hari ini, Lia mau pergi shopping sama Mirna. salah satu pelayan, toko butiknya.
setelah dandan, mereka melaju ke tengah kota, dengan Honda metik yang di pinjam kemarin.
embak Lia,...kita mau belanja apa nih.
Honda metiknya kapan di balikin.
enggak malu mbak. nanti pelayan tuan rein, membutuhkan Honda ini, untuk belanja juga.
mereka enggak berani kasih tau, sama tuan rein.
Khan kasihan mbak...
tenang aja, hari ini kita pinjam aja yg sepuasnya.
mengirit biaya transfort.
nanti pulang belanja, kita singgah ke 🏠 tuan rein.
sambil kasih hadiah makanan tuk mereka.
habis tu kita pinjam lagi deh,..
ha....ha...ha...
Lia tertawa jenaka.
kenapa, kalau mau belanja, hatiku langsung terasa tenang dan senang ya.!?...
ya. jelas dong mbak. orang kita mau senang-senang menghabiskan 💰.
coba kita kerja, ya. pasti ngeluh lagi dong mbak.
seru Mirna dari belakang.
kecepatan Honda metik hanya 40 s/d 60 km/jam.
sambil menikmati semilir angin yg sepoi-sepoi, dan pandangan yang lepas,...
serta 🏠-rumah juga gedung-gedung perkantoran,...
Lia membawa Honda metiknya dengan santai dan hati-hati.
mbak Lia, memangnya kita mau belanja apa nih...!?.
teriak Mirna dari belakang Lia.
kita belanja sesuai kebutuhan aja, Mirna.
boros itu tidak baik. cari uang susah. kalau mau menggunakannya kita harus bijak.
jangan banyak gaya kayak orang kaya.
nanti pas lagi keriting. kita juga yang merasakan betapa pedihnya tak punya 💰.
benar juga ya mbak...gumam Mirna.
kalau enggak, bagaimana kalau, kita minta uang dari tuan rein aja mbak.
dia kan orang kaya raya, dan perusahaannya banyak lagi...
minta 5 juta, untuk tambahan anggaran belanja kita,...
Khan baginya itu cuma setitik debu di Padang pasir, mbak....!?.
bisik Mirna di telinga Lia. sambil menggoda Lia,....yang sedang konsentrasi, menjaga stang, Honda metiknya.
iya, habis itu saya jadi gundik nya, mau kamu..!?...
orang yang udah enggak ada harga dirinya lagi...
mudah di injak-injak oleh orang lain.
dan tidak akan punya, apa itu yang namanya. kebebasan...!?...
kebebasan berbicara dan kebebasan dalam bertindak.
ya elah...
mbak Lia langsung ceramah singkat.
itu juga demi kebaikan kita juga Mirna,...
lebih baik mati berkalang tanah tak ada uang,..
dari pada menderita karena uang,...
cie....cie....ha....ha....
Lia tertawa lebar bersama Mirna.
hari ini, memang hari yang membahagiakan.
bayangkan bisa belanja dengan uang dari hasil keringat sendiri, bisa hemat...
dan enggak ada beban mikirin bayar utang.
coba uang dari tuan rein.
mungkin,...pulang belanja kita udah jadi istri simpanannya. ha....ha...
Lia masih saja tertawa bahagia dengan Mirna,
yang mulutnya hanya manyun-manyun, di belakang Lia,....
karena enggak bisa membantah ucapan Lia.
akhirnya Mirna hanya mampu bertanya,..
kira-kira mbak lia, mau beli apa aja.!?...
apa saja yang di butuhkan...
teriak Lia sambil nyetir Honda, dengan sedikit menambah kecepatan Honda metik nya, menjadi 80 km/jam.
ia,...mbak.
memangnya apa saja dong mbak.
biar enggak bengong Mirna nemenin mbak.
biar enggak dungu, kesana kemari tapi enggak tau tujuan hidup,....
dan enggak tau apa yang mau di beli.
Khan enggak lucu, kalau Mirnanya, kayak orang bego, di tenteng kesana kemari kayak enggak pernah belanja.
Mirna juga harus tau agar percaya diri dan punya harga diri, dong. mbak.
selain itu, Mirna bisa kasih masukkan dan ide belanja mbak.
mbak....!?....mbak Lia, dengar enggak sih.
ternyata suara Mirna, mengalahkan suara bisingnya kendaraan yang lainnya.
ia....ia....
saya dengar,...
jawab Lia dengan keras juga, sambil teriak-teriak di atas Honda.
pertama,...
kita beli peralatan mandi, sabun mandi, odol, shampo, rinso, gosok gigi baru, handuk baru.
kedua...
peralatan makan minum,...
termos air panas, untuk di butik, gelas cantik,..
cambung untuk makan, talam, dan sendok-sendok makan sekaligus garpunya.
ketiga....
peralatan make up. bedak padat, hand body, facial wash, lipstik, cream malam dan siang. sisir dan pitah baru. pinsil alis. cermin baru.
ke empat....
belanja dapur, bumbu-bumbu, sayuran, tahu dan tempe, tepung bumbu, kecap manis/asin.
gula, bubuk kopi, cokelat, 🍞, selai, mie..beras.
dll.
kelima,...
pakaian. pakaian dalam, gaun tidur, gaun liburan, sandal. sepatu, jilbab, Bros. sarung tangan, kaos kaki. topi, BH. ha.....ha...
Lia tertawa terbahak-bahak menggoda mirna,..
yg ternyata sedang serius mendengarkan penjelasan Lia dari belakang.
ah....mbak lia ini, ada-ada saja,.
bercandanya engga lucu tau,...
terakhir kita nanti makan di lestoran atau kafe.
seru lia.
asik,...Mirna. tertawa bahagia.
akhirnya sampailah mereka di pusat perbelanjaan di kota ini.
satu persatu mereka belanja,...
sesuai daftar belanja, yang memang sudah dipersiapkan Lia dari rumah tadi.
pulang belanja, mereka singgah di rumah rein yang megah, dan menjumpai pelayan rein....
untuk mengantarkan kueh dan snakc lainnya.
sambil merayu dan berbisik....
kalau, honda metiknya masih di pinjam sama Lia lagi.
Mirna yang melihat tingkah induk semangnya ini, hanya tertawa menahan lucu.
tenang aja nona Lia, bawa aja Honda metik itu,..
kabarnya, tuan rein mau membelikan nona,...
kendaraan baru untuk nona, bisik pelayan ke telinga Lia.
ah masa ia,... Lia tersenyum bahagia sejenak.
ya udah ya bik, saya mau pulang langsung ke butik,...
besok aja ku kembalikan Honda metiknya ya..!.
oc.
oc. nona.
by,...!?...
Lia melambaikan tangannya.
deg...!?..
tiba-tiba Lia tertabrak tubuh seseorang,..
sewaktu dia membalikan tubuhnya.
selamat sore Lia...!?..
apa kamu baik-baik saja, Lia...!?.
ya.
maaf saya tidak sengaja,...
pas balik badan tadi, buru-buru,...
saya duluan,...
jawab Lia sambil berusaha,...
ber lari-lari kecil ke arah Mirna, yang sudah menunggu, di balik pintu gerbang 🏠, rein..!?.
halilintar hanya diam tak bergeming...!?!.
kenapa ,saya harus. menyukai calon, Kaka ipar saya. ya,...!?...
apa kelebihan Lia, sehingga membuat AQ juga tertarik.
begitu sederhananya sikap Lia, menghadapi setiap lawan bicaranya,...
sehingga dia tidak merasa canggung,....
jika bergaul, dengan orang kaya, seperti saya dan rein...!!.
tiba-tiba, halilintar mengejar Lia,...
yang hampir, memutar haluan, Honda metiknya,...
ke arah, jalan raya...!?.
Lia....!!.
tunggu..!?!...
halilintar, memanggil namanya.
mbak Lia,...!?.
itu....
tuan halilintar berlari kemari dan memanggil nama mbak.
apa...!?.
secepat kilat, Lia menstarter Honda metiknya,...
dan berusaha, sekuat tenaga melarikan diri, dari kejaran halilintar,....
bersama. Mirna, yang sudah seperti kerupuk di belakang Honda,...!?.
mbak....!?,...mbak Lia,...
pelan-pelan dan hati-hati mbak.....
teriak Mirna ngeri.
ha.....ha....ha..
Lia tertawa senang,....
bisa menghindari, kejaran halilintar....
halilintar, hanya mampu. terheran-heran,...
di depan pintu, gerbang. rumah rein....
halilintar, hanya bengong melongo,...!???!!?...
melihat, tingkah Lia. yang kekanak-kanakan ini,...!?...
dia, tambah penasaran....!?.
dan ingin sekali, mendapatkannya...
sungguh beruntung, engkau rein...!?.
jika, engkau. memiliki, istri....
calon, Kakak ipar ku, seperti Lia....
sungguh sederhana sekali, sikapnya.
dan apa adanya,... dalam menghadapi, hidup ini,...
seperti. gadis desa, layaknya...!?.
gumam halilintar di dalam hati,...
jauh,...
di atas balkon rumah,....di lantai atas,...di balik kaca besar, ruang baca,...
rein,..memperhatikan semua tingkah laku mereka...!?.
dan, dia hanya tersenyum sinis,...
sambil berbicara sendiri...
halilintar,...!?...
jangan coba-coba, kamu, mengambil. apa yang sudah ku dapatkan...!?..
lia, adalah milikku..!!.
habis deh idenya pembaca...
lanjut.....
zzzzzzzzzzz...