazebo.

pak...!!

bak...buk...bak....buk....!?!!!....

Lia terbangun dan menjerit-jerit...!?...

tiba-tiba, melihat rein sedang memukul dan meninju wajah, hidung dan bibir halilintar....

sambil berdarah-darah....!?...

hentikan-hentikan,...!!?...

ku mohon rein, hentikan..!?...

apa yang sedang terjadi...!?...

kenapa kalian berkelahi...!?...

ternyata, tadi rein telah pulang dari kantor,....

dan mencari keberadaan Lia, di rumah.....

karena di setiap ruangan, tidak terlihat batang hidung Lia,....

akhirnya rein mencoba, mencarinya ke taman belakang rumahnya ini.

tiba-tiba dia melihat bayangan tubuh halilintar yang sedang menuju dan datang.....

ke arah gazebo,...

dan mengikuti, halilintar yang pergi, ke arah gazebo tersebut, dengan penuh rasa curiga.

selama ini, halilintar juga selalu terlihat sibuk seperti dirinya, pergi kerja,...

mengurus perusahaannya.

jadi, rein tak menyangka kalau Lia yang sedang tertidur di gazebo ini....

akan mengundang hasrat halilintar untuk memiliki gadis ini...

karena halilintar, adalah play boy kelas atas.!?.

sesekali halilintar membalas pukulan rein.

sepertinya, mereka berdua menguasai ilmu bela diri...

sambil berkelahi rein berkata pada halilintar.

kamu, diam-diam mengincar calon Kakak iparmu ya...

buk!?...

baru tadi pagi kamu melihatnya.

siang ini kamu sudah berani menciumnya.

besok, mungkin kamu pasti sudah memeluknya.

buk...!?..

satu pukulan lagi mengenai perut halilintar.

dan dia terhempas ke samping tempat tidur.

sambil menarik baju kaos, warna putih, milik halilintar....

tangan kanan rein, ingin meninju kembali wajah halilintar.

kamu tidak menghargai saya halilintar.

kurang apa kamu. hah.!?.

rein berteriak dengan sangat marah.

perusahan, harta, wanita, semua sudah kamu miliki,...

kenapa kamu harus merebut calon Kakak

iparmu,... hah...

buk...!?..

akhirnya mendarat juga tinju terakhir ke wajah halilintar yang sudah babak belur.

Lia hanya bengong dan ternganga ngeri melihat kejadian ini.

dia baru sadar kalau halilintar, telah mencuri ciuman pertamanya.

oh...hicks...Hicks...

Lia menangis histeris, kamu tega halilintar.

Lia berkata marah bercampur sedih, pada halilintar.

maafkan AQ rein.

tak bisa menjaga diri.

apa salahku ya tuhan, kenapa ujian dan masalah datang silih berganti...

sedangkan bintang di tangan masih tinggi, dan belum tentu, bisa ku jangkau.

belum reda traumaku, masalah butik dan kematian rose.

sekarang rein bersaudara telah perang dengan adiknya...

Lia masih menangis sedih,...

demi dirinya kedua bersaudara, Abang dan adik ini, berkelahi.

sambil berlari ke arah rumah rein..

menyusuri kolam dan taman belakang rein.

Lia memandang wajah rein dan halilintar bergantian, dengan perasaan sedih.

rein mengancam halilintar,..

cukup sekali ini ku melihat, tingkah kotor mu.

seru rein dengan marah...!?.

namun halilintar menjawab juga

dan menantang rein.

AQ akan mendapatkannya...!?..

jagalah dia baik-baik...

sebelum dia meninggalkanmu,..

he....he...

halilintar tertawa sinis mengejek.

coba saja...!?..

kalau kamu berani dan masih sayang pada nyawamu.

seru rein, dengan marah dan garang...!?.

oc...

jawab halilintar dengan senyum mengejek.

AQ akan memilikinya rein dirgantara...!?..

he....he...!?...,..

halilintar, terus berusaha tertawa,..

dengan sarkatisme...

habis deh idenya pembaca...

pembaca ku yang setia, penulis malam kalau tidur, bisa menggigil sambil 😭 kedinginan,...

kasih like nya dong. biar selalu ada motivasi untuk ide-ide, cerita eps.

berikutnya....berrrrrr....

habis dinginnya sampai menusuk tulang.

karena di Gayo, sekarang lagi musim hujan.

hujan dan dingin sekali...pembaca.

enaknya bergelung dalam selimut,...

berrrrrr....rrrrrr....

lanjuuut...zzzzzzzz